Sun Tzu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
||
Baris 37:
== Peninggalan ==
''The Art of War'' milik Sun Tzu telah mempengaruhi banyak tokoh penting. [[Sima Qian]] menceritakan bahwa Kaisar pertama dalam sejarah China, Qin Shi Huangdi, menganggap ''The Art of War'' sebagai buku yang sangat berharga dalam mengakhiri Periode Negara Perang. Pada abad ke-20, Pemimpin Komunis Cina, [[Mao Zedong]] pada kemenangannya atas Chiang Kai-shek dan [[Kuomintang]]
''The Art of War'' diperkenalkan ke Jepang pada tahun 760 AD dan buku ini dengan cepat menjadi populer di kalangan jenderal Jepang. Melalui pengaruhnya pada [[Oda Nobunaga]], [[Toyotomi Hideyoshi]], dan [[Tokugawa Ieyasu]],<ref name="McNeilly2">[[Sun Tzu#CITEREFMcNeilly2001|McNeilly 2001]]<span>, pp.</span> <span>6–7</span>.</ref> karya ini secara signifikan mempengaruhi penyatuan Jepang di era modern awal. Sebelum [[Restorasi Meiji]], penguasaan ajaran-ajarannya dihormati di kalangan samurai dan ajaran-ajaran tersebut didorong (untuk diajarkan) dan dicontohkan (dalam ajaran) oleh [[daimyo]] yang berpengaruh dan para [[shogun]]. Selanjutnya, karya ini tetap populer di kalangan angkatan bersenjata [[Kekaisaran Jepang]]. Laksamana Armada, [[Togo Heihachiro]], yang memimpin kemenangan pasukan Jepang dalam [[Perang Rusia-Jepang]], adalah seorang pembaca setia dari Sun Tzu.<ref>[[Sun Tzu#CITEREFTung2001|Tung 2001]]<span>, p.</span> <span>805</span>.</ref>
Baris 43:
Ho Chi Minh menerjemahkan karya ini untuk tentara [[Vietnam]] dengan tujuan belajar. Umumnya [[Vo Nguyen Giap]], ahli strategi di balik kemenangan atas pasukan [[Perancis]] dan [[Amerika]] di [[Vietnam]] adalah juga seorang mahasiswa yang sangat rajin dan seorang praktisi dari ide-ide Sun Tzu.<ref><cite class="citation">[http://www.sonshi.com/duiker.html "Interview with Dr. William Duiker"], ''Sonshi.com''<span class="reference-accessdate">, retrieved <span class="nowrap">5 February</span> 2011</span></cite><cite class="citation"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.atitle=Interview+with+Dr.+William+Duiker&rft.genre=article&rft_id=http%3A%2F%2Fwww.sonshi.com%2Fduiker.html&rft.jtitle=Sonshi.com&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal"> </span>.</ref><ref><cite class="citation">[http://findarticles.com/p/articles/mi_m0PBZ/is_3_83/ai_109268913/?tag=untagged "Learning from Sun Tzu"], ''Military Review'', May–June 2003</cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.atitle=Learning+from+Sun+Tzu&rft.date=2003-05%2F2003-06&rft.genre=article&rft_id=http%3A%2F%2Ffindarticles.com%2Fp%2Farticles%2Fmi_m0PBZ%2Fis_3_83%2Fai_109268913%2F%3Ftag%3Duntagged&rft.jtitle=Military+Review&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal"> </span>.</ref><ref><cite class="citation" id="CITEREFForbesHenley2012">Forbes, Andrew & Henley, David (2012), ''The Illustrated Art of War: Sun Tzu'', Chiang Mai: Cognoscenti Books, [[Amazon Standard Identification Number|ASIN]] [//www.amazon.com/dp/B00B91XX8U B00B91XX8U]</cite><cite class="citation" id="CITEREFForbesHenley2012"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.aufirst=Andrew&rft.au=Henley%2C+David&rft.aulast=Forbes&rft.btitle=The+Illustrated+Art+of+War%3A+Sun+Tzu&rft.date=2012&rft.genre=book&rft.place=Chiang+Mai&rft.pub=Cognoscenti+Books&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>.</ref>
Konflik Asia-Amerika melawan [[Jepang]], [[Korea Utara]], dan [[Vietnam Utara]] membawa Sun Tzu menjadi perhatian pemimpin militer [[Amerika]]. Lembaga Militer di [[Amerika Serikat]], melalui [[Command and General Staff College]], telah mengarahkan semua unit untuk menyokong perpustakaan-perpustakaan di bawah naungan masing-masing kantor pusat untuk melanjtkan edukasi para personil mengenai ''The Art of War''. ''The Art of War'' disebutkan sebagai sebuah contoh karya untuk dipertahankan pada setiap fasilitas dan staf yang bertugas jaga berkewajiban untuk menyiapkan makalah singkat serta mempresentasikannya kepada petugas yang lain mengenai bacaan mereka. <ref><cite class="citation" id="CITEREFU.S._Armyc._1985">U.S. Army (c. 1985), ''Military History and Professional Development'', U.S. Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas: Combat Studies Institute, 85-CSI-21 85</cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.au=U.S.+Army&rft.btitle=Military+History+and+Professional+Development&rft.genre=book&rft.place=U.S.+Army+Command+and+General+Staff+College%2C+Fort+Leavenworth%2C+Kansas&rft.pub=Combat+Studies+Institute&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>. </ref> Serupa dengan hal itu, ''The Art of War'' milik Sun Tzu juga terdaftar dalam ''Professional Reading Program'' Korps Angkatan Laut.<ref><cite class="citation">[http://www.marines.mil/news/messages/Pages/2005/MARINE%20CORPS%20PROFESSIONAL%20READING%20PROGRAM.aspx "Marine Corps Professional Reading Program"], ''U.S. Marine Corps''</cite><cite class="citation"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.atitle=Marine+Corps+Professional+Reading+Program&rft.genre=article&rft_id=http%3A%2F%2Fwww.marines.mil%2Fnews%2Fmessages%2FPages%2F2005%2FMARINE%2520CORPS%2520PROFESSIONAL%2520READING%2520PROGRAM.aspx&rft.jtitle=U.S.+Marine+Corps&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal"> </span>.</ref> Selama Perang Gulf
Retorika Taois adalah sebuah komponen yang tergabung ke dalam ''The Art of War''. Menurut Steven C. Combs dalam ''"Sun-zi and the Art of War: The Rhetoric of Parsimony"''<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> ", medan peperangan "digunakan sebagai metafora untuk retorika, dan bahwa keduanya secara filosofis didasarkan pada seni."<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> Combs menulis "Medan peperangan dianalogikan sebagai persuasi, sebagai (bentuk) pertempuran antara hati dan pikiran."<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> Penerapan strategi ''The Art of War'' sepanjang sejarah dikaitkan dengan retorika filosofisnya. [[Taoisme]] adalah prinsip utama dalam ''The Art of War''. Combs membandingkan Taois Cina kuno hingga ke retorika [[Aristoteles]] tradisional, terutama untuk perbedaannya dalam hal persuasi. Retorika Taois dalam strategi medan perang ''The Art of War'' digambarkan sebagai "damai dan pasif, mendukung keheningan selama berbicara.”<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> Bentuk komunikasi ini adalah bentuk kekikiran. Sifat pelit, yang sangat ditekankan dalam ''The Art of Wa''r sebagai cara menghindari konfrontasi dan menjadi sosok spiritual dengan alam, membentuk prinsip-prinsip dasar [[Taoisme]].<ref><cite class="citation journal">Galvany, Albert (October 2011). </cite></ref>
|