Rekoleksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
Baris 8:
Berdasarkan hasil tersebut, Frederic Bartlett membuat penelitian menggenai daya ingat ini pada pertengahan abad ke 20<ref name="Coon"/>. Ia merupakan psikologi British yang berfokus pada kesalahan seseorang yang terjadi ketika memanggil kembali informasi yang baru<ref name="Coon"/>. Dari hasilnya di dapatkan Bartlett menemukan bahwa orang-orang berusaha untuk mencari sebuah makna, dengan mencoba untuk memahami makna keseluruhan cerita<ref name="Coon"/>. Karena kisah rakyat termasuk unsur gaib, orang akan merasionalisasi mereka untuk membuat mereka lebih cocok dengan budaya mereka sendiri<ref name="Coon"/>. Pada akhirnya, Bartlett berpendapat bahwa kesalahan yang membuat para peserta bisa dihubungkan skematik penyusupan. mereka set saat ini pengetahuan mengganggu pada mereka secara akurat mengingat cerita rakyat<ref name="Coon"/>.
 
DiPada tahun 1950-an ada sebuah perubahan secara keseluruhan belajar dari memori yang telah datang lebih dikenal sebagai logika yang revolusi<ref name="Coon"/>. Ini termasuk teori baru mengenai bagaimana untuk melihat memori, sering likening itu ke komputer pengolahan model<ref name="Coon"/>.
 
Pada 1960-an, minat dalam memori jangka pendek (STM) meningkat<ref name="Coon"/>. Sebelum tahun 1960-an, ada sangat sedikit penelitian yang mempelajari cara kerja memori jangka pendek dan kehilangan memori yang cepat<ref name="Coon"/>. Lloyd dan Margaret Peterson diamati bahwa ketika orang-orang diberi daftar pendek kata atau huruf dan kemudian terganggu dan sibuk dengan tugas lain selama beberapa detik, memori mereka untuk daftar sangat menurun<ref name="Coon"/>. Atkinson dan Shiffrin (1973) menciptakan model memori jangka pendek, yang menjadi model populer untuk mempelajari memori jangka pendek<ref name="Coon"/>.