Vincent van Gogh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 50:
Theo menyimpan semua surat yang dikirimkan oleh Vincent kepadanya,{{sfnp|Pomerans|1997|loc= xv}} tetapi Vincent hanya menyimpan beberapa surat yang ia terima. Setelah mereka berdua meninggal dunia, istri Theo yang bernama [[Johanna van Gogh-Bonger|Johanna]] memutuskan untuk mengumpulkan dan menerbitkan surat-surat mereka. Beberapa surat tersebut muncul pada tahun 1906 dan 1913, dan kebanyakan diterbitkan pada tahun 1914.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 248}}{{sfnp|Pomerans|1997|loc= ix, xv}} Surat-surat yang ditulis oleh Vincent berkesan fasih dan ekspresif dan disebut-sebut memiliki tingkat "keintiman seperti buku harian",{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 19}} dan sebagian lainnya terasa seperti sebuah otobiografi.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 19}} Penerjemah [[Arnold Pomerans]] menyatakan bahwa penerbitan surat-surat tersebut menambahkan sebuah "dimensi segar untuk memahami pencapaian seni Van Gogh, sebuah pemahaman yang tidak dianugerahkan kepada kita oleh pelukis yang lain".{{sfnp|Pomerans|1997|loc= ix}}
 
Terdapat lebih dari 600 surat yang dikirimkan oleh Vincent kepada Theo dan sekitar 40 dari Theo untuk Vincent. Selain itu, terdapat 22 surat yang dikirimkan oleh Vincent kepada adik perempuannya, [[Wil van Gogh|Wil]], 58 kepada pelukis [[Anthon van Rappard]], 22 kepada [[Émile Bernard]], serta surat-surat pribadi kepada [[Paul Signac]], [[Paul Gauguin]] dan kritikus [[Albert Aurier]]. Beberapa dilengkapi dengan [[sketsa (gambar)|sketsa]].{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 19}} Banyak dari antara surat-surat tersebut yang tidak diberi tanggal, namuntetapi para sejarawan seni dapat mengurutkan surat-surat ini secara kronologis. Masih terdapat masalah-masalah dalam proses transkripsi dan penanggalan, terutama untuk surat-surat yang dikirim dari Arles. Saat berada di sana, Vincent menulis sekitar 200 surat dalam bahasa Belanda, Prancis dan Inggris.{{sfnp|Hughes|1990|loc=143}} Sebagai catatan, tidak ditemukan surat pada masa ketika Vincent menetap di Paris karena ia tinggal bersama dengan Theo, sehingga mereka tidak perlu saling mengirimkan surat.{{sfnp|Pomerans|1997|loc= i–xxvi}}
{{clear}}
 
Baris 62:
 
[[Berkas:Vincent van Gogh at circa 13 years of age cropped.jpeg|jmpl|lurus|Vincent saat berumur sekitar 13 tahun.]]
Van Gogh adalah seorang anak yang serius dan penuh dengan pikiran.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 13}} Minatnya terhadap seni sudah berkembang sejak masih muda. Ia didorong untuk menggambar semenjak kecil oleh ibunya,{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 36–50}} dan gambar-gambar pertama yang ia buat terlihat ekspresif,{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 25–35}} namun tak sebanding dengan karya-karyanya saat sudah dewasa.{{sfnp|Hulsker|1980|loc=8–9}} Ia dididik di rumah oleh ibunya dan seorang pengajar, dan pada tahun 1860 ia dikirim ke sekolah desa. Pada tahun 1864, ia masuk ke [[sekolah asrama]] di [[Zevenbergen]],{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 25–35}} tetapi di situ ia merasa ditinggalkan dan meminta dipulangkan. Sebagai gantinya, pada tahun 1866, orang tuanya mengirimkannya ke sekolah menengah di [[Tilburg]], namuntetapi di situ ia sangat tidak bahagia.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 45–49}} Sementara itu, Constantijn C. Huysmans yang telah menjadi seniman sukses di Paris menjadi guru di sekolah Van Gogh di Tilburg. Huysmans menolak teknik-teknik dan lebih mendukung upaya penangkapan kesan-kesan dari suatu hal, terutama objek secara umum atau alam. Ketidakbahagiaan Van Gogh yang mendalam tampaknya telah membayangi pelajaran-pelajarannya, sehingga ilmu yang diberikan oleh Huysmans tidak terlalu berdampak terhadap diri Van Gogh.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 48}} Pada Maret 1868, Van Gogh secara mendadak kembali ke rumahnya. Saat sudah dewasa, ia menulis bahwa masa mudanya "keras dan dingin, dan hampa".{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let403/letter.html Letter 403]|ps= . Vincent to Theo van Gogh, Nieuw-Amsterdam, on or about Monday, 5 November 1883.}}
 
