Masjid Angke: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) sumber tak layak |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
||
Baris 10:
Namun demikian, ada pula yang meyakini bahwa Masjid Angke dibangun oleh seorang wanita [[Tionghoa]] bernama Tan Nio, dengan arsiteknya Syaikh Liong Tan.<ref name=arung>Aroengbinang: [https://www.thearoengbinangproject.com/masjid-angke-jakarta/ ''Masjid Angke Jakarta'']. Diakses 28-08-2017</ref><ref>CNN Indonesia: [https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150719034017-241-67117/menara-pengintai-rahasia-di-masjid-jami-angke/ ''Menara Pengintai Rahasia di Masjid Jami Angke''], artikel Minggu, 19/07/2015 | 12:28 WIB. Diakses 28-08-2017</ref> Di pemakaman kecil di belakang masjid ini memang terdapat beberapa kuburan. Yang tertua di antaranya nisannya bertulisan aksara Cina: ''"Chen men Wang shi zhi mu"'', 'Nisan ny. Chen yang lahir sebagai Wang'.<ref name=lombard/>{{rp|100}}<ref name=heuken/>{{rp|218}}
Selain dikenal sebagai Kampung Bali, permukiman tempat masjid ini berdiri juga dinamai orang Kampung Jembatan Dua (sekarang) atau Kampung Rawa Bebek (dahulu). Menyangkut Kampung Rawa Bebek ini, pernah ada catatan bahwa pada tahun 1621 seorang [[Tionghoa]] muslim bernama Gouw Cay memperoleh sebidang tanah di Kampung Bebek di sebelah utara [[Angke, Tambora, Jakarta Barat|Angke]] untuk membangun masjid. Gouw Cay alias Jan Con, adalah seorang tukang kayu dari [[Banten]] yang menjadi sekretaris [[Souw Beng Kong]] -[[kapitan Cina]] pada masa Gubernur Jenderal [[Jan Pieterszoon Coen]].<ref name=heuken/>{{rp|216}} Tidak diketahui dengan jelas mengenai pelaksanaan rencana pendirian masjid itu selanjutnya, namun beberapa peneliti dan pemerhati meragukan bahwa Masjid Angke sekarang adalah masjid yang didirikan oleh Gouw Cay. Salah satu alasannya adalah, catatan [[François Valentijn]] --seorang misionaris Belanda yang juga seorang naturalis dan penulis-- dalam bukunya, ''Oud en Nieuw Oost-Indiën'' yang terbit
Masjid Angke telah dipugar beberapa kali; meskipun demikian, masjid ini tidak kehilangan ciri-ciri asalnya. Antara tahun 1919 dan 1936 masjid ini pernah terbengkalai, akan tetapi dipugar kembali pada tahun 1951.<ref name=heuken/>{{rp|218}}
|