Sejarah Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 83:
== Gerakan Partai Komunis Indonesia ==
Djamaluddin Tamin sudah bergabung dengan [[PKI]] pada [[1922]]. Dalam perjalanan singkat ke Aceh dan [[Jawa]] pada tahun [[1923]] Datuk Batuah bertemu dengan [[Natar Zainuddin]] dan [[Haji Misbach]]. Agaknya ia terkesan dengan pendapat Haji Misbach yang menyatakan komunisme sesuai dengan Islam. Bersama Djamaluddin Tamin ia menyebarkan pandangan ini dalam koran ''Pemandangan Islam''. Natar Zainuddin kemudian kembali dari Aceh dan menerbitkan koran sendiri bernama ''Djago-djago''. Akhir tahun itu juga Djamaluddin Tamin, Natar Zainuddin dan Dt. Batuah ditangkap Belanda.
Setelah penangkapan tersebut pergerakan komunis malah menjadi-jadi. Tahun [[1924]] Sekolah Rakyat didirikan di Padang Panjang, meniru model sekolah [[Tan Malaka]] di [[Semarang]]. Organisasi pemuda Sarikat Rakyat, Barisan Muda, menyebar ke seluruh Sumatera Barat. Dua pusat gerakan komunis lain adalah [[Silungkang]] dan Padang. Bila di Padang Panjang gerakan berakar dari sekolah-sekolah di Silungkang pendukung komunis berasal dari kalangan saudagar dan buruh tambang.
|