Pada Juli 1869, paman Van Gogh, Cent, memberikannya sebuah pekerjaan di perusahaan seni [[Goupil & Cie]] di Den Haag.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 20}} Setelah menyelesaikan pelatihannya pada tahun 1873, ia dikirim ke kantor cabang Goupil di Southampton Street, [[London]], dan ia lalu tinggal di [[87 Hackford Road (Van Gogh)|87 Hackford Road]], [[Stockwell]].{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let007/letter.html Letter 007]|ps= . Vincent to Theo van Gogh, The Hague, Monday, 5 May 1873.}} Masa ini merupakan masa yang bahagia bagi Van Gogh; ia sukses dengan pekerjaannya, dan pada usia 20 tahun pendapatannya sudah melebihi ayahnya. Istri Theo kemudian berkomentar bahwa ini adalah tahun terbaik dalam kehidupan Vincent. Namun, ia tergila-gila dengan anak ibu kosnya, Eugénie Loyer, dan Van Gogh ditolak setelah mengungkapkan perasaannya; perempuan tersebut diam-diam malah bertunangan dengan seorang bekas pemilik penginapan. Van Gogh pun menjadi terisolasi dan semakin kuat agamanya. Ayah dan pamannya lalu memindahkannya ke Paris pada tahun 1875, tetapi di situ ia merasa marah akibat berbagai hal, seperti bagaimana perusahaannya menjadikan seni sebagai komoditas, sehingga ia dipecat satu tahun kemudian.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 35–47}}
Baris 69:
Pada April 1876, ia kembali ke Inggris untuk melakukan pekerjaan tak dibayar sebagai guru pengganti di sebuah [[sekolah asrama]] kecil di [[Ramsgate]]. Saat pemiliknya pindah ke [[Isleworth]], Middlesex, Van Gogh juga ikut dengannya.{{sfnp|Pomerans|1997|loc= xxvii}}{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let088/letter.html Letter 088]|ps= . Vincent to Theo van Gogh. Isleworth, Friday, 18 August 1876.}} Pada akhirnya ia tidak cocok dengan pekerjaan tersebut dan keluar untuk menjadi asisten pendeta [[Methodisme|Methodis]].{{sfnp|Tralbaut|1981|loc=47–56}} Sementara itu, orang tuanya sudah pindah ke [[Etten-Leur|Etten]].{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 113}} Ia kembali ke Belanda pada hari Natal tahun 1876 dan lalu menetap selama enam bulan dan bekerja di sebuah toko buku di [[Dordrecht]]. Ia merasa tak bahagia dengan pekerjaan tersebut dan menjalani waktunya dengan mencorat-coret sesuatu atau menerjemahkan ayat-ayat Alkitab ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman.{{sfnp|Callow|1990|loc=54}} Ia memutuskan untuk membenamkan dirinya dalam ilmu agama dan menjadi semakin saleh dan hidup sesuai dengan aturan keagamaan.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 146–147}} Menurut teman kosnya pada saat itu yang bernama Paulus van Görlitz, Van Gogh makan dengan sederhana dan menghindari konsumsi daging.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 175}}
 
Sebagai bentuk dukungan terhadap keinginan Van Gogh untuk menjadi seorang pastor, pada tahun 1877 ia dikirim oleh keluarganya untuk tinggal bersama dengan pamannya, [[Johannes Stricker]], yang merupakan seorang teolog yang dihormati di Amsterdam.{{refn|{{harvp|McQuillan|1989|loc= 26}}; {{harvp|Erickson|1998|loc= 23.}}}} Van Gogh mempersiapkan diri untuk ikut ujian masuk teologi di [[Universitas Amsterdam]],{{sfnp|Grant|2014|p= 9}} tetapi ia gagal lulus ujian tersebut dan meninggalkan rumah pamannya pada Juli 1878. Ia lalu mengambil kursus tiga bulan di sekolah misionaris [[Protestan]] di [[Laken]] di dekat Brussel, namuntetapi ia lagi-lagi mengalami kegagalan.{{sfnp|Hulsker|1990|loc=60–62, 73}}
 
