Film sebagai Media Komunikasi Massa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 13889634 oleh 139.195.115.66 (bicara)
Tag: Pembatalan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
Baris 20:
== Perkembangan Film di Indonesia ==
Indonesia mengenal film pertama kali sekitar tahun 1900 di Jakarta. Dikenal dengan Gambar Idoep, film pertama ini merupakan jenis film dokumenter yang menceritakan perjalanan Ratu dan Raja Belanda di Den Haag. Pada tahun 1905, untuk pertama kalinya film hasil impor dari Amerika masuk ke Indonesia. Film ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Indonesia. Ini berdampak pada peningkatan jumlah penonton dan bioskop.
Film cerita pertama yang diproduksi Indonesia adalah Loeteong Kasaroeng. Film lokal asal Jawa Barat ini merupakan hasil produksi NV Jawa Film Company. Kemudian muncul beberapa perusahaan film lainnya seperti Halimun Film Bandung dan Central Java Film (Semarang). Pada masa ini film masih diproduksi tanpa suara. Sampai dipada tahun 1931, Tans Film Company bekerjasama dengan Kruegers Film Bedrif sukses memproduksi film bersuara. Dari sini, semakin banyak film diproduksi dan jumlah bioskop sudah mencapai 227 pada tahun 1936.
Dunia perfilman semakin menunjukan eksistensinya di Indonesia dengan diadakannya Festival Film Indonesia tahun 1955. Dalam festival ini, film terbaik diraih Usmar Ismail dalam karyanya Jam Malam. Bukan hanya di tingkat nasional, film ini juga mewakili Indonesia dalam Festival Film Asia II di Singapura. Film ini berisi cerita para pejuang setelah era kemerdekaan.
Film sudah menjadi salah satu pilihan hiburan bagi masyarakat pada saat itu. Jumlah film produksi lokal meningkat pesat pada tahun 80an. Film bertemakan komedi, musik, horor dan seks horor sangat populer. Peningkatan jumlah produksi film ini juga berpengaruh terhadap peningkatan aktor dan aktris Indonesia, sebut saja Warkop dan Rhoma Irama yang menjadi bintang dalam pertunjukan film kala itu. Namun, dicatat sebuah film lokal yang paling fenomenal di era itu adalah film Pengkhianatan G-30S/PKI. Penontonnya mencapai angka 699.282. Pencapaian ini didukung oleh pemerintah Orde Baru saat itu yang mewajibkan murid-murid sekolah untuk menonton film tersebut <ref>http://perfilman.perpusnas.go.id.</ref>