Jim Supangkat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tautan untuk remy sylado dan perbaikan tanda baca sesuai puebi |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
||
Baris 5:
Jim Supangkat menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di [[Bandung]], [[Jawa Barat]], kemudian melanjutkan sekolah menengah atas di [[Jakarta]]. Tahun [[1964]]-[[1966]], belajar melukis di Sanggar Seniman, Bandung. Tahun [[1969]]-[[1971]], melanjutkan kuliah di Fakultas Artistektur [[Universitas Parahiyangan]], [[Bandung]]. Kemudian pada [[1970]]-[[1975]] kembali menempuh studi pada jurusan seni patung Fakultas Seni Rupa [[Institut Teknologi Bandung]], lulus bergelar Sarjana Senirupa dengan karya seni rupa instalasi, ''Kamar Seorang Ibu dengan Anaknya''. Jim sempat belajar filsafat dan estetika kepada [[Dick Hartoko]], OSJ pada [[1973]]-[[1975]]. Menjadi mahasiswa pendengar di Jurusan Filsafat [[Universitas Gajah Mada]] [[Yogyakarta]], studi lanjutan estetika dan seni pada tahun [[1974]]-[[1975]]. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan pasca-sarjana di Psychopolis Art-Academie Den Haag, [[Belanda]], tahun [[1978]]-[[1979]].<ref>[http://www.ciputraentrepreneurship.com/perdagangan/jim-supangkat-pelukis-kritikus-dan-kurator Ciputra Entrepreneurship], diakses 14 Maret 2015</ref><ref>[http://www.artslant.com/global/artists/show/165468-jim-supangkat ArtsLant: Jim Supangkat], diakses 14 Maret 2015</ref>
Sejak tahun [[1970]] ia sudah mulai berpameran senirupa secara berkelompok, di [[Bandung]] dan [[Jakarta]]. Bersama beberapa senirupawan Bandung, ia membentuk Kelompok Pamer 74 ([[1974]]) yang kemudian mengadakan pameran di Balai Budaya. Setahun kemudian, Lewat sebuah pameran di [[Taman Ismail Marzuki]], pada Agustus 1975, ia dan 10 perupa muda, muncul dengan sebuah gebrakan yang dikenal sebagai Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia. Tahun [[1976]], Jim ikut serta dalam Pameran Besar Seni Lukis Indonesia II di TIM. Pada Maret [[1977]], ia dan kelompoknya mengadakan lagi Pameran Seni Rupa Baru Indonesia ’77. Settahun kemudian, ia ikut serta dalam Pameran Besar Seni Lukis Indonesia III di TIM. Dalam pameran terakhir Gerakan Seni Rupa Baru
Ia juga menulis sejumlah buku seni rupa yang sebagian besar muatannya adalah suatu upaya membangun paradigma seni rupa Indonesia di antara seni rupa dunia pada masa kini, di antaranya yang terpenting, yakni Lukisan, Patung dan Grafis Sidharta (STSI-Bandung, 1995), Indonesia Modern Art and Beyond (Indonesia Fine Art Foundation, 1997), The Contemporary Art of The Non-Aligned Country (Balai Pustaka-Jakarta, 1997), Jim Supangkat (et.al), Outlet, Yogyakarta Within the Contemporary Indonesia Art Scene (Prince Claus Fund-Cemeti Faoundation, Den Haag-Yogyakarta, 2001) Seni Rupa Indonesia, Seni dan Budaya di Ruang Ketiga (KPG-Jakarta, 2005). Pernah menjadi redaktur majalah gaya hidup pop paling terkenal masa itu, ''Aktuil'', bersama [[Remy Sylado|Remy Syalado]] di Bandung. Redaktur majalah ''Zaman'' dan ''Tempo.''
|