Pada Januari 1879, Van Gogh diberi tugas sebagai seorang misionaris di [[Petit Wasmes|Petit-Wasmes]]{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 101}} yang terletak di daerah penambangan batu bara [[Borinage]] di Belgia. Sebagai tanda dukungannya kepada para jemaat yang miskin, ia memberikan tempat tinggalnya yang nyaman di sebuah toko roti kepada seorang tuna wisma, dan ia lalu pindah ke sebuah gubuk kecil dan tidur di atas jerami.{{sfnp|Fell|2015|loc=17}} Kondisi hidupnya yang kumuh membuatnya tidak disukai oleh gereja, yang kemudian memecatnya karena Van Gogh dianggap telah "merusak martabat kependetaan". Ia kemudian berjalan sejauh 75 km ke Brussel,{{sfnp|Callow|1990|loc=72}} dan sempat kembali ke [[Cuesmes]] di Borinage. Ia akhirnya mau menuruti permintaan orang tuanya untuk kembali ke Etten. Namun, ia tinggal di sana hanya sampai bulan Maret 1880,{{efn|group=note|Hulsker menduga bahwa Van Gogh pergi ke Borinage dan lalu kembali lagi ke Etten pada masa ini.{{sfnp|Geskó|2006|loc=48}}}} sehingga orang tuanya merasa cemas dan frustrasi. Terjadi perseturuan antara dirinya dengan ayahnya, sampai-sampai sang ayah mempertimbangkan untuk mengirim Van Gogh ke rumah sakit jiwa di [[Geel]].{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 209–210, 488–489}}{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let186/letter.html Letter 186]|ps= . Vincent to Theo van Gogh. Etten, Friday, 18 November 1881.}}{{efn|group=note|Lihat pidato Jan Hulsker ''The Borinage Episode and the Misrepresentation of Vincent van Gogh,'' Van Gogh Symposium, 10–11 Mei 1990.{{sfnp|Erickson|1998|loc= 67–68}}}}
Baris 86:
 
[[Berkas:Vincent Willem van Gogh 016.jpg|jmpl|kiri|''Atap, Pemandangan dari Ruang Kerja Den Haag,'' 1882, koleksi pribadi]]
Pada Maret 1882, Mauve tampaknya telah memperlakukan Van Gogh dengan dingin, dan ia berhenti membalas surat-suratnya.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 96–103}} Ia mendengar kabar mengenai hubungan Van Gogh dengan seorang pelacur alkoholik yang bernama [[Sien (serial Van Gogh)|Clasina Maria "Sien" Hoornik]] (1850–1904).{{refn|{{harvp|Callow|1990|loc=116}}; mengutip karya Hulsker; {{harvp|Callow|1990|loc= 123–124}}; {{harvp|Van Gogh|2009|loc=[http://www.vangoghletters.org/vg/letters/let224/letter.html Letter 224] |ps= . Vincent to Theo van Gogh. The Hague, on or about Sunday, 7 May 1882 }}}} Van Gogh bertemu dengan Sien menjelang akhir Januari 1882, saat Sien tidak hanya memiliki seorang putri yang berumur lima tahun, tetapi juga sedang hamil. Ia sebelumnya sudah pernah melahirkan dua anak yang telah meninggal, namuntetapi Van Gogh tidak mengetahui hal tersebut;{{refn|{{harvp|Callow|1990|loc=116–117}}, mengutip hasil penelitian [[Jan Hulsker]]; dua anaknya yang telah wafat lahir pada tahun 1874 dan 1879.}} pada tanggal 2 Juli, ia melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Willem.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 107}} Saat ayah Van Gogh mendapati rincian hubungan mereka, ia berusaha menekan Van Gogh untuk mencampakkan Sien dan kedua anaknya. Vincent mula-mula menolaknya,{{refn|{{harvp|Callow |1990|loc= 132}}; {{harvp|Tralbaut|1981|loc=102–104, 112.}}}} dan mempertimbangkan untuk pindah bersama dengan Sien dan anak-anaknya ke luar kota, tetapi pada akhir tahun 1883 ia memutuskan untuk meninggalkan Sien dan anak-anaknya.{{sfnp|Arnold|1992|loc=38}}
 
