Kabupaten Bulukumba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Angayubagia (bicara | kontrib)
update dan merapikan
Baris 1:
{{dati2
{{dati2|nama=Kabupaten Bulukumba<br>{{bugi|ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨅᨘᨒᨘᨀᨘᨅ}}
|nama=Kabupaten Bulukumba<br/>{{bugi|ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨅᨘᨒᨘᨀᨘᨅ}}
|provinsi=Sulawesi Selatan
|ibukota=[[Ujung Bulu, Bulukumba|Kecamatan Ujung Bulu]]
Baris 21 ⟶ 22:
|nama wakil kepala daerah=Tomy Satria Yulianto
|web=http://www.bulukumbakab.go.id/
| dau = Rp. 591.388.184.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|SNI = BLK|pulau = Sulawesi|subdivision_name = {{Flag|Indonesia}}|subdivision_name1 = [[Sulawesi Selatan]]|subdivision_type = [[Negara]]|subdivision_type1 = [[Provinsi]]
|zona = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]|zona_utc = +8
}}
[[Berkas:Kantor Bupati Bulukumba.JPG|jmpl|Kantor Bupati Bulukumba|al=Pusat Pemerintahan Bulukumba]]
[[Berkas:Pembuatan Perahu Phinisi Tana Beru Bonto Bahari.JPG|jmpl|Pusat pembuatan kapal [[pinisi]] Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba]]Profil Singkat
 
[[Berkas:Feri Sangke Palangga.JPG|jmpl|Kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Bira, Bulukumba dan [[Pulau Selayar]]]]
'''Kabupaten Bulukumba''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di [[Kota]] Bulukumba. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.154,67&nbsp;km² dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa (berdasarkan [[sensus]] penduduk 2010). Kabupaten Bulukumba mempunyai 10 [[kecamatan]], 27 [[kelurahan]], serta 109 [[desa]]
 
'''Kabupaten Bulukumba''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di [[Kota]] Bulukumba. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.154,67 km² dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa (berdasarkan [[sensus]] penduduk 2010). Kabupaten Bulukumba mempunyai 10 [[kecamatan]], 27 [[kelurahan]], serta 109 [[desa]]
== Letak wilayah ==
 
== Geografi ==
Secara kewilayahan, Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat [[dimensi]], yakni dataran tinggi pada kaki [[Gunung]] Bawakaraeng – Lompobattang, dataran rendah, pantai dan laut lepas.
Secara wilayah, Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat [[dimensi]], yakni dataran tinggi pada kaki [[Gunung]] Bawakaraeng – Lompobattang, dataran rendah, pantai dan laut lepas. Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, terkenal dengan industri perahu pinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2 dengan jarak tempuh dari Kota [[Makassar]] sekitar 153 Km.
 
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, terkenal dengan industri perahu pinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2 dengan jarak tempuh dari Kota [[Makassar]] sekitar 153 Km.
Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai 5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur. Batas-batas wilayahnya adalah:
 
== Letak geografis ==
 
Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai 5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur.
 
Batas-batas wilayahnya adalah:
* Sebelah Utara: [[Kabupaten Sinjai]]
* Sebelah Selatan: [[Kabupaten Kepulauan Selayar]]
Baris 46 ⟶ 43:
* Sebelah Barat: [[Kabupaten Bantaeng]].
 
=== SejarahTopografi ===
Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s/d 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir, yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang. Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s/d 100 meter dari permukaan laut, meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale. Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke utara dengan ketinggian 100 s/d di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.
 
=== Ketinggian ===
Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan keadaan topografi dataran rendah sampai bergelombang. Luas dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir berimbang, yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai sekitar 50,28% maka dataran tinggi mencapai 49,72%.
 
=== Klimatologi ===
Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82 °C – 27,68 °C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Berdasarkan analisis Smith – Ferguson (tipe iklim diukur menurut bulan basah dan bulan kering) maka klasifikasi iklim di Kabupaten Bulukumba termasuk iklim lembap atau agak basah.
 
