Biman Bangladesh Airlines: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 35:
Sejak menjadi sebuah perseroan terbatas, maskapai mengurangi jumlah karyawannya dan mulai memodernisasi armadanya. Biman telah membuat persetujuan dengan [[Boeing]] untuk 10 pesawat baru,bersama dengan opsi untuk 10 pesawat. Maskapai ini mulai menyewa pesawat agar dapat segera membuka kembali layanan menuju destinasi sebelumnya di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
[[Berkas:Biman 738-DAC-1.jpg|
== Sejarah ==
Baris 42:
Dalam [[bahasa Bengali]] moden, huruf বিমান ''biman'' mengacu kepada "pesawat terbang", yang bersumber dari kata dalam [[bahasa Sanskerta]] ''[[vimana|vimāna]]'', sebuah nama yang diberikan kepada mesin terbang di literatur kuno [[Vedas|Vedic]]. Logonya, yang dicat di bagian ekor, merupakan tulisa putih modifikasi dari bangau (বলাকা ''bôlaka'') di dalam lingkaran merah. Corak awalnya adalah garis biru gelap yang memanjang dari bagian jendela dan memnutupi bagian ekor. Corak ini diganti pada tahun 1980 dengan warna hijau gelap dan garis merah, yang diseusaikan dengan warna bendera Bangladesh, dan tetap dipertahankan hingga selama dua dekade. Tahun 2010, Biman memulai kegiatan pencitraan ulang dan membuka corak dan logo baru yang digunakan di pesawat Boeing 777 sewaan pertama. Namun, setelah pemilihan umum tahun berikutnya, Biman dipaksa untuk kembali ke citra merek yang lama setelah citra yang baru tidak disetujui oleh pemerintahan yang baru. Tulisan ''bôlaka'' juga diberikan kepada kantor pusat Biman, ''Balaka Bhaban'' (বলাকা ভবন ''bôlaka bhôban'', Gedung Bangau),<ref name="Stork">{{cite news|url=http://www.newagebd.com/2006/sep/04/front.html|title=Biman staff threaten to stop all air services on Sept 7|work=The New Age|date=4 September 2006|accessdate=9 September 2007}}</ref><ref>"[http://www.biman-airlines.com/aboutus/contactus.asp Contact Us]." Biman Bangladesh Airlines. Retrieved on 1 March 2010.</ref><ref>"[http://www.biman-airlines.com/ontheground/onthe_ground_visas.asp On the Ground]." Biman Bangladesh Airlines. Retrieved on 1 March 2010.</ref> dan sebuah patung landmark di Dhaka yang menggambarkan bangau di depan kantor lama Biman.<ref>{{cite news|url=http://www.newagebd.com/2006/sep/10/met.html|title=A unique junkyard sculpture|work=The New Age|date=10 September 2006|accessdate=9 September 2007}}</ref>
[[Berkas:biman.bangladesh.a310-300.s2-adh.arp.jpg|
Pada 4 Februari 1972, Biman memulai layanan domestik dengan rute Dhaka–Chittagong, Dhaka–Jessore dan Dhaka–Sylhet menggunakan pesawat legendaris [[Perang Dunia II]] [[Douglas Dakota]] dan [[Douglas DC-3]], yang keduanya diperoleh dari [[Angkatan Udara Bangladesh]].<ref name=Jatree01/><ref name=TheDailyStar20051126/> Pada 10 Februari 1972, Biman mengalami kecelakaan pertamanya saat Douglas DC-3 jatuh di dekat Dhaka saat melakukan uji coba penerbangan, menewaskan seluruh lima awak pesawat.<ref name = ASNBiman/> Sebuah [[Douglas DC-6]] kemudian segera disewa untuk menjaga agar layanan domestik tetap berjalan.<ref name=Jatree01/> Pada 4 Maret 1972, Biman memulai operasi internasionalnya dengan sebuah penerbangan mingguan menuju London menggunakan sebuah Boeing 707 yang dicharter dari [[British Caledonian]].<ref name=Jatree01/> Armada jarak pendek dilengkapi dengan kedatangan sebuah [[Fokker F27]] dari India pada 3 Maret 1972; Pesawat ini digunakan untuk menerbangan harian berjadwal antara [[Kolkata]] (Calcutta) dan Dhaka pada 28 April 1972.