Nurul Taufiqu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
Baris 24:
Setelah lulus SMA Nurul harus hijrah ke Bandung karena diterima di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB).  Waktu itu, bisa kuliah di ITB adalah suatu prestasi yang luar biasa karena ITB adalah salah satu perguruan tinggi yang sangat prestisius di tanah air. Berkat  keuletan dan keenceran otaknya  Nurul bisa dengan mudah menembusnya. Akan tetapi kuliah di ITB hanya dijalaninya selama tiga bulan saja karena Nurul beruntung mendapatkan kesempatan mengikuti program BJ Habibie yang bernama STMDP II (Science and Technology Man Power Development Program) untuk sekolah di Jepang. Setelah belajar Bahasa Jepang selama 6 bulan di Jakarta, pada tahun 1990 Nurul berangkat ke Negeri Sakura.
 
Tahun pertama di Jepang, Nurul melanjutkan belajar bahasa Jepang di Tokyo selama satu tahun. Kemudian, dipada tahun 1991, Nurul pindah ke Propinsi Kagoshima karena diterima di Universitas Kagoshima dalam bidang Teknik Mesin dengan penjurusan Teknik Material dan Rekayasa Produksi.  Nurul dapat menyelesaikan kuliah S-1 (1995), S-2 (1997) dan S-3 (2000) di Universitas Kagoshima dengan predikat ''cum laude.''
 
Menurut Nurul, Habibie lah yang telah mengubah jalan kehidupannya. Nurul menganggap Bapak Teknologi Indonesia itulah yang memberi segala inspirasi serta membuka jalan hidupnya. Ia juga ingin seperti Habibie. "Beberapa waktu lalu, ketika ada perkumpulan di rumah Beliau, Beliau (Habibie) menerangkan tentang teknologi pesawat benar-benar sangat detail. Pak presiden ke-3 kita ini memang benar-benar ''scientist'' banget" ujar Nurul.