Kabupaten Bulukumba berada di sektor timur, musim gadu antara [[Oktober]] – Maret dan [[musim]] rendengan antara April – September. Terdapat 8 buah [[stasiun]] penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo–bulo dan stasiun Herlang.
 
Daerah dengan curah hujan tertinggi terdapat pada wilayah barat laut dan timur sedangkan pada daerah tengah memiliki curah hujan sedang sedangkan pada bagian selatan curah hujannya rendah.
 
Curah hujan di Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:<br/>
•Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun, meliputi Kecamatan Ujungbulu, sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bontobahari.<br/>
•Curah hujan antara 1000 – 1500 mm/tahun, meliputi sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian Bontotiro.<br/>
•Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun, meliputi Kecamatan Gantarang, sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.<br/>
•Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang.
 
=== Jenis tanah ===
Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah latosol dan mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah alluvial hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat dipesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.
 
=== Hidrologi ===
Sungai di Kabupaten Bulukumba ada 32 aliran yang terdiri dari sungai besar dan sungai kecil. Sungai-sungai ini mencapai panjang 603,50 km dan yang terpanjang adalah sungai Sangkala yakni 65,30 km, sedangkan yang terpendek adalah sungai Biroro yakni 1,50 km. Sungai-sungai ini mampu mengairi lahan sawah seluas 23.365 Ha.
 
== Sejarah ==
[[Mitologi]] penamaan "Bulukumba", konon bersumber dari dua kata dalam bahasa [[Bugis]] yaitu "Bulu’ku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti "masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya".
 
Baris 54 ⟶ 75:
Bangkeng Buki' (secara harfiah berarti kaki bukit) yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak Kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian timur. Namun pihak Kerajaan Bone berkeras memertahankan Bangkeng Buki' sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.
 
Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis "Bulu'kumupa" yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi "Bulukumba".<br />
Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.
 
Baris 63 ⟶ 84:
Secara [[yuridis]] formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan [[bupati]] pertama, yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.
 
==== Slogan Kabupaten Bulukumba ====
 
[[Paradigma]] kesejarahan, kebudayaan dan keagamaan memberikan nuansa moralitas dalam sistem pemerintahan yang pada tatanan tertentu menjadi etika bagi struktur kehidupan masyarakat melalui satu prinsip "Mali’ siparappe, Tallang sipahua."
 
Baris 73 ⟶ 93:
"Berlayar", merupakan sebuah [[akronim]] dari kalimat kausalitas yang berbunyi "Bersih Lingkungan, Alam Yang Ramah". Filosofi yang terkandung dalam slogan tersebut dilihat dari tiga sisi pijakan, yaitu sejarah, kebudayaan dan keagamaan.
 
=== Pijakan sejarahSejarah ===
 
Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah dan nyawa. Perlawanan [[rakyat]] Bulukumba terhadap kolonial [[Belanda]] dan [[Jepang]] menjelang [[Proklamasi]] Kemerdekaan [[Republik]] Indonesia Tahun 1945 diawali dengan terbentuknya "barisan merah putih" dan "laskar brigade pemberontakan Bulukumba angkatan rakyat". Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita–cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.
 
=== Pijakan kebudayaanKebudayaan ===
 
Dari sisi budaya, Bulukumba telah tampil menjadi sebuah "[[legenda]] modern" dalam kancah percaturan kebudayaan nasional, melalui industri budaya dalam bentuk perahu, baik itu perahu jenis pinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis lepa–lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia [[internasional]]. Kata layar memiliki pemahaman terhadap adanya subjek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi kreativitas masyarakat Bulukumba.
 