<ref name=Jatree02>The History of Biman Bangladesh Airlines. ''Jatree''. Page 7. Biman Bangladesh Airlines. January–March 1987.</ref> Tiga pesawawat Fokker F27 tambahan diperoleh selama periode Maret hingga September pada tahun yang sama.<ref name=Jatree01/> Pada tahun pertama operasi, Biman mengoperasikan 1.079 penerbangan dengan membawa lebih dari 380.000 penumpang.<ref name=Jatree03>The History of Biman Bangladesh Airlines. ''Jatree''. Page 8. Biman Bangladesh Airlines. January–March 1987.</ref>
Baris 57:
Pada akhir dekade 1980an, [[Hossain Mohammad Ershad]], Presiden Bangladesh pada saat itu, juga menjadi Presiden Biman. Setelah periode awal ekspansi dan pertumbuhan, Biman memasuki era menukiknya keuntungan dan perlambatan pertumbuhan, diperburuk oleh manajemen yang buruk dan korup, yang terlalu banyak melakukan pembelian, kesalahan dalam pembayaran biaya perawatan, dan mempertahankan rute yang tidak menguntungkan demi alasan politik.<ref name=TheDailyStar061008>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2006/10/08/d6100801044.htm|title=Nothing impossible in Biman purchase|work=The Daily Star|date=8 October 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref><ref name=BBCNews20060830>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/5298284.stm|title=Airline's 'lonely hearts' tactic|work=BBC News|date=30 August 2006|accessdate=7 September 2007}}</ref> Penelitian yang dilakukan pada tahun 1996 menemukan bahwa Biman memiliki 5.253 personel yang tidak terbang, 30 persen lebih besar daripada [[Singapore Airlines]], sebuah maskapai penerbangan yang mengoperasikan armada sebanyak sepuluh kali lebih besar daripada armada Biman. Laporan ini menjelaskan bahwa Biman berada dalam kondisi "kurang diatur, terlalu banyak staf, kekurangan aset, dan menjadi sasaran interfensi politik eksesif dalam manajemen setiap hari."<ref>{{cite web |url=http://www.lcgbangladesh.org/Governance/reports/1996-WB-Government%20that%20works.pdf |title=Government that Works: Reforming the Public Sector |publisher=Private Sector Development & Finance Division, Country Department 1: South Asia Region |date=10 July 1996 |accessdate=13 September 2007|format=PDF}}</ref>
[[Berkas:Biman 772-Loading-Gate.jpg|
Pada tahun fiskal 1992–93, audit di bawah Kementerian Penerbangan Sipil dan Wisatawan mengungkapkan bahwa pajak senilai BDT 22 juta tidak dibayarkan kepada pemerintah. Audit yang dilakukan pada tahun 1999, juga menunjukkan bahwa Biman juga kehilangan senilai BDT 2.2 juta kepada agen perjalanan untuk penjualan tiket, sebagian besar karena kolusi terhadap pejabat Biman.<ref name=AnnualReport1999>{{cite web |url=http://www.cagbd.org/pdf/annual_report_1999.pdf |title=Annual Report 1999, Office of the Comptroller and Auditor General of Bangladesh. |publisher=Government of the People's Republic of Bangladesh |year=1999 |accessdate=13 September 2007|format=PDF |archiveurl = http://web.archive.org/web/20080414152850/http://www.cagbd.org/pdf/annual_report_1999.pdf <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 14 April 2008}}</ref> Sebagai tambahan, terdapat kelebihan pembayaran komisi sebesar BDT 2.4 juta kepada agen penjualan yang melanggar kebijakan Biman. Tahun 2007, Pemerintah Sementara meluncurkan kampanye anti korupsi yang menghasilkan penahanan Shamim Iskander, saudara dari mantan perdana menteri [[Begum Khaleda Zia]] dan mantan teknisi penerbangan Biman, dalam tuduhan korupsi berlapis.