Kila (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jnanabhadra (bicara | kontrib) Revisi bagian ini →Penggunaan garis keturunan tradisional: antologi studi kasus |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 2:
[[Berkas:Tibetan_-_Ritual_Dagger_-_Walters_52311_(2).jpg|jmpl|''Phurba'' di Museum Seni Walters]]
[[Berkas:Kīla_(phur-ba),_Ming_dynasty_1506-1522_-_AMNH_-_DSC06230.JPG|jmpl|''Phurba'' di Asia koleksi dari [[Museum Sejarah Alam Amerika]]]]
'''''kīla''''' atau '''''phurba''''' ([[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] [[Aksara Dewanagari|Devanagari]]: कील; [[Transliterasi Aksara Sanskerta Internasional|IAST]]: kīla; {{Bo|t=ཕུར་བ|w=phur ba}}ཕུར་བ
''kīla'' berhubungan dengan meditasi istadewata (bahasa Sanskerta: ''ishtadevata'', Tibet ''yidam'') '''Vajrakīla''' (वज्रकील) atau [http://www.rigpawiki.org/index.php?title=Vajrakilaya Vajrakīlaya] (Tibet: ''Dorje Phurba'') {{Clarify me|date=October 2017}}<ref>{{cite book|title=The Tibetan Book of the Dead|first1=Terton|date=January 30, 2007|publisher=[[Penguin Classics]]|isbn=978-0143104940|edition=First Complete|last1=Karma Lingpa|p=523}}</ref>
Baris 15:
Cara pembuatan kīla cukup beragam. Setelah diketuk, ditangani, dan dipotong, kīla sering dibagi menjadi susun tiga<ref>Triunes that are metonymic of the ananda-chakra (Tib. ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Gankyil gankyil]''; the [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Trishula trishula]; [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Triratna triratna]; the heavenly, earthly and hellish realms; three eyes, [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Third_eye third eye]; [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Trimurti trimurti]; [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Trikaya trikaya]; the directionality of left, middle, right and forward, stationary, backwards; past, present, future; [[wiktionary:polarity|polarities]] and their synthesis; upperworld or ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Akash akash]'', middleworld or ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Dharti dharti]'' and underworld or ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Patal_(cosmology) patal]'', etc.</ref> pada kedua sumbu horizontal dan vertikal, meskipun ada pengecualian. Ini komposisi susunan menyoroti pentingnya numerologi dan energi spiritual dari tiga bilangan bulat (3) dan sembilan (9). Kīla dapat dibentuk dan ditempa dari bahan yang berbeda dan bahan seperti kayu, logam, tanah liat, tulang, permata, tanduk atau kristal.
Seperti instrumen logam mayoritas tradisional Tibet, kīla sering dibuat dari bahan kuningan dan besi (terestrial dan/atau besi [[Meteoroid|meteorit]]. 'Thokcha' ({{Bo|t=ཐོག་ལྕགས|w=thog lcags}}ཐོག་ལྕགས
== Ritual Penggunaan ==
Baris 22:
Kīla adalah salah satu dari banyak ikonografi merepresentasikan "atribut simbolik" istimewa (Tibet: ''phyag mtshan'')<ref>{{Cite web|url=http://rywiki.tsadra.org/index.php/phyag_mtshan|title=phyag mtshan|last=|first=|date=2005|website=Rangjung Yeshe Wiki - Dharma Dictionnary|language=en|access-date=2017-08-05}}</ref> dari [[Wajrayana|Vajrayana]]<ref>Embodied [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Nirmanakaya Nirmanakaya] buddhas and [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Sambhogakaya sambhogakaya] deities are attributed with kīla.</ref> dan istadewata [[Umat Hindu|Hindu]]. Ketika telah di konsekrasikan dan dikhususkan pengunaannya,<ref>A working kīla has the face(s), [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Hilt%23Pommel pommel] and [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Hilt hilt] bound (depending on the nature of the kīla) with fabric [often green according to [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Claudia_M%C3%BCller-Ebeling Müller-Ebelling], ''et al.'' (2002)] and in this binding rite Vajrakilaya is installed in the tool as a [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Nirmanakaya Nirmanakaya] manifestation, by association the tool accesses all three realms of the [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Trikaya Trikaya].</ref> kīla adalah manifestasi nirmanakaya dari Vajrakīlaya.
Chandra, ''et al. '' (1902: p.