=== Pijakan Keagamaan ===
 
Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran [[agama]] [[Islam]] sejak awal abad ke–17 Masehi yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran agama Islam ini dibawa oleh tiga ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing–masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar) dan Dato Pattimang ([[Luwu]]). Ajaran agama Islam yang berintikan [[tasawwuf]] ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhud, suci lahir batin, selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid "appasewang" (meng-Esa-kan Allah SWT). Selain itu Terdapat Mesjid tertua ketiga di Sulawesi Selatan yang dinamakan [[Masjid Nurul Hilal Dato Tiro]] yang terletak di Kecamatan Bontotiro.
 
== Pemerintahan ==
== Lambang daerah Kabupaten Bulukumba ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Bulukumba}}
{{:Daftar Bupati Bulukumba}}
 
1. Andi Patarai (12 Februari 1960 - 1966)<br/>
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Bulukumba Nomor: 13 Tahun 1987, maka ditetapkanlah Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba dengan makna sebagai berikut:
2. Andi Bakri Tandaramang (1966-1978)<br/>
 
13. [[Perisai]]Amien PersegiSituru Lima(1978, Pjs)<br />
4. HA Hasanuddin (1978-1980)<br/>
Melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh memertahankan [[Pancasila]] sebagai dasar negara Republik Indonesia.<br />
25. PadiMalik danHambali Jagung(1980-1985)<br />
6. HA Kube Dauda (1985-1990)<br/>
Melambangkan mata pencaharian utama dan merupakan makanan pokok masyarakat Bulukumba. Bulir padi sejumlah 17 bulir melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal kemerdekaan RI. Daun jagung sejumlah 8 menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI. Kelopak buah jagung berjumlah 4 dan bunga buah jagung berjumlah 5 menandakan tahun [[1945]] sebagai tahun kemerdekaan RI.<br />
37. PerahuAndi PinisiTamrin (1990-1995)<br />
8. HA Patabai Pabokori (1995-2000)<br/>
Sebagai salah satu mahakarya ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal sebagai "Butta Panrita Lopi" atau daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu.<br />
9. HA Patabai Pabokori-HA Syahrir Sahib (2000-2005)<br/>
4. Layar perahu phinisi berjumlah 7 buah.<br />
10. AM Sukri Sappewali-H. Padasi (2005-2010)<br/>
Melambangkan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba, tetapi sekarang sudah dimekarkan dari tujuh menjadi 10 kecamatan.<br />
11. Azikin Solthan (2010, Plt)<br/>
5. Tulisan [[aksara]] [[lontara]] di sisi perahu "Mali Siparappe, Tallang Sipahua".<br />
Mencerminkan perpaduan dari dua dialek Bugis-Konjo yang melambangkan persatuan dan kesatuan dua suku besar yang ada di Kabupaten Bulukumba.<br />
6. Dasar Biru<br />
Mencerminkan bahwa Kabupaten Bulukumba merupakan daerah maritim.
 
== Wilayah Administratif ==
 
Awal terbentuknya, Kabupaten Bulukumba hanya terdiri atas tujuh kecamatan (Ujungbulu, Gangking, Bulukumpa, Bontobahari, Bontotiro, Kajang, Hero Lange-Lange), tetapi beberapa kecamatan kemudian dimekarkan dan kini “butta panrita lopi” sudah terdiri atas 10 kecamatan.
 
Ke-10 kecamatan tersebut adalah:<br />
1. Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten)<br />
2. Kecamatan Gantarang<br />
3. Kecamatan Kindang<br />
4. Kecamatan Rilau Ale'<br />
5. Kecamatan Bulukumpa<br />
6. Kecamatan Ujungloe<br />
7. Kecamatan Bontobahari<br />
8. Kecamatan Bontotiro<br />
9. Kecamatan Kajang<br />
10. Kecamatan Herlang
 
Dari 10 kecamatan tersebut, tujuh di antaranya merupakan daerah pesisir sebagai sentra pengembangan [[pariwisata]] dan perikanan yaitu Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang.
 
Tiga kecamatan lainnya tergolong sentra pengembangan pertanian dan perkebunan, yaitu Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Bulukumpa.
 
