Asam gelugur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 27:
Asam gelugur termasuk tumbuhan berumah tunggal. Artinya, pohon betina dan jantan ada dalam pohon yang berbeda. Di alam, jarang sekali ditemukan pohon asam gelugur yang murni jantan. Yang banyak adalah yang berkelamin ganda alias hermaprodit. Asam gelugur hermaprodit ini mampu menghasilkan bunga, namun akan gugur seluruhnya hingga tidak ada atau jarang sekali menghasilkan buah. Karena tidak menghasilkan buah, maka kebanyakan orang menyebutnya sebagai pohon asam gelugur jantan.
[[Berkas:Buah Asam Gelugur.jpg|
Asam gelugur dapat tumbuh dengan pada ketingian 5–1700 m di atas permukaan laut. Ada pun ketinggian tumbuh idealnya adalah pada level 400-1200 mdpl. Tidak dibutuhkan syarat jenis tanah yang ketat. Pohon dapat tumbuh di tanah berpasir, tanah liat, tanah berbatu, tanah basah tepi sungai, tanah kapur, sampai pada tanah kritis di tepian pegunungan. Namun kesuburan tanah tentu saja tetap berpengaruh pada produksi buah. Asam gelugur berbuah tidak mengenal musim, setiap saat ada saja buahnya. Terkadang dalam satu pohon ada bunga, putik, buah muda sampai buah yang sudah menguning dan jatuh. Namun begitu, panen raya biasanya setahun dua kali, di ujung musim hujan dan di ujung musim kemarau.
Asam gelugur adalah tumbuhan berkayu, berakar tunggang,bertajuk tinggi dan besar. Tingginya bisa mencapai 30 meter, dengan lebar tajuk 8 meter. Bunga asam gelugur betina biasanya hanya satu kuntum dalam satu tangkai, sedangkan bunga jantan ada banyak dalam satu tangkai. Buah asam gelugur berwarna hijau pada waktu muda dan berwarna kuning sesudah tua.Diameter buah antara 7–15 cm, dengan berat rerata 300 gram perbutir. Buahnya berbentuk bulat berbilah-bilah. Jumlah bilah sama dengan jumlah biji yang ada di dalam buah, meski kebanyakan biji itu hanyalah biji semu. Biji asam gelugur berkeping dua. Biji diselaputi semacam gel. Biji asam gelugur tidak memiliki dormansi.
[[Berkas:Bunga asam gelugur betina kr.jpg|
== Budidaya ==
Baris 40:
Menurut penelitian Sasithorn Pangsuban dan kawan-kawan, pohon asam gelugur betina membutuhkan polen dari pohon asam gelugur jantan. Penyerbukan putik oleh polen akan menghasilkan buah yang baik dan biji yang subur. Sebaliknya putik yang diisolasi dari polen akan mudah gugur, kecil-kecil dan memiliki biji yang tidak subur atau sulit untuk ditumbuhkan.
[[Berkas:Bunga asam gelugur jantan kr.jpg|
Ada beberapa teori dari orang-orang tua kita dahulu, yang menerangkan ciri-ciri kelamin pohon asam gelugur. Ada yang mengatakan bila bijinya berbentuk bulat dan gemuk, maka akan tumbuh menjadi pohon asam gelugur betina, sedangkan bila biji berbentuk panjang lonjong akan menjadi asam gelugur jantan. Ada pula yang mengatakan bahwa jika bentuk ujung daunnya meruncing, maka itu adalah asam gelugur berkelamin jantan, sedangkan daun yang ujungnya membulat adalah ciri pohon asam gelugur betina. Sebahagian yang lain mengatakan bahwa bila cabang dan ranting pohon tumbuh terkulai mengarah ke bawah menandakan bahwa itu adalah pohon asam gelugur betina, sedangkan yang cabang serta rantingnya tumbuh mendatar atau mengarah ke atas adalah ciri pohon asam gelugur jantan. Pada kenyataannya, semua teori kuno itu tidaklah kesemuanya benar.
