Belva Devara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 90:
[[Berkas:Belva_Devara_Wisuda_Harvard_2016.jpg|jmpl|175px|kiri|Adamas Belva Syah Devara lulus dari [[Universitas Harvard]], 2016.]]
Pada tahun 2007, Belva terpilih menjadi salah satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studinya ke [[Nanyang Technological University]], [[Singapura]], salah satu institut teknik terbaik di Asia.<ref>https://jurnal.mensrepublic.id/detail/sosok-sederhana-ini-berhasil-lulus-dari-standford-dan-harvard-sekaligus</ref> Program beasiswa ini adalah salah satu seleksi akademis paling kompetitif di kala itu. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda dalam program studi [[Ilmu komputer]] dan [[Bisnis]] di [[Nanyang Technological University]]. Selama kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis dan berhasil masuk pada ''Double Dean's List'' sebagai salah satu dari 5% mahasiswa dengan prestasi tertinggi, dalam program studi [[Ilmu komputer]] maupun [[Bisnis]]. Pada tahun 2009, ia terpilih oleh universitas untuk ikut serta dalam program pertukaran pelajar ke University of Manchester, [[Manchester]], Inggris. Puncaknya pada tahun 2011, Belva berhasil meraih tiga medali emas prestisius dari [[Nanyang Technological University]], ''[[Lee Kuan Yew]] Gold Medal'', (penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di universitas), ''Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal'' (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi [[Ilmu komputer]]), dan ''[[Accenture]] Gold Medal'' (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi [[Bisnis]]). Atas prestasinya, sembari kuliah, ia mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan berpengaruh di Singapura, [[Goldman Sachs]] dan [[Accenture]]. Selain prestasi akademis, Belva juga aktif dalam kegiatan organisasi.
Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya dan menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di [[Harvard University]], [[Cambridge, Massachusetts]] dan [[Stanford University]], [[Palo Alto, California]] sekaligus, dua universitas paling bergengsi di dunia.<ref>http://www.shanghairanking.com/ARWU2018.html</ref> Di [[Harvard University]] ia mengambil jurusan Master of Public Administration (Kebijakan Publik), sedangkan di [[Stanford University]], ia mengambil jurusan [[Master of Business Administration]] (Bisnis Manajemen).<ref>https://jurnal.mensrepublic.id/detail/sosok-sederhana-ini-berhasil-lulus-dari-standford-dan-harvard-sekaligus</ref> Karena berprestasi dalam bidang akademis, ia juga mendapatkan kesempatan terdaftar sebagai mahasiswa tamu di [[Massachusetts Institute of Technology]], yang juga merupakan salah satu universitas terbaik di dunia. Belva juga tercatat terdaftar silang (''cross-registered'') sebagai mahasiswa di fakultas lain di Universitas Harvard, termasuk [[Harvard Law School]], Harvard Medical School, dan Harvard Graduate School of Education.<ref>https://id.linkedin.com/in/belvadevara</ref> Ia juga aktif menjadi peneliti (''Fellow'') di Harvard Ash Center for Democratic Governance and Innovation.<ref>https://kinibisa.com/inspirasi/detail/mahasiswa-berprestasi/belva-devara-menciptakan-ruang-bagi-guru</ref> Untuk program pascasarjana di Amerika Serikat ini, ia berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari [[Lembaga Pengelola dana Pendidikan]], yang dikelola oleh Kementerian Keuangan. Tidak hanya berprestasi akademis, ia pun banyak dikenal sebagai salah satu alumni penerima beasiswa [[Lembaga Pengelola dana Pendidikan]] yang telah berkontribusi untuk kemajuan tanah air lewat kiprahnya di dunia teknologi pendidikan.<ref>https://nasional.kontan.co.id/news/lpdp-biayai-18400-orang-dari-return-rp-64-t?page=2</ref>
|