Kemiskinan mungkin telah memaksa Sien untuk kembali ke dunia pekerja seks komersial; keadaan di rumah menjadi kurang bahagia dan Van Gogh merasa kehidupan keluarganya tak sejalan dengan perkembangan artistiknya. Sien menitipkan anak perempuannya kepada ibunya, dan bayi Willem kepada saudara laki-lakinya.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc=113}} Willem ingat bahwa ia pernah mengunjungi [[Rotterdam]] saat ia berusia sekitar 12 tahun, dan di situ seseorang mencoba meyakinkan Sien untuk menikah untuk mengesahkan anak-anaknya.{{sfnp|Wilkie|2004|loc=185}} Ia percaya bahwa Van Gogh adalah ayah kandungnya, tetapi waktu kelahirannya menjadikan hal tersebut tidak mungkin.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 101–107}} Sien akhirnya menenggelamkan dirinya sendiri di [[Scheldt|Sungai Scheldt]] pada tahun 1904.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 111–122}}
Baris 98:
{{see also|Studi Karakter Petani (serial Van Gogh)|Lukisan alam benda karya Vincent van Gogh (Belanda)}}
[[Berkas:Van-willem-vincent-gogh-die-kartoffelesser-03850.jpg|jmpl|''[[Pemakan Kentang]]'', 1885. Museum Van Gogh, Amsterdam]]
Di Nuenen, Van Gogh berfokus pada lukisan dan gambar. Ia bekerja di luar ruangan dengan sangat cepat, dan ia berhasil menyelesaikan berbagai sketsa dan [[Studi Karakter Petani (serial Van Gogh)#Penenun|lukisan para penenun]] dan [[Gubuk (serial Van Gogh)|gubuk mereka]].{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 174}} Dari Agustus 1884, Margot Begemann, seorang putri tetangga yang lebih tua sepuluh tahun dari Van Gogh, jatuh cinta kepada Van Gogh dan Van Gogh membalas perasaan tersebut, walaupun perasaannya tidak sekuat Margot. Mereka ingin menikah, namuntetapi keluarga mereka tak menyetujuinya. Margot merasa putus asa dan meracuni dirinya sendiri dengan [[striknina]], namuntetapi selamat setelah Van Gogh melarikannya ke rumah sakit terdekat.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 107}} Pada tanggal 26 Maret 1885, ayah Van Gogh meninggal dunia akibat serangan jantung.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 154}}
 
Van Gogh membuat sejumlah lukisan [[lukisan alam benda karya Vincent van Gogh (Belanda)|alam benda]] pada tahun 1885.{{sfnp|Hulsker|1980|loc=196–205}} Selama dua tahun di Nuenen, ia menyelesaikan banyak gambar dan lukisan cat air, dan hampir sekitar 200 lukisan minyak. Paletnya utamanya terdiri dari warna-warna tanah yang gelap, terutama warna cokelat tua, dan tak menunjukkan warna-warna tebal dan cerah yang kelak menjadi ciri khas karyanya.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 123–160}}
Baris 125:
Setelah melihat potret [[Adolphe Monticelli]] di Galerie Delareybarette, Van Gogh menggunakan [[palet]] yang lebih cerah dan goresan kuas yang lebih berani, terutama dalam lukisan-lukisan seperti ''[[Saintes-Maries (serial Van Gogh)|Pemandangan Laut di Saintes-Maries]]'' (1888).{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 135}}{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let853/letter.html Letter 853]|ps= . Vincent to Albert Aurier. Saint-Rémy-de-Provence, Sunday, 9 or Monday, 10 February 1890.}} Dua tahun kemudian, Vincent dan Theo membiayai penerbitan sebuah buku mengenai lukisan-lukisan Monticelli, dan Vincent membeli beberapa karya Monticelli untuk menambah koleksinya.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 520–522}}
 
Van Gogh mendengar kabar mengenai ruang kerja [[Fernand Cormon]] dari Theo.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 702}} Ia bekerja di studio tersebut pada April dan Mei 1886.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 710}} Di situ ia bertemu dengan seniman Australia [[John Peter Russell]] dan murid-muridnya, [[Émile Bernard]], [[Louis Anquetin]], dan [[Henri de Toulouse-Lautrec]], dan Russell juga membuat lukisan diri Van Gogh pada tahun 1886.{{sfnp|Pickvance|1986|loc=62–63}} Mereka bertemu di toko lukisan [[Potret Père Tanguy|Julien "Père" Tanguy]],{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 710}} yang pada masa itu merupakan satu-satunya tempat penyimpanan lukisan-lukisan buatan [[Paul Cézanne]]. Pada tahun 1886, dua pameran besar digelar di sana dan menampilkan lukisan [[Pointillisme]] dan [[Neo-impresionisme]] untuk pertama kalinya, sehingga menarik perhatian kepada pelukis [[Georges Seurat]] dan Paul Signac. Theo menyimpan lukisan-lukisan bergaya Impresionis di galerinya di bulevar Montmartre, namuntetapi Van Gogh tidak langsung mengakui perkembangan baru ini.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 212–213}}
 