<ref name=TheDailyStar070316>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2007/03/16/d703161501133.htm|title=Clipping the wings|author=Imran Asif|work=The Daily Star|date=16 March 2007|accessdate=25 May 2007}}</ref> Hal ini diikuti oleh pemecatan paksa terhadap 35 kayawan lainnya, yang merupakan kawan dekat dari Iskander.<ref name=TheDailyStar070328>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2007/03/28/d70328013326.htm|title=35 Biman staff sent on forced retirement|work=The Daily Star|date=28 March 2007|accessdate=25 May 2007}}</ref>
Baris 73:
== Layanan ==
[[Berkas:Biman Airlines DC10 Economy Class1.JPG|
Biman dikenal karena sering terganggunya jadwal penerbangan dan layanan pelanggan yang buruk.<ref name=TheDailyStar20070803/> Tahun 2007, Biman menghadapi kritik keras dari bandara internasional besar seperti [[Bandar Udara London Heathrow]] dan [[Bandar Udara Internasional Dubai]] karena kegagalannya dalam menjaga jadwal penerbangan. Operator Bandara Heathrow, [[BAA Limited|BAA]] menulis surat kepada Biman mengenai bukti bahwa Biman tidak menerima penggunaan minimun 80% dari jatah pendaratan yang dimilikinya di Heathrow, seperti yang disarankan oleh regulasi EU dan [[International Air Transport Association]] (IATA), selama musim panas 2007. Biman seharusnya, kemudian, tidak memperoleh alokasi pendaratan di Heathrow pada musim panas tahun 2008 dan harus menggunakan [[Bandar Udara London Stansted|Stansted]] atau [[Bandar Udara London Gatwick|Gatwick]] jika berharap ingin terus melayani London.<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=9935|title=Int'l airports warn Biman of boycott|work=The Daily Star|date=2 November 2007|accessdate=2 November 2007}}</ref> Namun, setelah diskusi dengan BAA, Biman memperoleh jatah pendaratan untuk musim panas 2008 dengan syarat mereka wajib memenuhi syarat 80% penggunaan.<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=11122|title=Biman gets conditional slot at Heathrow until Oct '08|work=The Daily Star|date=11 November 2007|accessdate=13 November 2007}}</ref> Namun penundaan masih terus terjadi dan pada bulan September 2008, penerbangan langsung Biman rute Dhaka–London menggunakan sebuah pesawat DC-10 dialihkan dan mendarat di Gatwick setelah tidak memiliki cukup bahan bakar untuk berada di area tunggu di atas Heathrow setelah keterlambatan kedatangan hingga tiga jam.<ref name=TheDailyStar20080903>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=53133|title=Biman flight denied landing at Heathrow|work=The Daily Star|date=3 September 2008|accessdate=24 September 2008}}</ref> Pada tanggal 10 September 2008 dalam artikel yang ditulis di ''[[The Times]]'', Biman merupakan maskapai terburuk yang menggunakan bandara Heathrow, dengan rata-rata keterlambatan hingga mencapai tiga jam.<ref>{{cite news|url=http://business.timesonline.co.uk/tol/business/industry_sectors/transport/article4727137.ece|title=Punctuality at Heathrow deteriorates|work=The Times|date=10 September 2008|accessdate=24 September 2008|location=London|first=David|last=Robertson}}</ref>
Baris 79:
== Kelas penerbangan dan kenyamanan ==
[[Berkas:777-06.jpg|
