Pengguna:Reindra/Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
k Bahasa
Reindra (bicara | kontrib)
k Bahasa
Baris 287:
Bahasa resmi Taiwan adalah [[bahasa Mandarin]], di Taiwan disebut "Guoyu" ("bahasa nasional"). Sebelum [[Kuomintang]] datang ke Taiwan, penduduk lebih banyak menggunakan [[bahasa Jepang]] dan [[bahasa Taiwan]] (yang merupakan cabang dari [[bahasa Hokkien]] dan ranting dari [[bahasa Min Selatan]]); dialek [[bahasa Tionghoa]] ini berasal dari [[Fujian]]. Orang-orang Kuomintang datang dari daratan utama Tiongkok dan tidak mengerti bahasa Taiwan, dan memutuskan bahwa sejak saat itu bahasa Mandarin resmi digunakan. Kini, hampir semua orang di Taiwan mampu berbahasa Mandarin, meskipun mayoritas menggunakan bahasa Taiwan sebagai bahasa ibu mereka.
 
Sebagian besar orang Taiwan mampu berbicara dalam [[bahasa Mandarin Baku]], singkatnya [[bahasa Mandarin]], dan dialek lokal lainnya seperti [[bahasa Min Selatan]] (bahasa Taiwan) atau [[bahasa Hakka]]. Selain bahasa Mandarin dan Taiwan, [[bahasa Hakka Taiwan]] juga diucapkan di gugusan pulau di sekitar Pulau Taiwan. Selain itu, sejumlah kecil bahasa dari [[rumpun bahasa Austronesia]] dituturkan oleh minoritas [[penduduk asli Taiwan|pribumi]]. Hingga tahun 2004, bahasa Austronesia di Taiwan disebut [[bahasa Formosa]] (cabang dari bahasa Austronesia) (kecuali [[bahasa Yami]]), tetapi kini rumpun itu tidak lagi terdiri dari 23, melainkan tersisa dua bahasa. 21 bahasa lainnya telah diberikan status cabang terpisah dalam bahasa Austronesia, dimana dalam setiap grup terdapat satu hingga lima bahasa. Bahasa Yami adalah satu-satunya anggota rumpun bahasa Melayu-Polinesia yang ada di Taiwan, dan bahasa ini dituturkan oleh 3.000 orang di sebuah kepulauan kecil antara Taiwan dan Filipina. Dengan demikian ia juga menjadi salah satu bahasa di Filipina bagian utara.

[[Bahasa Kanton]] atau lebih umumnya [[bahasa Yue]] yang dipertuturkan di beberapa bagian Tiongkok selatan (misalnya, Provinsi [[Guangdong]], [[Hong Kong]] dan [[Makau]]), tidaklah dipertuturkan di Taiwan. Sebagian kecil [[pribumi]] Taiwan berbicara dalam bahasa-bahasa pribumi, tetapi Tionghoa lainnya memperlakukan mereka secara buruk, dan banyak pribumi dan bahasa-bahasanya berjuang untuk tetap bertahan. Beberapa orang Taiwan yang tua-tua yang bersekolabersekolah ketika negara ini dijajah Jepang mampu berbicara dalam [[bahasa Jepang]].
 
Setelah pemerintah Nasionalis mengungsi dari daratan utama Tiongkok pada tahun 1949, mereka membawa serta bahasa mereka, yaitu bahasa Mandarin, dan menjadikannya sebagai satu-satunya bahasa resmi. Kemudian setiap orang di Republik Tiongkok harus belajar bahasa Mandarin. Tetapi, berbeda dengan orang di daratan utama Tiongkok, orang Taiwan tidak pernah menggunakan [[aksara Han sederhana]], sehingga mereka selalu menggunakan [[aksara Han tradisional]]. Pada masa lalu, para siswa dilarang menggunakan [[bahasa ibu]] di sekolah dan mereka diperintahkan untuk hanya menggunakan bahasa Mandarin. Bahasa Taiwan, Hakka, dan bahasa-bahasa daerah dipandang buruk sampai dasawarsa 1990-an, ketika pendidikan dalam bahasa-bahasa tersebut mulai diajarkan di beberapa sistem sekolah. Bahasa-bahasa itu digalakkan, tetapi ketika itu banyak orang muda hanya mampu berbicara dalam bahasa Mandarin.