Terjadi perselisihan di antara kedua kakak beradik tersebut. Pada akhir tahun 1886, Theo merasa "hampir tidak tahan lagi" tinggal bersama dengan Vincent.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 710}} Pada akhir tahun 1887, mereka kembali berbaikan, tetapi Vincent sudah pindah ke [[Asnières-sur-Seine|Asnières]], sebuah kawasan suburban di Paris barat laut, dan di situ ia berkenalan dengan Signac. Ia mulai menggunakan unsur-unsur Pointillisme, sebuah teknik yang menorehkan sejumlah titik kecil yang berwarna di atas kanvas sehingga jika dilihat dari jauh akan membentuk perpaduan warna. Gaya tersebut menekankan penggunaan [[warna komplementer]] – yang meliputi biru dan jingga – untuk menghasilkan kontras yang penuh dengan energi.{{sfnp|van Uitert|van Tilborgh|van Heugten|1990|loc=29}}{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 710}}
Baris 185:
Urutan kronologis peristiwa yang membuat Van Gogh memotong telinganya sendiri tidak diketahui secara pasti. Gauguin mengklaim lima belas tahun sesudah peristiwa ini bahwa insiden tersebut terjadi setelah kemunculan perilaku-perilaku yang mengancam secara fisik.{{sfnp|McQuillan|1989|loc=66}} Hubungan mereka rumit, dan Theo mungkin berutang kepada Gauguin, sehingga Gauguin merasa curiga bahwa kedua kakak beradik tersebut sedang memanfaatkannya.{{sfnp|Druick|Zegers|2001|loc= 266}} Kemungkinan Van Gogh sadar bahwa Gauguin berencana untuk meninggalkannya.{{sfnp|Druick|Zegers|2001|loc= 266}} Hujan deras turun pada hari-hari berikutnya, dan akibatnya mereka berdua tidak meninggalkan Rumah Kuning.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 290}} Gauguin melaporkan bahwa ketika ia keluar rumah hanya untuk berjalan kaki, Van Gogh mengikutinya dan "bergegas menuju diriku, dengan pisau cukur yang terbuka di tangannya".{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 290}} Pernyataan tersebut tidak didukung oleh bukti;{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 1}} Gauguin hampir pasti tidak berada di Rumah Kuning pada malam itu dan kemungkinan bermalam di sebuah hotel.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 290}}
 
Setelah bertengkar dengan Gauguin, Van Gogh kembali ke kamarnya, dan di situ ia mengalami halusinasi pendengaran hingga akhirnya ia memotong telinga kirinya sendiri dengan sebuah pisau cukur (secara keseluruhan atau sebagian, tergantung sumbernya),{{efn|group=note|Theo dan istrinya, Gachet dan putranya, dan Signac, mereka semua melihat Van Gogh setelah perbannya dilepas, dan mereka mengaku bahwa hanya [[cuping telinga]]nya yang dipotong.{{sfnp| Rewald|1978|loc= 243–248}} Menurut Doiteau dan Leroy, potongan secara diagonal memutus cuping telinga tersebut dan mungkin sedikit lebih dari itu.{{sfnp|Doiteau|Leroy|1928}} Polisi dan Rey sama-sama mengklaim bahwa Van Gogh memotong seluruh telinganya;{{sfnp| Rewald|1978|loc= 243–248}} Rey mengulangi pernyataan ini pada tahun 1930 saat menulis sebuah catatan untuk penulis novel [[Irving Stone]], dan di dalam catatan tersebut juga terdapat sebuah sketsa yang menggambarkan garis potongannya.<ref name="artnews">{{cite news|url=http://theartnewspaper.com/news/news/name-of-mystery-woman-who-recieved-van-gogh-s-ear-revealed-for-first-time/|title=Name of mystery woman who received Van Gogh's ear revealed for first time|last=Bailey|first=Martin|date=20 July 2016|work=[[The Art Newspaper]]|accessdate=31 July 2016}}</ref>}} sehingga mengakibatkan pendarahan.{{sfnp| Rewald|1978|loc= 243–248}} Ia membalut lukanya, membungkus telinga yang telah diputus dengan kertas, dan lalu mengirimkannya kepada seorang perempuan di rumah bordil yang sering dikunjungi oleh Van Gogh dan Gauguin.{{sfnp| Rewald|1978|loc= 243–248}} Van Gogh ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri pada keesokan paginya oleh seorang polisi dan lalu ia dibawa ke rumah sakit.{{sfnp|Sund|2002|loc= 235}}{{sfnp|Gayford|2006|loc=277}} Di situ ia dirawat oleh Félix Rey, seorang dokter muda yang masih menjalani pelatihan. Telinga yang diputus dikirim ke rumah sakit, namuntetapi Rey tak dapat menyatukannya kembali karena sudah terlambat.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 290}}
 