Terdapat layanan dua kelas (J dan Y) yang dioperasikan dalam pesawat berbadan lebar Biman dan layanan kelas tunggal tersedia bagi pesawat yang lebih kecil.<ref name=BimanFleet>{{cite web |url=http://www.biman-airlines.com/aboutus/fleet_info.asp |title=Biman Bangladesh Fleet Facts |publisher=Biman Bangladesh Airlines |accessdate=19 September 2007}}</ref> Kabin Kelas Eksekutif Maslin di pesawat Airbus A310 dipasang dalam konfigurasi 2–3–2 sedangkan pada pesawat Douglas DC-10-30 dipasang dalam konfigurasi yang lebih longgar 2–2–2. kabin kelas ekonomi diatur dalam konfigurasi standard 2–5–2.<ref>{{cite web |url=http://www.samchuiphotos.com/Biman06/Biman_Bangladesh_DC10_Trip_Report.html |title=Biman Bangladesh DC10 Trip Report |author=Sam Chui |date=27 December 2006 |accessdate=19 September 2007}}</ref>
Baris 89:
Biman mengoperasikan [[program frequent flyer]] yang memberikan pelanggan layanan penerbangan pulang pergi gratis yang diperoleh jika menggmpulkan tiket unruk sepuluh penerbangan pulang pergi menggunakan Biman. Tiket gratis ini tersedia bagi rute penumpang yang paling sering digunakan. Perjalanan dengan menggunakan rute lokal tidak mendapatkan fasilitas ini.<ref name=FFP/>
[[Berkas:Biman 772-PremiumEconomy-Interior.jpg|
Sebuah perjanjian dilakukan dengan [[Amadeus CRS|Amadeus]] pada tahun 2007 untuk meningkatkan sistem tiket Biman dengan sebuah solusi [[tiket elektronik]] untuk memenuhi peraturan IATA, yang memberikan tenggat waktu hingga 31 Desember 2007 untuk semua anggotanya untuk mengubah sistem tiket mereka. E-ticketing memungkinkan maskapai menyediakan fasilitas cek in online, mengurangi kebutuhan untuk mengantri di konter cek in. Namun, Biman tidak melakukan satu usahapun untuk meningkatkan layanan pelanggan setelah mengadopsi sistem e-ticketing, meskipun hal tersebut mampu mengurangi biaya operasionalnya.<ref>{{cite news|url=http://www.amadeus.com/hk/x65830.html|title=Amadeus ties up with Biman Bangladesh Airlines for e-ticketing|publisher=Amadeus|date=12 April 2007|accessdate=20 September 2007}}</ref> tahun 2005, Biman sebenarnya telah menghentikan penggunaakn sistem tiket Amadeus setelah pemerinteh menghentikan operasi dari anak perusakaan lokal Amadeus setelah perintah dari pengadilan, setelah adanya tuduhan pencucian uang.<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2005/12/18/d51218050747.htm|title=Biman asks travel agents not to use Amadeus system for ticket booking|work=The Daily Star|date=17 December 2005|accessdate=16 September 2007}}</ref> Penghentian operasi ternyata hanya berlangsung selama satu bulan, dan kemudian dibatalkan setelah banding di pengadilan tinggi.<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2006/01/24/d60124011410.htm|title=Biman resumes ticketing thru' Amadeus|work=The Daily Star|date=24 January 2006|accessdate=20 September 2007}}</ref>
Baris 107:
Dari tahun 1993 hingga 2006, Biman mengoperasikan penerbangan menuju [[Bandar Udara Internasional John F. Kennedy]], New York, dari Dhaka melalui [[Bandar Udara Brussels|Brussels]].<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2006/07/29/d60729012414.htm|title=Biman makes its last flight to NY today|work=The Daily Star|date=29 July 2006|accessdate=17 June 2007}}</ref> New York merupakan destinasi terjauh dan paling prestisius, dan berusaha tetap dipertahankan operasinya meskipun kerugian finansial besar dalam tiap penerbangannya untuk mempertahankan jatah mendarat di dalam AS, yang jika dihentikan, akan sulit untuk mendapatkannya kembali.<ref name=TheDailyStar060305>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2006/03/05/d6030501044.htm|title=Biman to reroute NY flight to halve loss|work=The Daily Star|date=5 March 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref>