== Daftar Bupati/Wakil Bupati Bulukumba ==
 
1. Andi Patarai (12 Februari 1960 - 1966)<br />
2. Andi Bakri Tandaramang (1966-1978)<br />
3. Amien Situru (1978, Pjs)<br />
4. HA Hasanuddin (1978-1980)<br />
5. Malik Hambali (1980-1985)<br />
6. HA Kube Dauda (1985-1990)<br />
7. Andi Tamrin (1990-1995)<br />
8. HA Patabai Pabokori (1995-2000)<br />
9. HA Patabai Pabokori-HA Syahrir Sahib (2000-2005)<br />
10. AM Sukri Sappewali-H. Padasi (2005-2010)<br />
11. Azikin Solthan (2010, Plt)<br />
12. Zainuddin Hasan-Syamsuddin (2010-2015)
 
13.Drs.H.Muh.Yusuf Sommeng(2015-2016,Plt)
 
14.AM Sukri Sappewali-Tomy Satria Yulianto(2016-2021)
 
=== TopografiDewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulukumba}}
Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s/d 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir, yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang.
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulukumba}}
 
==== MorfologiKecamatan bergelombang ====
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bulukumba}}
Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s/d 100 meter dari permukaan laut, meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.
Awal terbentuknya, Kabupaten Bulukumba hanya terdiri atas tujuh kecamatan (Ujungbulu, Gangking, Bulukumpa, Bontobahari, Bontotiro, Kajang, Hero Lange-Lange), tetapi beberapa kecamatan kemudian dimekarkan dan kini “butta panrita lopi” sudah terdiri atas 10 kecamatan. Ke-10 kecamatan tersebut adalah:
# Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten)
# Kecamatan Gantarang
# Kecamatan Kindang
# Kecamatan Rilau Ale
# Kecamatan Bulukumpa
# Kecamatan Ujungloe
# Kecamatan Bontobahari
# Kecamatan Bontotiro
# Kecamatan Kajang
# Kecamatan Herlang
 
Dari 10 kecamatan tersebut, tujuh di antaranya merupakan daerah pesisir sebagai sentra pengembangan [[pariwisata]] dan perikanan yaitu Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang. Tiga kecamatan lainnya tergolong sentra pengembangan pertanian dan perkebunan, yaitu Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Bulukumpa.
==== Morfologi perbukitan ====
Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke utara dengan ketinggian 100 s/d di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.
 
=== KetinggianLambang Daerah ===
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Bulukumba Nomor: 13 Tahun 1987, maka ditetapkanlah Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba dengan makna sebagai berikut:
1. [[Perisai]] Persegi Lima<br/>
Melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh memertahankan [[Pancasila]] sebagai dasar negara Republik Indonesia.<br/>
2. Padi dan Jagung<br/>
Melambangkan mata pencaharian utama dan merupakan makanan pokok masyarakat Bulukumba. Bulir padi sejumlah 17 bulir melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal kemerdekaan RI. Daun jagung sejumlah 8 menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI. Kelopak buah jagung berjumlah 4 dan bunga buah jagung berjumlah 5 menandakan tahun [[1945]] sebagai tahun kemerdekaan RI.<br/>
3. Perahu Pinisi<br/>
Sebagai salah satu mahakarya ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal sebagai "Butta Panrita Lopi" atau daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu.<br/>
4. Layar perahu phinisi berjumlah 7 buah.<br/>
Melambangkan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba, tetapi sekarang sudah dimekarkan dari tujuh menjadi 10 kecamatan.<br/>
5. Tulisan [[aksara]] [[lontara]] di sisi perahu "Mali Siparappe, Tallang Sipahua".<br/>
Mencerminkan perpaduan dari dua dialek Bugis-Konjo yang melambangkan persatuan dan kesatuan dua suku besar yang ada di Kabupaten Bulukumba.<br/>
6. Dasar Biru<br/>
Mencerminkan bahwa Kabupaten Bulukumba merupakan daerah maritim.
 