Van Gogh sama sekali tak mengingat kejadian tersebut, sehingga kemungkinan besar ia mengalami [[kekalutan mental]] yang akut.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc=707–708}} Rumah sakit menjatuhkan diagnosis "[[mania]] akut dengan [[delirium]] umum",{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 249}} dan dalam waktu beberapa hari, kepolisian setempat memerintahkan agar ia tetap dirawat di rumah sakit.{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/documentation.html Concordance, lists, bibliography: Documentation]}}{{sfnp|Sund|2002|loc= 237}} Gauguin langsung memberitahukan Theo mengenai peristiwa ini, padahal Theo baru saja melamar saudara perempuan [[Andries Bonger]] (teman lama Theo) yang bernama Johanna pada tanggal 24 Desember.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 37}} Theo kemudian bergegas ke stasiun untuk menumpangi kereta malam menuju Arles. Ia tiba pada Hari Natal dan mencoba menenangkan Vincent yang tampak setengah sadar. Pada sore harinya, Theo meninggalkan Arles dan kembali ke Paris.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 704–705}}
Baris 242:
{{see also|Auberge Ravoux}}
[[Berkas:Vincent-van-gogh-echo-pontoisien-august7-1890.jpg|jmpl|kiri|Artikel tentang kematian Vincent dalam surat kabar ''L'Écho Pontoisien'' edisi 7 Agustus 1890]]
Pada tanggal 27 Juli 1890, saat berumur 37 tahun, Vincent Van Gogh menembaki dadanya sendiri dengan menggunakan sepucuk [[revolver]] [[Casimir Lefaucheux|Lefaucheux]] à broche 7mm.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 342–343}}<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/artanddesign/jonathanjonesblog/2016/jul/12/vincent-van-gogh-truth-about-ear-exhibition-on-verge-of-insanity-amsterdam|title=The whole truth about Van Gogh's ear, and why his 'mad genius' is a myth|last=Jones|first=Jonathan|date=12 Juli 2016|newspaper=The Guardian|issn=0261-3077|access-date=22 Oktober 2016}}</ref> Tidak ada saksi mata pada saat kejadian berlangsung, dan ia wafat 30 jam kemudian.<ref name=":0" /> Peristiwa penembakan ini mungkin terjadi di ladang gandum tempat ia melukis, atau di sebuah bangsal ternak setempat.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 669}} Arah peluru sedikit melenceng akibat membentur salah satu tulang rusuknya sehingga menembusi dadanya tanpa merusak organ-organ dalam, namuntetapi mungkin tertahan di tulang rusuknya. Ia masih sanggup berjalan pulang ke [[Auberge Ravoux]], tempat ia kemudian diobati oleh dua orang dokter; namun tanpa penanganan seorang ahli bedah, peluru yang bersarang di tubuhnya mustahil dapat dikeluarkan. Kedua dokter itu memberi perawatan semampu mereka, lalu meninggalkan Vincent beristirahat seorang diri di dalam kamar sambil mengisap pipa tembakau. Pada pagi hari berikutnya, Theo buru-buru datang menjenguk Vincent, namuntetapi justru mendapati kakaknya itu dalam keadaan riang gembira. Akan tetapi beberapa jam kemudian tubuh Vincent mulai melemah karena luka tembakan di tubuhnya mengalami infeksi. Ia menghembuskan nafas terakhir pada dini hari tanggal 29 Juli. Menurut keterangan Theo, ucapan terakhir Vincent adalah: "Kesedihan akan kekal selama-lamanya".{{refn|{{harvp|Sweetman|1990|loc= 342–343}}; {{harvp|Hulsker|1980|loc=480–483.}}}}<ref>[http://gallica.bnf.fr/ark:/12148/bpt6k5703399s "La misère ne finira jamais", Études, 1947, p. 9], Bibliothèque nationale de France, département Philosophie, histoire, sciences de l'homme, D-33939</ref><ref>"La tristesse durera toujours", François-Bernard Michel, ''La face humaine de Vincent Van Gogh'', Grasset, 3 November 1999, {{ISBN|2-246-58959-2}}</ref><ref name="TvGletter">{{cite web|first= Theodorus |last1= van Gogh |title= Letter from Theo van Gogh to Elisabeth van Gogh Paris, 5 August 1890 |publisher= Webexhibits.org |accessdate= 28 April 2015 |url= http://www.webexhibits.org/vangogh/letter/21/etc-Theo-Lies.htm |quote= ia berkata, "La tristesse durera toujours" [kesedihan akan kekal selama-lamanya]}}</ref>
 