[[Berkas:Biman Boeing 707 London Stansted - August 1979.jpg|
Untuk mengurangi kerugian, Biman mengurangi layanannya menjadi sekali seminggu dan mengubah rutenya menjadi melaui [[Bandar Udara Manchester]], britania, dengan sasaran meningkatnya kebutuhan perjalanan untuk komunitas ekspatriat Bangladesh di bagian utara Inggris. pada 8 April 2006, penerbangan perdana Biman menuju Manchester mendarat di Bandara Manchester Airport dalam rute menuju.<ref name=RingwayReports0604>{{cite web|url=http://www.ringwayreports.co.uk/apr06fp.htm|title=Manchester Airport Reports and Images|publisher=Ringway Reports|month=April | year=2006|accessdate=25 May 2007 |archiveurl = http://web.archive.org/web/20070930165402/http://www.ringwayreports.co.uk/apr06fp.htm <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 30 September 2007}}</ref> namun, [[Federal Aviation Administration]] (FAA) kemudian menempatkan CAAB imenjadi Kategori 2 (tidak memenuhi standard [[International Civil Aviation Organization]]) berdasarkan Program Asesmen Keselamatan Penerbangan Internasional-nya,<ref>{{cite web |url=http://www.faa.gov/about/initiatives/iasa/ |title=International Aviation Safety Assessment Program |publisher=FAA |accessdate=25 May 2007}}</ref> yang mengahruskan pembatasan tambahan bagi maskapai dari negara tersebut saat terbang menuju wilayah AS. Seorang mantan asisten direktur CAAB membuat sebuah penyataan yang menyakitkan mengenai CAAB dalam sebuah artikel opini di ''Aviatour'', sebuah suplemen perjalanan dan wisata bulanan dan majalan berita Bangladesh ''[[Weekly Holiday]]''.<ref>{{cite news|url=http://www.weeklyholiday.net/260903/avi.html|archiveurl=http://web.archive.org/web/20070903053626/http://www.weeklyholiday.net/260903/avi.html|archivedate=3 September 2007|title=What is happening to flight safety?|work=Weekly Holiday|date=26 September 2003|accessdate=25 May 2007}}</ref> Bagi Biman, hal ini berarti bahwa mereka masih dapat terbang menuju AS, namun tudak boleh memperluas atau mengubah rutenya, seperti ngubah tempat transit dari Brussels menjadi Manchester. FAA memberikan denda kepada Biman karena pelanggaran peraturan tersebut, dan penerbangan menuju New York dikembalikan melalui Brussels.<ref name=NewAgeBD060504>{{cite news|url=http://www.newagebd.com/2006/may/04/busi.html|title=Biman to suspend NY flights in June|work=New Age|date=4 May 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref>
[[Berkas:aircraft.dc-10.750pix.jpg|
FAA sudah memperingatkan Biman untuk menggantikan pesawat DC-10 yang sudah menua pada Desember 2005. Berdasarkan keterangan ahli, pesawat ini tidak memiliki perlengkapan cukup untuk dapat menyeberang Atlantik dengan selamat.<ref name=NewAgeBD060727>{{cite news|url=http://www.newagebd.com/2006/jul/27/front.html|title=Biman not to continue flight to New York|work=New Age|date=27 July 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref><ref name=BangladeshToday060517>{{cite news|url=http://www.thebangladeshtoday.com/archive/May%2706/17-05-2006.htm|title=Biman in a ferrango|work=The Bangladesh Today|date=17 May 2006|accessdate=25 May 2007|archiveurl = http://web.archive.org/web/20061119185647/http://www.thebangladeshtoday.com/archive/May%2706/17-05-2006.htm|archivedate = 19 November 2006}}</ref> Pada 13 Mei 2006, FAA menolak izin untuk Biman penerbangan BG011 (Dhaka–Dubai–Brussels–JFK) untuk memasuki wilayah udaranya, khawatir akan tingkat keselamatan dari pesawat DC–10 yang mengudara dalam rute tersebut.