Salah satu prinsip utama dalam menggunakan kīla dan untuk mewujudkan esensi-kualitas yaitu untuk mencungkil bumi dengannya; [[Sarung pedang|membalut dengan sarung]] ; atau sebagaimana yang sudah lumrah dengan [[syamanisme]] Himalaya, untuk mencungkil secara vertikal, mengarahkan ke dalam sebuah keranjang, mangkuk, atau tembolok dari beras (atau biji-bijian lunak lainnya jika kīla terbuat dari kayu).<ref>Herein resides the rationale why the centrality of the kīla has often been overlooked by the observer and the scholar, as the kīla may not be a tool ostensibly engaged in a particular rite but is actualized on the principal [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Altar altar] away from all the 'action'.</ref> istilah yang digunakan untuk dewa dan alat itu bisa bolak-balik penggunaanya dalam keilmuan dunia Barat. Dalam tradisi syamanisme [[Pegunungan Himalaya|Himalaya]] kīla dianggap sebagai axis mundi. Müller-Ebelling, ''et al. '' (2002) menegaskan bahwa sebagian besar para syaman dari Nepal, kīla adalah [[Kata kerabat|kerabat kata]] dengan ''[[pohon dunia]]'', baik dalam visualisasi mereka atau dalam upacara inisiasi atau ritual lainnya.
Baris 32:
Kīla sebagai alat ikonografis juga secara langsung berkaitan dengan Vajrakilaya, istadewata murka dari Buddhisme Tibet yang sering terlihat dengan pasangannya Diptacakra (Tib. 'khor lo rgyas 'debs ma). Dia diwujudkan dalam kīla sebagai sarana untuk menghancurkan (dalam arti menyelesaikan dan kemudian membebaskan) kekerasan, kebencian, dan agresi dengan mengikat mereka dengan belati kīla dan kemudian mengubahnya melalui bagian ujungnya.{{Butuh rujukan|date=March 2012}} Pegangannya dapat digunakan sebagai alat pemberi [[Berkat (Kristen)|berkah]]. Oleh karena itu kīla bukan senjata fisik, tapi sarana pelaksanaan spiritual, dan harus dianggap seperti itu. Kīla sering menyandang julukan Belati Diamantine dari Kekosongan (lihat shunyata).{{Butuh rujukan|date=March 2012}}
Sebagai Müller-Ebeling, ''et al. '' (2002: p.
Keajaiban Magis Belati berasal dari efek yang dimiliki objek material di alam makhluk halus. Seni dari penyihir tantrik atau Lama terletak pada kemampuan visioner mereka untuk memahami energi spiritual dari objek material dan dengan sengaja memfokuskan ke arah yang ditentukan. . . Penggunaan Tantra dari phurba meliputi menyembuhkan penyakit, pengusiran setan, membunuh setan, meditasi, konsekrasi (puja), dan rekayasa cuaca. Belati phurba digunakan untuk menghancurkan kuasa iblis. Ujung atas phurba digunakan oleh para praktisi tantra untuk memberikan berkah.
</blockquote>Seperti Beer (1999: p.
Sengatan kalajengking cambuk seperti ekor merobek dan meracuni mangsanya, dan dalam hal ini diidentifikasi dengan aktivitas ritual belati murka atau kīla. Biografi Padmasambhava menceritakan bagaimana ia menerima siddhi dari transmisi kīla di tanah pekuburan dari Rajgriha dari kalajengking raksasa dengan sembilan kepala, delapan belas penjepit dan dua puluh tujuh mata. Kalajengking ini mengungkapkan teks-teks kīla dari sebuah kotak batu segitiga yang tersembunyi di bawah batu di kuburan. Ketika Padmasambhava membaca terma teks ini, spontan pemahaman muncul, dan kepala, penjepit, dan mata kalajengking 'terungkap' sebagai kendaraan yang berbeda atau ''yana'' dari pencapaian spiritual. Di sini, di Rajgriha, Padmasambhava diberi judul 'guru kalajengking', dan dalam salah satu dari delapan bentuk sebagai Guru Dragpo atau Pema Drago ('teratai murka'), ia digambarkan dengan kalajengking di tangan kirinya. Sebagai lambang murka transmisi kīla gambar kalajengking mengambil makna simbolis yang kuat dalam pengembangan awal Nyingma atau 'sekolah kuno' dari Buddhisme Tibet...".