[[Berkas:Graves of Vincent and Théodore Van Gogh.jpg|jmpl|Makam Vincent dan Theo di tanah pemakaman [[Auvers-sur-Oise]]]]
Baris 254:
=== Pengembangan artistik ===
[[Berkas:Vincent van Gogh - Starry Night - Google Art Project.jpg|jmpl|''[[Malam Berbintang di Atas Rhone]]'', 1888. [[Musée d'Orsay]], Paris]]
Van Gogh pernah menggambar dan melukis dengan menggunakan [[cat air]] saat masih di sekolah, namuntetapi hanya beberapa contoh yang masih ada saat ini dan sebagian dari antaranya diklaim bukan sebagai karya Van Gogh.{{sfnp|Van Heugten|1996|loc= 246–251}} Setelah ia mulai menekuni bidang kesenian, ia harus merangkak dari tingkat yang paling dasar. Pada awal tahun 1882, pamannya, Cornelis Marinus, pemilik sebuah galeri seni yang terkenal di Amsterdam, meminta agar Van Gogh membuat lukisan kota Den Haag. Karya Van Gogh tidak memenuhi ekspektasi pamannya. Marinus memberikan kesempatan kedua dan merincikan subjek-subjeknya secara detail, tetapi lagi-lagi kecewa dengan hasilnya. Walaupun begitu, Van Gogh tetap gigih; ia mencoba mengubah pencahayaan di studionya dengan menggunakan beragam alat pengatur cahaya, dan ia juga memakai bahan-bahan yang berbeda. Selama lebih dari setahun, ia melakukan studi yang sangat mendalam hanya dengan menggunakan warna hitam-putih,{{efn|group=note|Beberapa contoh gambar hitam-putih dapat ditemui dalam surat-surat kabar seperti ''[[The Graphic]]'' atau ''[[The Illustrated London News]]'', dan keduanya merupakan surat kabar bergambar kesukaan Van Gogh.{{sfnp|Pickvance|1974}}}} tetapi pada masa itu karya-karyanya yang ini hanya menuai kritikan. Kelak karya-karya tersebut diakui sebagai adikarya-adikarya pertama yang ia buat.{{sfnp|Dorn|Keyes|2000}}
 
Pada Agustus 1882, Theo memberikan uang kepada Vincent untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk bekerja ''[[en plein air]]'' (di luar ruangan). Vincent menulis kepada Theo bahwa ia sekarang "melukis dengan semangat baru".{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let253/letter.html Letter 253]|ps= . Vincent to Theo van Gogh. The Hague, Saturday, 5 August 1882.}} Semenjak awal 1883, ia mulai mengerjakan komposisi-komposisi multifigur. Ia memfoto beberapa di antaranya, namuntetapi saat adiknya berkomentar bahwa komposisi-komposisi ini kurang terlihat hidup, ia menghancurkannya dan beralih ke lukisan minyak. Van Gogh mencoba belajar dari para seniman [[Aliran Den Haag]] yang terkenal seperti [[Johan Hendrik Weissenbruch|Weissenbruch]] dan [[Bernard Blommers|Blommers]], dan mendapatkan nasihat-nasihat yang bersifat teknis dari mereka, serta dari pelukis-pelukis seperti [[Théophile de Bock|De Bock]] dan [[Herman Johannes van der Weele|Van der Weele]] yang merupakan generasi kedua Aliran Den Haag.{{sfnp|Dorn|Schröder|Sillevis|1996}} Setelah pindah ke Nuenen, ia mulai membuat beberapa lukisan besar, tetapi ia lalu memutuskan untuk menghancurkan sebagian besar karya-karya tersebut. Dari antara lukisan-lukisan ini, hanya lukisan ''Pemakan Kentang'' dan karya-karya yang menyertainya yang masih bertahan hingga kini.{{sfnp|Dorn|Schröder|Sillevis|1996}} Kemudian, seusai lawatannya ke [[Rijksmuseum]], Van Gogh menulis bagaimana ia mengagumi goresan kuas yang irit dan cepat dari [[Lukisan Zaman Keemasan Belanda|pelukis-pelukis terbesar Belanda]], khususnya [[Rembrandt]] dan [[Frans Hals]].{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let535/letter.html Letter 535]|ps= To Theo van Gogh. Nuenen, on or about Tuesday, 13 October 1885.}}{{efn|group=note|{{harvp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let535/letter.html Letter 535 ]|ps= Kepada Theo van Gogh. Nuenen, pada atau sekitaran hari Selasa, 13 Oktober 1885:{{paragraph break}}Apa yang muncul di benakku saat aku melihat lagi lukisan-lukisan Belanda lama adalah bagaimana lukisan-lukisan ini dibuat dengan cepat. Para ahli-ahli besar seperti Hals, Rembrandt, [[Jacob van Ruisdael|Ruisdael]]&nbsp;– dan masih banyak lagi&nbsp;– langsung menorehkannya&nbsp;– dan tidak terlalu sering memeriksanya lagi. Dan &nbsp;... jika berhasil, mereka akan membiarkannya. Aku mengagumi khususnya tangan-tangan Rembrandt and Hals&nbsp;– tangan-tangan yang hidup, tetapi ''belum selesai'' dalam artian seperti yang ingin ditegakkan oleh orang-orang saat ini&nbsp;... Pada musim dingin aku akan menjelajahi berbagai hal yang aku sadari dari lukisan-lukisan lama. Aku melihat banyak hal yang aku perlukan. Tapi yang paling penting adalah&nbsp;– apa yang mereka sebut&nbsp;– ''langsung pergi''&nbsp;– kamu bisa lihat itu adalah sesuatu yang terkenal dilakukan oleh para pelukis Belanda lama. Hal tersebut &nbsp;– [yaitu] langsung pergi &nbsp;– dengan sedikit goresan kuas &nbsp;– hal seperti itu saat ini tidak lagi terdengar &nbsp;– tetapi betapa bagus hasilnya.{{paragraph break}}}}}} Ia menyadari bahwa kelemahannya dalam melukis diakibatkan oleh kurangnya pengalaman dan keahlian teknis,{{sfnp|Dorn|Schröder|Sillevis|1996}} sehingga pada November 1885, ia berkunjung ke Antwerpen dan kemudian Paris untuk mengembangkan keterampilannya.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 708}}
 
