Remiliterisasi Rheinland: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Pemborosan kata di Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
'''Remilitarisasi Rheinland''' adalah peristiwa ketika Angkatan Darat Tentara Jerman memasuki Rheinland kembali pada [[7 Maret]] [[1936]]. Hal ini melanggar [[Perjanjian Versailles]] yang mendemilitarisasi Rheinland. Rheinland atau Tanah Rhein dalam bahasa Indonesia, adalah wilayah
Diratifikasinya Perjanjian Saling Membantu Prancis-Uni Soviet di [[Majelis Nasional Perancis]] digunakan [[Adolf Hitler]] sebagai alasan untuk menduduki zona demilitarisasi di Rheinland demi menantang Perjanjian Versailles lebih lanjut dan memperkuat posisi militernya dalam mencapai rencana-rencananya di masa depan. Pendudukan ini tidak memberikan dampak negatif yang berarti untuk Jerman. Para pemenang Perang Dunia I, terutama [[Britania Raya]] berhasil ditenangkan oleh Jerman yang menjamin perdamaian. Karena pasifnya Prancis dan Britania Raya menghentikan Jerman, maka peristiwa ini adalah salah satu kesempatan yang terlewatkan untuk menghalangi rencana agresi Hitler.
Baris 5:
Remilitarisasi ini mengubah keseimbangan kekuasaan di Eropa dari Prancis ke Jerman dan membuat Jerman bisa melaksanakan kebijakan berdasarkan agresi di Eropa Timur. Sebelumnya status demilitarisasi Rheinland menghalangi hal tersebut.
Terkait dengan remiliterisasi ini, [[Hitler]] konon selama masih zaman perang mengungkapkan demikian: "48 jam setelah masuknya pasukan ke Rheinland merupakan momen yang paling menegangkan dalam hidup saya. Bila Perancis mengirim pasukan ke Rheinland, pasukan Jerman harus mundur sembari menanggung malu, karena kekuatan militer yang dimiliki tidak akan cukup untuk memberi perlawanan yang memadai''.<ref>[[Paul-Otto Schmidt]]: ''Statist auf diplomatischer Bühne 1923–1945. Erlebnisse des Chefdolmetschers im Auswärtigen Amt mit den Staatsmännern Europas. Von Stresemann und Briand bis Hitler, Chamberlain und Molotow.'' Athenäum, Bonn 1949. Neuauflage: EVA, München 2005, ISBN 3-434-50591-1, S. 320 (nach 10. Auflage 1964).</ref>''
== Catatan kaki ==
|