Manajemen gaya Tionghoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Manajemen Gaya Cina''' adalah pola [[manajemen]] yang diterapkan di negara-negara [[Asia]] bagian [[Asia Timur|timu]]<nowiki/>r dan [[Asia Tenggara|tenggara]].<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen|last=Lumbantoruan|first=Magdalena|publisher=PT Cipta Adi Pustaka|year=1982|isbn=-|location=Jakarta|pages=376}}</ref> Jumlah imigran [[Republik Rakyat Tiongkok|Cina]] dan keturunannya diperkirakan kurang lebih 40 juta orang dan mereka disebut "[[Tionghoa perantauan|Cina perantauan]]" (''overseas Chinese).'' Lebih dari 50% Cina Perantauan ini tinggal di negara-negara yang mayoritas penduduknya Cina, seperti [[Taiwan]], [[Hong Kong|Hongkong,]] dan [[Singapura]]. Sisanya tersebar di negara-negara Asia lain seperti [[Malaysia|Malaysia,]] [[Thailand|Thailand,]] [[Vietnam|Vietna]]<nowiki/>m, [[Filipina]], dan [[Indonesia|Indonesia.]] Cina perantauan umumnya berasal dari Cina Selatan. Mereka atau nenek moyang mereka berimigrasi secara bergelombang sejak abad ke-17 dan gelombang perantauan dari Cina makin bertambah jumlahnya dalam abad ke-19 dan 20. Kegiatan bisnis para Cina perantauan pada umumnya pada umumnya terkonsentrasi pada perdagangan, keuangan, dan jasa, yang sebagian besar modalnya berupa harta lancar dan mudah dipindahkan.
 
Dalam praktik bisnis, Cina perantauan atau pengusaha keturunan Cina berpegang pada falsafah Confusius. Karena besarnya pengaruh ajaran Confusius ([[Kong Hu Cu (filsuf)|Kong Hu C]]<nowiki/>u) dalam praktik bisnis yang diterapkan golongan tersebut, gaya manajemen ini sering disebut manajemen gaya Confusius.
 
 
Dalam praktik bisnis, Cina perantauan atau pengusaha keturunan Cina berpegang pada falsafah Confusius. Karena besarnya pengaruh ajaran Confusius ([[Kong Hu Cu (filsuf)|Kong Hu C]]<nowiki/>u) dalam praktik bisnis yang diterapkan golongan tersebut, gaya manajemen ini sering disebut manajemen gaya Confusius.
 
Dasar falsafah Confusius mengutamakan hubungan antar-manusia yang terdiri atas lima pola hubungan (''Wu lun)'', yaitu (1) hubungan anatara ayah dan anak harus ada kasih sayang; (2) hubungan antarapenguasa dan rakyat harus didasarkan pada kebenaran dan keadilan; (3) hubungan antara suami dan istri harus saling memperhatikan peran masing-masing. Tanggung jawab suami adalah di luar rumah, sedangkan istri bertanggung jawab mengatur rumah tangga; (4) hubungan antara kakak dan adik harus ada ketertiban dan kedamaian; (5) Hubungan antara kerabat dan teman-teman harus didasarkan pada kesetiaan.
Baris 23:
#Lugas dalam transaksi. ''Keraguan membawa pertikaian.''
#Berhati-hati dalam memberi kredit. ''Kemurahan hati yang berlebihan memboroskan modal.''
#Periksa semua ''account'' dengan cermat. ''Kelalain menghambat rejeki''
#Bedakan yang baik dari yang jahat. ''Ketidakpedulian melumpuhkan usaha.''
#Kendalikan sediaan dengan sistematis. ''Kecerobohan menciptakan kekacauan.''
#
 
i
 
#