Pare, Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
}}
 
'''Pare''', adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kediri]], Provinsi [[Jawa Timur]]. Terletak 20 km sebelah timur laut [[Kediri kota|Kota Kediri]], atau 120 km barat daya Kota [[Surabaya]]. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang - Blitar. Sudah lama ada wacana Pare dikembangkan menjadi ibu kota Kabupaten Kediri, yang secara berangsur-angsur dipindahkan dari Kota Kediri. Namun niat ini tidak pernah serius dilakukan oleh para Bupati yang menjabat. Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini mengembangkan kawasan proliman (Simpang Lima) Gumul sebagai pusat perdagangan/kulakan terbesar di Jawa Timur yang 'gagal.'
 
Nama Pare dipercaya berasal dari kata "palerenan" alias tempat peristirahatan. Penelusuran memang perlu dilakukan untuk mengetahui dengan pasti asal kata nama kota Pare. Tetapi dari kondisi kota yang tenang, guyub, rukun dan udara yang bersahabat, bisa jadi asal kata itu memang benar. Kendati hanya sebuah kota kecamatan, dari sisi pengamatan demografi membenarkan asumsi di atas. Penduduk Pare berasal dari kota-kota di sekitarnya maupun dari luar propinsi seperti dari suku Minang, Sunda, Timor, Irian, Bali, Kalimantan. Pendeknya komposisi sebagian besar suku di Indonesia hampir terwakili keberadaannya di Pare. Biasanya yang pernah bertugas atau berdomisili di Pare, akan menghabiskan masa pensiunnya di kota yang tenang dan damai ini.
 
Pare terkenal di sektor agraris dan peternakannya. Tanahnya subur bekas letusan gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah bawang merah, biji mente dan blinjo. Pada 1970-an Pare terkenal dengan sebagai penghasil daging babi kelas satu (kandang babi), kemudian disusul oleh peternakan ayam broiler. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare antara lain adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di Pare sudah lama bermunculan industri menengah bertaraf internasional yang diusahakan oleh pribumi, seperti perusahan senapan angin "Bramasta dan BimaAsta". Bahkan penjual tanaman hias kecil-kecilan pun sekarang sudah ada di sana, seperti Kios "Puspa Bali" yang terletak di Jl. Semeru/Sakti No. 8 (di sebelah selatan Asrama Polisi/Tangsi) Pare.
 
Pare terutama Desa Tulungrejo juga dikenal mempunyai potensi pengembangan kursus Bahasa Inggris. Saat ini lebih banyak lagi bermunculan berbagai jenis bimbingan belajar terutama kursus-kursus Bahasa Inggris. Lebih dari 20 buah lembaga bimbingan belajar menawarkan kursus Bahasa Inggris dengan program program D2, D1 atau short course untuk mengisi waktu liburan. Dalam hal ini, kota Pare sebagai pusat belajar Bahasa Inggris yang murah, efisien dan efektif sudah terkenal hingga keluar Pulau Jawa. Sebagai efek ikutannya, di daerah Tulungrejo sekarang muncul berbagai jenis tempat penginapan dan kost yang menampung para pelajar dan maupun pekerja. Tarif kos per orang bervariasi dari 50 ribu hingga 200 rb per bulan.