Khadijah binti Khuwailid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Menikah dengan Abu Jahal: Tulisan asal tidak bersumber Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k ←Suntingan 110.137.178.99 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 91.1.216.181 Tag: Pengembalian |
||
Baris 29:
Pada suatu hari, saat pagi buta, dengan penuh kegembiraan ia pergi ke rumah sepupunya, yaitu [[Waraqah bin Naufal]]. Ia berkata, “Tapada malam aku bermimpi sangat menakjubkan. Aku melihat [[matahari]] berputar-putar di atas kota [[Mekkah]], lalu turun ke arah [[bumi]]. Ia semakin mendekat dan semakin mendekat. Aku terus memperhatikannya untuk melihat ke mana ia turun. Ternyata ia turun dan memasuki rumahku. [[Cahaya]]nya yang sangat agung itu membuatku tertegun. Lalu aku terbangun dari tidurku". Waraqah mengatakan, “Aku sampaikan berita gembira kepadamu, bahwa seorang lelaki agung dan mulia akan datang meminangmu. Ia memiliki kedudukan penting dan kemasyhuran yang semakin hari semakin meningkat". Tak lama kemudian Khadijah ditakdirkan menjadi isteri Nabi Muhammad.
== Menikah dengan Abu Jahal ==
Pada masa Jahiliyah, dia menikah dengan Abu Jahal (Amr bin Hisyam bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum al-Makhzumi) dari Bani Makhzum. Dengannya dia memiliki anak Asma (pr) dan Jahal (lk). Khadijah dan Abu Jahal pada masa jahiliyah sangat dihormati.
Namun, terjadi perceraian antara Khadijah dan Abu Jahal. Abu Jahal selalu menyiksa Khadijah. Namun bukan Khadijah yang menceraikan, justru Abu Jahal sendiri. Hingga akhirnya Abu Jahal menikah dengan Ummu Mujalid binti Amr dan memiliki anak Ikrimah dan Juwairiyah. Abu Jahal juga menikahi Arwa binti Umair bin Ma'bad bin Zirarah dan memiliki anak Tamimi dan Zirarah.
== Menikah dengan Abu Halah ==
|