Dalem Samprangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TantanganMingguan
 
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
Baris 4:
Menurut kronik abad ke-18 [[Babad Dalem]],<ref>I Wayan Warna et al. (tr.), ''Babad Dalem. Teks dan [http://www.majupenerjemah.top Terjemahan]''. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat I Bali.</ref><ref>{{cite book|title=Babad dalem: warih ida dalem Sri Aji Kresna Kepakisan|first=Tjokorda Raka |last=Putra |year=2015|isbn=9786028953382}}</ref> Dalem Samprangan menggantikan ayahnya [[Sri Aji Kresna Kepakisan]] yang telah ditetapkan sebagai raja bawahan oleh Majapahit setelah penaklukan Bali pada tahun [[1343]]. Kediamannya berada di [[Samprangan]] di [[Kabupaten Gianyar]] saat ini. Kronik mencirikannya sebagai sosok yang tidak kompeten dan sia-sia. Dia menghabiskan banyak waktu untuk penampilan luarnya, dan membiarkan pendeta-pendeta menunggu di ruang dewan agar hadir. Perilaku ini membuat jengkel para tetua kerajaan. Akhirnya salah satu dari mereka, Kubon Klapa, meninggalkan istana dan memohon pertolongan kepada saudara termuda Dalem Samprangan Ketut, seorang penjudi terkenal. Dia membujuk pangeran tersebut untuk mengambil gelar kerajaan dan menawarinya tinggal di [[Gelgel, Klungkung, Klungkung|Gelgel]], sebuah desa di [[Klungkung]], dekat pantai selatan. Dengan cara itu, istana Samprangan cepat terjerumus ke dalam ketidakjelasan, sementara Gelgel naik sebagai pusat politik pulau tersebut di bawah raja baru [[Dalem Ketut]].<ref>{{cite book|author=C.C. Berg |title=De middeljavaansche historische traditië |location=Santpoort |publisher=Mees |year=1927 |pages=123-4}}</ref>
 
Sebuah teks legendaris kompleks yang disebut ''Babad Pulasari'' menghubungkan nasib saudara Dalem Samprangan lainnya yaitu Dalem Tarukan, yang memiliki kediaman yang dekat dengan [[Ubud]] saat ini. Dia terjatuh dengan saudara laki-lakinya yang mengakibatkan serangkaian perang saudara di pulau ini. Akhirnya, Dalem Tarukan dikalahkan, dan keturunannya diturunkan dari [[kasta]] [[Ksatria]]. Teks-teks Bali tertentu mengabadikan kekalahan Tarukan dipada tahun [[1502]].<ref>http://vxu.diva-portal.org/smash/get/diva2:206791/FULLTEXT01 , hlm. 20.</ref> Hal ini tidak sesuai dengan ''Babad Dalem'', yang menunjukkan Dalem Samprangan berada sekitar satu generasi setelah penaklukan Majapahit dipada tahun [[1343]]. Latar belakang sejarah tokoh-tokoh dan kejadian ini tidak terlalu jelas.
 
== Lihat pula ==