</blockquote>
Baris 47:
Di [[Lembah Kathmandu]], kīla masih digunakan oleh para [[Syamanisme|dukun]], penyihir, [[Tantrisme|tantrika]] dan [[Lama (Tibet)|lama]] dari latar belakang etnis yang berbeda. Kīla khususnya digunakan secara intensif oleh suku Tamang, Gurung dan Newari Tibet-Burma. Kīla juga digunakan oleh orang-orang Tibet yang berasal dari Nepal ( Bhotyas), [[Sherpa]], dan orang-orang Tibet yang tinggal di [[Dharamsala|Dharamasala]].
Müller-Ebelling, ''et al. '' (2002: p.
Phurba gubajus berbeda bentuk dengan jhankris. Sebagai aturan, mereka hanya memiliki satu kepala yang ada vajra ganda seperti yang ditunjukkan di sini. Gubajus fokus pada kepala sebagai bayangan cermin dari diri sendiri untuk melakukan meditasi agar bisa tersambungkan dengan kekuatan phurba. Tiga atau lebih kepala daerah atas phurba menunjukkan koleksi dari energi jhankris yang digunakan.</blockquote>"Bhairab kīla" adalah alat penting dalam penyembuhan dari tantra Newari gubajus. Seperti yang disebutkan oleh Müller-Ebelling, ''et al. '' (2002: p.
Praktisi Tantra (guruju) menggunakan Bhairab Phurba untuk menyembuhkan penyakit dan terutama untuk menyembuhkan penyakit pada anak-anak. Untuk kasus ini, titik belati phurba dicelupkan ke dalam gelas atau mangkuk berisi air, dibalik dan diaduk. Anak yang sakit kemudian diberikan air ajaib tesebut sebagai obat untuk diminum.
</blockquote>Müller-Ebelling, ''et al. '' (2002: p. ?) mewawancarai Mohan Rai. (Mohan Rai yakni seorang shaman dari daerah perbatasan [[Nepal]] dan [[Bhutan]] dan termasuk suku [[mongolia]] Rai dan/atau Kirati. Mohan Rai adalah pendiri the Shamanistic Studies and Research Centre, Baniya Goun, Naikap, [[Kathmandu]], Nepal)<ref>[http://www.himalayanshamans.com/ (accessed: Monday, February 26, 2007)]</ref> yang dalam sebuah wawancara secara langsung seperti dikutip di bawah ini:<blockquote class="">'Tanpa phurba di dalam dirinya, sang shaman tidak memiliki kesadaran'...'Shaman itu sediri adalah phurba; ia mengemanasikan bentuknya sebagai phurban agar terbang ke dunia dan realitas lain.'
Baris 65:
=== Sebagai dewa ===
[[Berkas:Vajrakilaya_(8557221604).jpg|jmpl|Vajrakilaya]]
Vajrakilaya adalah dewa Vajrayana yangsignifikan yang mengubah dan melampaui rintangan dan halangan. Vajrakila adalah 'thoughtform' ilahi ({{Bo|t=སྤྲུལ་པ།|lang=yes|w=[http://rywiki.tsadra.org/index.php/sprul_pa sprul pa]}}སྤྲུལ་པ།
Vajrakilaya juga dipahami sebagai perwujudan dari kegiatan pikiran Buddha. Kadang-kadang Vajrakilaya dianggap sebagai bentuk murka vajrayana dari [[Wajrapani|Vajrapani]], menurut Pewa Khyentse Rinpoche. Banyak guru besar baik dari India maupun Tibet, tetapi khususnya di Tibet, telah dipraktekkan Vajrakilaya (terutama dalam garis keturunan Nyingma , dan di antara [[Kagyu]] dan juga dalam [[Sakya (aliran)|Sakyapa]]). Dewa utama Sakyapa, selain Hevajra adalah Vajrakumara atau Vajrakilaya.
Baris 82:
[[Padmasambhava]], Vimalamitra, dan Nepal Śīlamañju, tepat pada saat retreat bersama-sama di ''Yang-le-bersepatu'' (kini Pharping, Nepal). Menurut Boord, "tepatnya selama retret ini yang banyak untaian kisah kila lore akhirnya ditenun bersama-sama menjadi satu kesatuan karya tantra Buddha dan dengan demikian membantu untuk menerangi proses metode tantra yang berkaitan dengan [[soteriologi]] saat ini. Dikodifikasikan dengan indah baik dari segi teori dan praktek, skema meditasi ini dan sihir ilahi itu kemudian ditularkan ke Tibet dan menjadi mapan di sana sebagai salah satu modus utama dari keterlibatan agama. Begitu banyak sehingga, pada kenyataannya, bahwa banyak sebelumnya penulis di Tibet benar-benar menganggap kultus kila berasal dari Tibet."<ref>''A Bolt of Lightning From The Blue'' by Martin J. Boord. Edition Khordong, 2002. {{ISBN|3-936372-00-4}} pg xiii</ref> Ahli Tibetologist dan Buddhologist terkenal Herbert Guenther sependapat dalam ulasan karya Boord, menyimpulkan bahwa "penelitian yang hati-hati dari semua teks-teks yang relevan untuk penelitian figur ini" adalah "sangat dibutuhkan dan lama tertunda" dalam mengoreksi "kesalahan penyajian fakta-fakta sejarah." yang sudah berlangsung lama<ref>Review of the Cult of the Deity Vajrakila by Herbert Guenther. ''Journal of the American Oriental Society'' 117.3 (1997) pgs 620-621</ref>
Beer (1999: p.