[[Berkas:Van_Gogh_The_Olive_Trees..jpg|jmpl|kiri|''[[Pohon Zaitun (serial Van Gogh)|Pohon-Pohon Zaitun dengan Perbukitan Alpilles di Latar Belakang]]'', 1889. [[Museum of Modern Art]], New York]]
Baris 292:
{{See also|Potret diri buatan Vincent van Gogh}}
[[Berkas:Vincent van Gogh - Self-Portrait - Google Art Project.jpg|lurus|jmpl|''Potret Diri'', September 1889. Musée d'Orsay, Paris]]
Van Gogh membuat lebih dari 43 potret diri dari tahun 1885 hingga 1889.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 15}}{{efn|group=note|[[Rembrandt]] adalah salah satu dari segelintir pelukis besar yang mampu membuat lebih banyak potret diri daripada Van Gogh dengan menghasilkan lebih dari 50 potret, namuntetapi potret-potret ini dibuat dalam kurun waktu yang melebihi empat puluh tahun.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 15}}}} Karya-karya tersebut biasanya diselesaikan dalam bentuk serial-serial, seperti serial yang dibuat di Paris pada pertengahan tahun 1887, dan ia masih membuat lukisan potret dirinya hingga menjelang akhir hayatnya.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc=263–269, 653}} Potret-potret ini pada umumnya merupakan hasil studi yang dibuat pada masa-masa introspektif ketika ia merasa enggan untuk berbaur dengan orang lain, atau saat ia tidak memiliki model, sehingga ia melukis dirinya sendiri.{{sfnp|van Uitert|1981|loc= 242}}{{sfnp|Sund|2002|loc= 261}}
 
Potret-potret diri Van Gogh menunjukkan hasil pemeriksaan yang cermat terhadap dirinya sendiri.{{sfnp|Hughes|2002|loc= 10}} Seringkali, karya-karya tersebut dimaksudkan untuk menandai masa-masa penting dalam kehidupanya, contohnya serial Paris yang dibuat pada pertengahan tahun 1887 dilukis pada saat ia mulai mengenal karya-karya [[Claude Monet]], [[Paul Cezanne]], dan Signac.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 265–269}} Dalam lukisan ''Potret Diri dengan Topi Keabu-Abuan'', cat-cat tebal menyebar ke arah luar kanvas. Karya tersebut merupakan salah satu potret diri buatannya yang paling terkenal "dengan goresan-goresan kuas ritmik yang sangat teratur dan lingkaran-lingkaran baru yang didatangkan dari repertoar Neo-Impresionis", sehingga Van Gogh menganggap lukisan tersebut sebagai lukisan yang "memiliki tujuan".{{sfnp|van Uitert|van Tilborgh|van Heugten|1990|loc=83}}