Gereja Maronit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Hizkia Sebastian (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot Tag: Pengembalian |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 96:
Sedari dahulu Gereja Maronit berkarya di kawasan [[Levant]], khususnya di daerah sekitar [[Gunung Lebanon]]. Pusat tadbir Gereja ini berkedudukan di [[Bkerke]], sebelah utara dari kota [[Beirut]]. Sepanjang sejarahnya, Gereja ini pernah pula berpusat di [[distrik Batroun|Kfarhay]], [[Yanouh]], [[Mayfouq]], dan [[Lembah Qadisha]]. Meskipun demikian, akibat [[emigrasi]] sejak abad ke-19, sekitar dua pertiga umat Gereja ini berada di luar "lingkup Antiokhia" dan menetap di kantong-kantong [[diaspora Lebanon]] di [[Eropa]], [[Amerika]], [[Australia]], dan [[Afrika]].
Pembentukan Gereja Maronit terjadi dalam tiga kurun waktu, mulai dari abad ke-4 sampai abad ke-7. Periode pertama ditandai oleh terbentuknya sebuah [[Gereja (jemaat)|jemaat]] yang dipimpin oleh [[Maron|Santo Maron]] selaku pemimpin dan [[santo pelindung]]. Periode kedua bermula dengan pendirian [[Deir Mar Maroun|Biara Santo Maron di Orontes]] yang dibangun selepas [[Konsili Khalsedon|Konsili Kalsedon]] guna mempertahankan ajaran-ajaran Konsili itu.<ref>[http://www.maronite-heritage.com/History.php Sejarah umat Maronit], Maronite Heritage.com, 13 April 2016.</ref> Biara ini disebut-sebut dalam catatan-catata sejarah kuno sebagai "Biara Terbesar" di wilayah ''[[Suriah Romawi|Secunda Syria]]'', dengan lebih dari 300 [[pertapaan]] di sekitarnya.<ref>{{cite web |url=http://www.stmaron.org/spirituality/online-articles/aspects-of-maronite-history-part-two/ | title=Aspects of Maronite
Meskipun jumlahnya kini berkurang, [[umat Maronit]] masih merupakan salah satu [[Demografi Lebanon|kelompok etnik keagamaan utama di Lebanon]], dengan kelompok-kelompok minoritas umat Maronit yang lebih kecil di [[Suriah]], [[Siprus]], [[Israel]], dan [[Yordania]].
Baris 132:
Dalam waktu yang lama kaum Maronit hidup terisolasi dari umat Kristen Kekaisaran Bizantium dan Eropa Barat. Akibatnya mereka mengangkat [[patriark|batrik]] sendiri, mulai dari Yohanes Maron, yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup [[Batroun]], Gunung Lebanon. Dari dialah kaum Maronit sekarang ini mengklaim [[suksesi apostolik]] penuh melalui [[keuskupan|tahta keuskupan]] Antiokhia. Meskipun demikian, timbul kontroversi seputar klaim ini, mengingat bahwa sebagian kaum Maronit didakwa telah sepenuhnya mengadopsi bidaah [[monotelitisme]]. Kontroversi ini mengakibatkan beberapa kali terjadi perang saudara (misalnya pada 1282 dan 1499 Masehi).
== Organisasi ==
|