Orang Indo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Hanamanteo (bicara | kontrib) k +templat |
||
Baris 1:
{{refimprove|date=Oktober 2018}}
:''Artikel ini mengenai kelompok etnis perpaduan antara Eropa dan Indonesia. Untuk pengertian lain, silakan melihat [[Orang Indo (disambiguasi)]]''
{{ethnic group|
Baris 11 ⟶ 12:
}}
{{Spoken Wikipedia|ORANG INDO wikipedia.ogg|12 Desember 2016}}
'''Orang Indo''' (singkatan dari nama dalam [[bahasa Belanda]], '''''Indo-Europeaan''''', "Eropa-Hindia"
[[Perang Dunia Kedua]] dan sesudahnya menjadi titik awal [[diaspora]] bagi kaum Indo, sehingga saat ini keturunan mereka banyak dijumpai di Belanda, Indonesia, [[Amerika Serikat]] (AS), [[Australia]], [[Selandia Baru]], [[Kanada]], serta beberapa negara lain. Di Belanda, kaum Indo sekarang dianggap sebagai kelompok minoritas terbesar (total sekitar 500.000 orang). Mereka dikenal dengan beberapa istilah, seperti '''Indisch Nederlander''' atau '''Indisch''' saja. Secara budaya mereka berhubungan dekat dengan kelompok [[etnik Maluku di Belanda]]. Di AS mereka dikenal sebagai '''Dutch Indonesian''' atau '''Indonesian Dutch''' dan kebanyakan bermukim di [[California]]. Di Indonesia sendiri jumlah mereka sedikit dan kebanyakan keturunannya terintegrasi/melebur dengan berbagai kelompok etnis lain walaupun kebiasaan berbahasa Belanda masih dijalankan di dalam keluarga.
Baris 21 ⟶ 22:
=== Periode awal pembentukan: Era Portugis dan Spanyol (1500-1600) ===
{{unreferenced section|date=Oktober 2018}}
Penjelajah dari [[Eropa]] mulai ramai datang ke [[Nusantara]] pada awal [[abad ke-16]], sebagai konsekuensi dari [[Zaman Penjelajahan]] (''Age of Exploration'') yang melanda Eropa. Banyak di antara mereka yang tertarik untuk atau terpaksa menetap di negeri tujuan. Mereka adalah orang [[Portugis]] dan [[Spanyol]] beserta budak-budak mereka dari [[India]], [[Sri Lanka]], [[Malaka]], atau Nusantara bagian timur (seperti Maluku, Bali, atau Gowa/Bugis). Misi Eropa berdatangan karena bisnis dan perdagangan, namun ada pula yang menetap karena tugas keagamaan (misi). Cukup banyak yang kemudian menikah atau bahkan memiliki anak tanpa ikatan pernikahan dengan penduduk setempat, mengingat pendatang dari Eropa semuanya lelaki. Di [[Malaya]], keturunan mereka saat ini disebut sebagai '''Melayu Eropa'''. Di Indonesia, sisa-sisa dari masyarakat campuran ini dapat ditemukan di Maluku, Flores, Kampung Tugu ([[Cilincing, Jakarta Utara]]) serta Kampung Lamno Jaya, [[Aceh Barat]].
Walaupun periode relatif ini singkat, terdapat banyak warisan budaya masyarakat ini yang masih dapat dilihat hingga sekarang. Cara bergaul orang Portugis yang relatif terbuka dan tidak [[rasisme|rasis]] membuat budayanya banyak terserap secara mudah. Berbagai tanaman asal Amerika tropis, beberapa jenis kue (terutama bolu), sejumlah produk rumah tangga umum, serta berbagai permainan dan hiburan dari Eropa mulai dikenal masyarakat Nusantara melalui pendatang ini dan keturunannya. Laporan Belanda pada abad ke-19 bahkan menyatakan bahwa bahasa Portugis bahkan masih dipakai oleh orang-orang keturunan campuran Eropa (mestizo) di [[Batavia]]. Musik [[keroncong]] adalah bentuk musik dari masyarakat campuran warisan masa ini dan kelak menjadi salah satu penciri kultur Eropa-Indonesia pada abad ke-20.
Baris 44 ⟶ 46:
=== Masa suram: Pendudukan Jepang dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1939-1950) ===
{{unreferenced section|date=Oktober 2018}}
Sejak masa ini mulai terjadi emigrasi besar-besaran orang Eropa-Indonesia ke luar Indonesia.
Baris 105 ⟶ 108:
== Tokoh-tokoh ==
{{unreferenced section|date=Oktober 2018}}
Tokoh-tokoh dari kalangan Indo cukup banyak jumlahnya, baik di Indonesia, Belanda, maupun Amerika Serikat.
|