Eumenes II: Perbedaan antara revisi

Putra tertua dari raja Attalus I dan ratu Apollonis, Eumenes mungkin lahir sebelum tahun 220 SM dan merupakan anak tertua dari 4 anak-anak Attalus I. Eumenes mengikuti jejak ayahnya setelah menjadi raja dan berkolaborasi dengan [[Romawi Kuno|Roma]] untuk menentang pertama-tama Makedonia, kemudian ekspansi [[Kekaisaran Seleukia|Seleukia]] ke arah Aegea, yang menyebabkan kekalahan [[Antiokhos yang Agung|Antiokhus BesarAgung]] pada [[Pertempuran Magnesia]] pada tahun 190 SM.<ref>{{Cite book|url=http://www.livius.org/articles/person/eumenes-ii-soter/?|title=Eumenes II Soter|last=Livius|quote=Battle of Magnesia: Antiochus defeated by the Romans and Pergamenes}}</ref>

Dia kemudian menikahi Stratonice dari PergamonPergamum, putri Ariarathes IV (Raja [[Kapadokia|Cappadocia]]) dan istrinya Antiochis, dankemudian mempunyai putra mereka dinamaibernama Attalus III.

Eumenes mengikuti jejak ayahnya dan membantu orang-orang Romawi setiap kali dia mampu, pertama pada [[Perang Romawi-Suriah|Perang Romawi-Seleucid PerangSeleukia]], di mana ia memberitahu mereka dengan mengirimkan saudaranya Attalus II<ref>{{Cite book|url=http://www.livius.org/articles/person/eumenes-ii-soter/?|title=Eumenes II Soter|last=Livius|quote=Attalus II Philadelphus visits Rome and warns against Antiochus III..}}</ref> dan berpihak dengan Roma, berhasil membantu Roma mengalahkan Antiokhus III dalam [[Pertempuran Magnesia]]. Ia kemudian membantu orang-orang Romawi dalam [[Perang melawan Nabis]] di mana dia membantu baik liga [[Liga Aitolia|Aetolian]] dan [[Liga Akhaia|Achaean]] untuk mengalahkan tiran Sparta, Nabis, dan terakhir pada Perang Makedonia Ketiga di mana ia membantu Roma mengalahkan tentara Makedonia dan Thrakia dalam Pertempuran Callinicus melawan [[Perseus dari Makedonia]]. Dia kemudian berperang melawan raja [[Bitinia|Bithinia]], Prusias I pada tahun 183 SM, meskipun awalnya kalah, ia menerima bantuan Romawi yang berakhir dengan kemenangannya.<ref>{{Cite book|url=http://www.livius.org/articles/person/eumenes-ii-soter/?|title=Eumenes II Soter|last=Livius|quote=183: War against king Prusias I of Bithynia; although Eumenes is defeated, Roman support gives him in the end victory.}}</ref>

Setelah Perdamaian Apamea pada tahun 188 SM, ia menerima wilayah [[Frigia]], [[Lydia]], [[Pisidia]], [[Pamfilia]], dan bagian dari [[Lykia|Lycia]] dari sekutunya, Romawi.<ref>{{Cite book|url=http://www.livius.org/articles/person/eumenes-ii-soter/?|title=Eumenes II Soter|last=Livius|quote=Peace of Apamea: Rome awards Pergamon large parts of Asia Minor, including Ephesus, Telmessus, and Tralles.}}</ref> Dengan membagi Asia Kecil antara sekutu-sekutu mereka [[Rodos|Rhodes]] dan Pergamum, Roma memastikan bahwa negara itu tidak akan mampu untuk menjadi terlalu kuat di wilayah tersebut. Roma juga berhasil untuk memastikan bahwa Roma akan tetap terlibat dalam urusan daerah.<ref name="Gera1998">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=KDaM1XPv3zYC&pg=PA102|title=Judaea and Mediterranean Politics: 219 to 161 B.C.E.|last=Dov Gera|publisher=BRILL|year=1998|isbn=90-04-09441-5|pages=96–98}}</ref>

Ia kemudian jatuh dari nikmat dengan Roma setelah mereka diduga dia bersekongkol dengan [[Perseus dari Makedonia]] dan akibatnya, di 167 SM, bangsa Romawi membuat sebuah usaha yang gagal untuk suborn saudaranya, Attalus II, sebagai pura-pura Pergamene tahta, menolak Eumenes masuk ke Italia untuk membela kasusnya.<ref>A History of Rome, M. Cary & H.Scullard (1935), p165 </ref> Ia juga berperang dengan Pharnaces saya, yang mencoba untuk meminta bantuan dari Seleukia, di bawah [[Seleukos IV|Seleucus IV]]<ref>{{Cite book|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Diodorus_Siculus/29*.html#23|title=The Library of History|last=Diodorus Siculus|quote=Seleucus, leading an army of considerable size, advanced as if intending to cross the Taurus in support of Pharnaces; but on taking note of the treaty that his father had made with the Romans, the terms of which forbade}}</ref> namun karena ketenangan Apamea, membantah berpihak kepadanya. Kemudian, di sekitar 179 SM, setelah menderita kerugian, Pharnaces dituntut untuk perdamaian.<ref>{{Cite book|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Polybius/25*.html#2|title=Histories|last=Polybius}}</ref>