Pembicaraan:Halaman Utama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→ETNIS ANGKOLA: bagian baru Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 91:
[[Pengguna:Ilmardalimunthe|Ilmardalimunthe]] ([[Pembicaraan Pengguna:Ilmardalimunthe|bicara]]) 14 November 2018 06.23 (UTC)
== Marga Dalimunthe Marga Asli Suku Angkola disumatera utara Negara Republik Indonesia ==
PARSADAAN DALIMUNTHE DOHOT BORUNA (PARDANA) SUMATERA UTARA.
Dalam rangka meluruskan sejarah saya sampaikan beberapa hal:
Yang dimaksud dengan Mandailing (Lama) adalah semua wilayah kerajaan Panai (taklukan Sriwijaya) yang diserang Rajendra Cola (1025 M) dimana ditempat tertentu pasca penyerangan dibangun candi (vihara) menyatukan pemujaan orang-orang Holing (keling) yang dibawa R. Cola beragama Hindu dengan suku Munda beragama Budha disebut (Munda Holing).
Wilayah Mandailing dimana dibangun candi adalah mulai dari pertemuan sungai Batang Pane, Barumun, Sirumambe (Potibi), SDH, Simangambat - Siabu, Pidoli - Panyabungan dan Pasaman - Sum Barat.
Kini Mandailing (Baru) atau sekarang hanya tinggal Mandailing Godang & Julu. Candi pemujaan tersebut satu sama lain mempunyai kemiripan dan tidak ada ditemukan di Toba membuktikan tdak ada keterlibatan puak Toba (yang menyatakan diri Batak) dengan kerajaan Panai.
Oleh karena itu baik Mandailing lama maupun baru yang sekarang terdiri dari Angkola, Mandailing dan Pasaman tidak dapat disebut Tano Batak.
Tetapi karena oknum masyarakat ada yang berasal dari Toba tentu saja khususnya mereka mau disebut Batak.
Maafkan saya misal ada orang Angkola/Mandailing dperantauan menyatakan marga Dalimunthenya berasal dari Toba tentu tidak keberatan disebut Batak.
Tetapi saya meneliti sejarah apabila Oppu jalak maribu (menurut dugaan beragama animis/pelebegu boleh jadi pra Islam) telah eksis dan melawan marinir Rajendra Cola beragama Hindu tahun 1025 M.
terhitung hingga sekarang sudah 39 generasi di Angkola bermarga Dalimunthe dan orang Toba sendiri tidak dapat membuktikan marga Munthe disana 35 generasi maka saya menyimpulkan Dalimunthe turunan Oppu Jolak Maribu tentu tidak berasal dari oppu Munte Tua yang lebih muda dari beliau.
Artinya pembentukan marga tidak dari seseorang melainkan kelompok dalam Dalihan Na Tolu yaitu pihak Suhut/Kahanggi bermarga Munte tentu saja bergabung dengan marga-marga Parna yang datang ke Angkola/Mandailing, pihak/kelompok Mora (marga lain) dan pihak/kelompok Anak Boru (marga lainnya) sesuai dengan fakta di daerah itu.
Itulah sebabnya saya selalu menyatakan kita (Parna) bersaudara tetapi tidak memaksakan diri beranggapan berasal dari satu orang bernama Op Munte Tua.
Oppu Jolak Maribu di Angkola (Dalimunthe) lebih tua dari Op Munte Tua (Munte) di Toba. Tetapi didalam peradatan tentu saja kita marga Munte/dalimunthe bahkan Parna duduk pada satu tempat misal kalau Suhut tentu sebagai suhut semua, kalau Mora sebagai mora semua. Suatu hal yang spesifik apabila ada appara bermarga dilingkungan PARNA terutama Munthe apabila mereka berhajat bermukim di Angkola? Mandailing serta merta mereka mencantumkan marganya Dalimunthe. Tambahan lagi
pada tanngal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda)
Sumatera Utara diwakili oleh Jong Batak Bonn (Bonn artinya terdiri dari berbagai puak
misal Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Melayu dan lain-lain) bersatu artinya karena tidak satu. Mandailing, Angkola, Toba dan lain-lain bersaudara itu sudah komitmen kita tetapi tidak ada fakta bahwa Angkola dan Mandailing disebut Batak Selatan.
Demikian pandangan saya (Batak itu isu bangsa menyatukan puak-puak yang berdalihan na tolu) terutama di perantauan lain tidak... M. Noor El Husein Dalimunthe. [[Pengguna:Ilmardalimunthe|Ilmardalimunthe]] ([[Pembicaraan Pengguna:Ilmardalimunthe|bicara]]) 14 November 2018 06.41 (UTC)
|