Dalam biografi Padmasambhava tercatat ia melakukan perjalanan ke utara tanah Kashakamala, di mana kultus kīla menang. Kemudian, sementara bermeditasi pada dewa Yangdak Heruka (Skt. Vishuddha Heruka) di 'Gua Asura' di Parping di lembah Kathmandu, ia mengalami banyak hambatan dari ''maras'', dan dalam rangka untuk menundukkan mereka, dia meminta ''Kīla Vitotama Tantra'' untuk dibawa dari India. Setelah mendirikan biara Tibet pertama di Samye, transmisi pertama yang diberikan Padmasambhava kepada-nya 25 'hati murid-murid, dalam rangka untuk menghilangkan halangan untuk penyebaran ''buddhadharma'' di Tibet, adalah ajaran ''Vajrakilaya Tantra''. Dari awal Nyingma asal-usul praktek Vajrakilaya sebagai dewa ''yidam'' dengan kekuatan untuk menembus penghalang apapun diserap ke semua sekolah dari agama Buddha Tibet.<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Robert_Beer Beer, Robert] (1999). ''The Encyclopedia of Tibetan Symbols and Motifs'' (Hardcover). Shambhala. {{ISBN|1-57062-416-X}}, {{ISBN|978-1-57062-416-2}}, p.246. Source: [https://books.google.com/books?id=XlqeS3WjSWIC&pg=PA246&lpg=PA246&dq=three+monkeys++Vajrakilaya&source=bl&ots=iHTyhG_0xK&sig=1GaZMiw5-zxIvxjX5GxCUJpooeg] (accessed: Sunday March 22, 2009)</ref>
</blockquote>Ada sejumlah ajaran terma yang didirikan di Vajrakilaya. Misalnya, ada harta karun ajaran-ajaran dari Jigme Lingpa, Ratna Lingpa dan Nyang-rel Nyima Ozer.
Baris 118:
* Terton Karma Lingpa (30 Januari 2007). ''The Tibetan Book of the Dead: Pertama Lengkap ed.)''. Penguin Classics. {{ISBN|978-0143104940}}.
* Kerrigan, Michael, Uskup, Clifford & Chambers, James (1998) ''Berlian Path: Tibet dan mongolia Mitos'' Amsterdam: Time-Life Books {{ISBN|0-7054-3563-6}}
* Lumir, Jisl (1962) "Ein Beitrag zur ikonographischen Deutung der tibetischen Ritualdolche", di: ''Sejarah Naparstek Museum'', tidak ada. 1, Praha, 1962, pp.
* Khenpo Namdrol, Rinpoche (1997) ''Praktek Vajrakilaya,'' London: Dharmakosha (ed. 1999: Snow Lion, Ithaca NY) {{ISBN|1-55939-103-0}} & {{ISBN|978-1-55939-103-0}}
* Müller-Ebeling, Claudia; Rätsch, Kristen & Shahi, Surendra Bahadur (2002) ''Perdukunan dan Tantra di Himalaya'', terj. oleh Annabel Lee. Rochester, Vt.: Tradisi Batin
* Khenchen Palden Sherab, Rinpoche, Ven. & Khenpo Tsewang Dongyal, Rinpoche, Ven. (2008) ''The Dark Red Jimat: Instruksi Lisan pada Praktek Vajrakilaya''. Ithaca NY: Snow Lion
* Mayer, Robert (1999) "Tibet Phur.pas dan India Kīlas", dalam: ''Tibet Journal'', vol. 15, no. 1, Dharamsala, musim semi 1999, hlm.
* Boord, Martin J. (2002) ''Sambaran Petir Dari Biru. Luas Komentar pada Vajrakila yang Jelas Mendefinisikan Poin Penting'' Berlin: edisi khordong {{ISBN|3-936372-00-4}}
|