<ref name=AeroNewsNetwork060515>{{cite news|url=http://www.aero-news.net/news/commair.cfm?ContentBlockID=a95eb145-a031-4e44-99dc-db331419dc68&Dynamic=1|title=Bangladesh flight banned entry into US over safety issues|publisher=Aero-News Network|date=15 May 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref> Penerbangan kemudian dialihkan menuju [[Bandar Udara Internasional Montréal-Pierre Elliott Trudeau]] di Kanada, di mana penumpang menerima opsi alternatif maskapai lain untuk menyelesaikan perjalanannya.<ref name=TheDailyStar060516>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2006/05/16/d6051601033.htm|title=CAAB warned of poor aircraft maintenance|work=The Daily Star|date=16 May 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref> Otoritas Kanada memeriksa pesawat tersebut dan memberikan izin kondisi baik bagi pesawat setelah pesawat tersebut kembali menuju Dhaka tanpa penumpang. FAA kemudian mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf.<ref name=AllHeadlineNews060517>{{cite news|url=http://www.allheadlinenews.com/articles/7003611946|title=U.S. Apologizes Again To Bangladesh For Barring Aircraft Landing|publisher=All Headline News|date=17 May 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref><ref name=AeroNewsNetwork060517>{{cite news|url=http://www.aero-news.net/news/commair.cfm?ContentBlockID=533182a0-627a-4945-91b7-c9cad508cd3b&Dynamic=1|title=US says Biman landing ban was a mistake|publisher=Aero-News Network|date=17 May 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref>
Baris 127:
== Armada ==
[[Berkas:Biman 738-DAC-2.jpg|
Sebuah model [[Douglas Dakota]] dan [[Douglas DC-3]] merupakan pesawat pertama dalam armada Biman.<ref name=TheDailyStar20051126/> Operasi domestik dimulai dengan pembelian empat pesawat [[Fokker F27]] yang menerbangkan penumpang menuju [[Chittagong]] dan Sylhet dari basisnya di Dhaka. Segera setelah itu, sebuah [[Boeing 707]], disewa dari [[British Caledonian]], bergabung dengan armada maskapai, memungkinkan Biman untuk memulai penerbangan internasional. Tahun 1983, Biman membeli tiga pesawat [[Douglas DC-10]] dari [[Singapore Airlines]] untuk menyediakan layanan untuk rute penerbangan jarak jauh.<ref name=Banglapedia0516/><ref name=TheDailyStar20051126>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2005/11/26/d5112601011.htm|title=Biman at height of flight disarray|work=The Daily Star|date=26 November 2005|accessdate=30 August 2007}}</ref>
Baris 236:
Armada yang menua menyebabkan Biman mengalami kesulitan dalam mempertahankan jadwal penerbangannya, karena pesawat sering mengalami masalah mekanik, yang menimbulkan penundaan dan pembatalan penerbangan.<ref name=TheDailyStar20070803>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2007/08/03/d7080301138.htm|title=Biman flight schedule about to crash-land|work=The Daily Star|date=3 August 2007|accessdate=30 August 2007}}</ref><ref>{{cite news|url=http://nation.ittefaq.com/artman/publish/article_37383.shtml|title=Biman’s 3 flights delayed for 40 hours: Passengers stranded at Shahjalal International without food, shelter|work=The New Nation|date=7 July 2007|accessdate=30 August 2007}}</ref> Sejumlah pesawat masih dilarang terbang karena mengalami kekurangan suku cadang karena sudah tidak dibuat lagi dan sulitnya memperoleh suku cadang bekas.<ref name=TheDailyStar20070710>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2007/07/10/d7071001033.htm|title=Replacing age-old fleet must for saving Biman|work=The Daily Star|date=10 July 2007|accessdate=30 August 2007}}</ref>