=== Rencana pemekaran daerah ===
Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan keadaan topografi dataran rendah sampai bergelombang. Luas dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir berimbang, yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai sekitar 50,28% maka dataran tinggi mencapai 49,72%.
Rencana pemerintah untuk pemekaran daerah otonomi Kota Ujung Bulu yang akan pisah dengan Kota induknya yakni Kabupaten Bulukumba masih menunggu proses lebih lanjut.
 
=== Klimatologi ===
 
Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82&nbsp;°C – 27,68&nbsp;°C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Berdasarkan analisis Smith – Ferguson (tipe iklim diukur menurut bulan basah dan bulan kering) maka klasifikasi iklim di Kabupaten Bulukumba termasuk iklim lembap atau agak basah.
 
Kabupaten Bulukumba berada di sektor timur, musim gadu antara [[Oktober]] – Maret dan [[musim]] rendengan antara April – September. Terdapat 8 buah [[stasiun]] penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo–bulo dan stasiun Herlang.
 
Daerah dengan curah hujan tertinggi terdapat pada wilayah barat laut dan timur sedangkan pada daerah tengah memiliki curah hujan sedang sedangkan pada bagian selatan curah hujannya rendah.
 
Curah hujan di Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:<br />
•Curah hujan antara 800 – 1000&nbsp;mm/tahun, meliputi Kecamatan Ujungbulu, sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bontobahari.<br />
•Curah hujan antara 1000 – 1500&nbsp;mm/tahun, meliputi sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian Bontotiro.<br />
•Curah hujan antara 1500 – 2000&nbsp;mm/tahun, meliputi Kecamatan Gantarang, sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.<br />
•Curah hujan di atas 2000&nbsp;mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang.
 
=== Jenis tanah ===
 
Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah latosol dan mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah alluvial hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat dipesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.
 
=== Hidrologi ===
 
Sungai di Kabupaten Bulukumba ada 32 aliran yang terdiri dari sungai besar dan sungai kecil. Sungai-sungai ini mencapai panjang 603,50&nbsp;km dan yang terpanjang adalah sungai Sangkala yakni 65,30&nbsp;km, sedangkan yang terpendek adalah sungai Biroro yakni 1,50&nbsp;km. Sungai-sungai ini mampu mengairi lahan sawah seluas 23.365 Ha.
 
== Pariwisata ==
 
Pariwisata di Kabupaten Bulukumba sangat beragam, misalnya :
 
=== Wisata Bahari ===
 
# Pantai Tanjung Bira
# Pantai Lemo-lemo
Baris 209 ⟶ 191:
# Puncak Pua Janggo
 
=== Wisata Sejarah, Budaya, dan Religi ===
# Tempat Pembuatan Perahu Tradisional Pinisi
 
# Kawasan Adat Ammatoa Kajang
Tempat Pembuatan Perahu Tradisional Pinisi
# Makam Dato' Tiro
Kawasan Adat Ammatoa Kajang
Makam# Masjid Nurul Hilal Dato' Tiro
Masjid# NurulIslamic HilalCenter Dato' Tiro
Islamic Center Dato' Tiro
 
=== Eko Wisata ===
# Taman Cekkeng Nursery
 
# Pinisi park
Taman Cekkeng Nursery
# Hutan kota
Pinisi park
Hutan# Taman kota
Taman kota
 
== Rencana pemekaran daerah ==
Rencana pemerintah untuk pemekaran daerah
otonomi Kota Ujung Bulu yang akan pisah dengan Kota
induknya yakni Kabupaten Bulukumba masih menunggu proses lebih lanjut.
 
== Referensi ==
Baris 237 ⟶ 212:
* {{id}} http://panwaslu-sulsel.com/bulukumba/96-sekilas-kabupaten-bulukumba
* {{id}} http://www.sulsel.go.id/indonesia/media.php?module=detailberita&id=75
 
{{Kabupaten Bulukumba}}
{{sekolah di Bulukumba}}