Ambal, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Samudera, +Samudra; samudera, samudra) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 57:
Kecamatan Ambal dahulu merupakan sebuah [[Kadipaten]] atau [[Kabupaten]] yang beribukota di [[Ambalresmi, Ambal, Kebumen|Desa Ambalresmi]]. Kadipaten Ambal termasuk wilayah Bagelen yang dipimpin oleh K. R. A. H. Poerbanagara pada tahun 1828-1872M yang berarti Kadipaten Ambal berdiri Tahun 1828 saat [[Perang Diponegoro]]<ref>[http://agustbedhe.blogspot.co.id/2011/07/babad-ambal.html Babad Ambal 1828-1872M]</ref>. Pada masa perang Diponegoro, Kadipaten Ambal dan pantai pesisir selatan, yang dikenal dengan ''Urut Sewu'', dikuasai berandalan kejam dan menakutkan bernama Puja atau Gamawijaya. Untuk menumpasnya pemerintah kolonial Belanda mengadakan sayembara yang isinya "Barang siapa yang mampu menangkap Puja akan mendapat hadiah besar". namun ternyata tidak ada yang berani mengikuti sayembara itu. Pada zaman [[Perang Diponegoro]] itu, Semadi yang merupakan putra dari selir Hamengku Buwono III, mengungsi ke Kedu.
Pangkatnya naik dari ordenans menjadi kolektur di Kebumen dengan nama Raden Ngabehi Mangunprawira. Dia pemberani, dan berniat mengikuti sayembara itu. Dia kemudian berbicara dengan Lurah Desa Sijeruk, Wargantaka dan putranya Andaga. Wargantaka dan Puja adalah saudara seperguruan. Mereka sama-sama berguru pada Gamawikangka. Berkat kerjasama itu, rahasia kekuatan dan kelemahan Puja akhirnya bisa diketahui Mangunprawira. Wargantaka mendukung Mangunprawira menumpas penjahat tersebut. Puja pun terbunuh. Karena itulah Mangunprawira dipromosikan menjadi Bupati Ambal seumur hidup, dengan nama K.R.A.H. Poerbanagara<ref>[https://adimust.wordpress.com/omong-kosong/the-story-of-kabupaten-ambal/ Cerita Kabupaten Ambal]</ref>. Kadipaten Ambal mulai berakhir kala Bupati K. R. A. H. Poerbanagara
== Geografi ==
|