[[Berkas:Biman 772-Hangar.jpg|
Tahun 2000, Biman mengajukan proposal untuk pembelian empat pesawat berbadan lebar untuk menggantikan DC–10, namun rencana untuk memperbarui armada beserta dengan rencana privatisasi maskapai ditolak oleh pemerintah.<ref>{{cite web |url=http://www.flightglobal.com/articles/2000/07/18/67929/biman-seeks-aircraft-proposals.html |title=Biman seeks aircraft proposals |work=Flight International |date=18 July 2000 |accessdate=29 May 2007}}</ref> Usaha lebih lanjut dilakukan pada tahun 2005 untuk membeli pesawat baru dan rencana diberikan untuk membeli sepuluh [[pesawat berbadan lebar]] baru buatan Airbus dan Boeing dengan biaya total sebesar $1 milyar.<ref>{{cite news|url=http://www.theindependent-bd.com/details.php?nid=35886|title=Bangladesh Biman plans fleet renewal |work=The Independent (Bangladesh)|date=29 May 2005|accessdate=29 May 2007}}</ref> Boeing berencana untuk mebiayai pembelian dengan jaminan yang diberikan oleh pemerintah Bangladesh. Setelah penundaan birokrasi dan kecilnya komitmen pemerintah, Boeing kehilangan ketertarikan dan rencana tersebut dibatalkan.<ref name=TheDailyStar20070710/> Usaha yang sama untuk membeli pesawat jarak menengah untuk rute penerbangan domestik juga ditunda.<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/2005/09/30/d5093001033.htm|title=Biman tender stalled for 8 months by a lobby|work=The Daily Star|date=30 September 2005|accessdate=30 August 2007}}</ref>
Baris 246:
Pada 10 Maret 2008, manajemen Biman membuka rencana untuk membeli delapan pesawat berbadan lebar next-generation dari [[Boeing Commercial Airplanes]] dengan biaya total $1,26 juta. Delapan pesawat tersebut meliputi empat [[Boeing 777-300ER]] (dengan harga rata-rata $182.9 juta per unit) akan dikirimkan pada tahun 2013 dan empat Boeing 787–8 Dreamliners ($133.31 juta per unit) untuk bergabung dengan armada Biman pada tahun 2017. Boeing 777-300ER akan memiliki kapasitas tempat duduk 463 sedangkan Dreamliners berkapasitas 294.<ref name=TheDailyStar20080311/>
[[Berkas:Biman 772-Pushback-DAC.jpg|
Sebuah [[nota kesepahaman]] ditandatangani dengan Boeing pada bulan Maret 2008, dengan pembayaran awal senilai $1,54 juta oleh Biman.<ref name=TheDailyStar20080627>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=43058|title=Biman seals deal with Boeing for 10 planes|work=The Daily Star|date=27 June 2008|accessdate=24 September 2008}}</ref> Dengan nilai sekarang [[Export-Import Bank of the United States|EXIM]] bank dari AS akan membiayai 85%, dengan sindikat bank lokao akan membiayai sisa pembelian. Dalam masa antara, Boeing setuju untuk menyewakan empat pesawat [[Boeing 777-200ER]] kepada Biman di mana dua diantaranya akan dikirimkan pada tahun 2009 dan dua sisanya akan dikirimkan pada tahun 2010. Segera sesudahnya, Biman juga menandatangani perjanjian dengan Boeing untuk membeli dua pesawat [[Boeing 737-800]] untuk operasi domestik yang akan dikirimkan pada tahun 2015.<ref>{{cite news|url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=38870|title=Biman strikes deal with Boeing in 2 weeks|work=The Daily Star|date=30 May 2008|accessdate=24 September 2008}}</ref>
|