Asam gelugur dapat juga dibiakkan secara vegetatif dengan cara sambung pucuk dan persusuan. Keuntungannya pembiakan ini adalah: cepat berbuah, tumbuh tak terlalu tinggi, dan sama sifatnya dengan induknya, pasti betina. Namun kesulitan pembiakan asam gelugur secara vegetatif ini adalah terbatasnya cabang ideal yang baik untuk dikembangkan. Hanya cabang puncak yang tegak ke atas (roof top)yang bisa disambungkan atau disusukan. Jika menggunakan cabang lain yang mengarah ke samping, maka tajuk pohon akan tetap ke samping. Tak mau tumbuh ke atas, meski sudah ditopang atau disangga dengan baik. Pemotongan cabang sambung yang sudah tumbuh (cutting top) tidak juga berhasil menumbuhkan tunas yang tumbuh mengarah ke atas.
[[Berkas:Bibit asam gelugur.JPG|
Adapun kekurangan asam gelugur jika dikembangkan dari stek akar adalah jumlah yang didapat hanya sedikit, mengingat pohon induk bisa mati jika akarnya terlalu banyak yang dipotong dan diambil. Pohon yang dihasilkan juga akan mudah tumbang karena tidak memiliki akar tunggang, dan umumnya akan mati pada umur 30-35 tahun. Selain itu, jumlah buah perpohonnya juga lebih sedikit, karena postur tajuk pohon yang lebih kecil. Kelebihannya adalah, bibit yang ditanam pasti betina, mengikut sifat indukannya, dan cepat berbuah (antara 5 - 5,5 tahun sesudah tanam).
Baris 56:
Penyakit yang sering menyerang bibit atau tanaman asam gelugur muda adalah bercak daun atau hawar daun yang disebabkan oleh jamur Fusarium Oxisporum. Pengendalian dengan penyemprotan larutan fungisida berbahan aktif Difenokonazol (sebagian orang menulisnya Difekonazol).
[[Berkas:Buah Asam Gelugur Bergelantungan.jpg|
Penyakit utama tanaman asam gelugur dewasa adalah kumbang penggerek batang. Ciri pohon yang terserang pengerek batang adalah batang mengeluarkan getah berwarna coklat kehitaman, permukaan kulit batang menjadi kasar dan berdingkil-dingkil. Cara tradisional penanganannya adalah dengan menaburkan Karbofuran. Cara terbaru yang lebih cepat dan tuntas adalah dengan sistem infus batang. Pangkal batang dibor dengan mata bor diameter 3 milimeter untuk tanaman berumur 3 tahun, atau ukuran 5 milimeter untuk tanaman berumur lima tahun atau lebih. Kedalaman lubang sepertiga diameter batang. Arah lubang mengarah sedikit ke bawah. Pengeboran harus menghindarkan kenanya inti batang. Suntikkan ke dalam lubang hasil bor tadi larutan 30% insektisida sampai lubang penuh. Tutup lubang dengan tanah liat. Sebulan kemudian, bersihkan lubang bor dengan tongkat besi kecil. Lakukan proses penyuntikan insektisida ulang. Jenis insektisida adalah insektisida yang sistemik dan berspektrum luas.Misalnya yang berbahan aktif Deltamethrin.
=== Pemanenan ===
[[Berkas:Buah Asam Gelugur dan Bijinya..jpg|
Buah asam gelugur yang matang dipanen dengan menggunakan galah atau aluminium yang mempunyai pisau dan kantung. Ada juga yang memanjat pokok untuk memanen. Buah dikumpul dan dibersihkan untuk proses pengeringan. Untuk dijadikan asam keping, buah asam gelugor diris dengan ketebalan antara 2–4 mm. Irisan disusun dan dikeringkan menggunakan cahaya matahari atau peralatan mesin pengering. Jika potongan asam keping dijemur, ia memerlukan antara 4-6 hari sebelum cukup kering untuk dijual. Harga buah segar per 2 Januari 2016 di tingkat petani adalah Rp.4.500/kg. Harga asam potong kering jemur adalah Rp.32.000/kg di tingkat grosir.
|