Maria S. W. Sumardjono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier) |
||
Baris 3:
Maria memilih fokus keilmuan agraria dikarenakan sikap-sikap keadilan yang dipatenkan oleh orangtuanya sedari kecil. Perihal ini menjadi salah satu pemicu bagaimana Maria mendalami keilmuannya walaupun pada dasarnya Maria tidak memiliki dasar pengetahuan yang cukup terhadap ilmu ini. Dorongan yang kuat juga ia dapatkan dari dosen-dosen semasa kuliah, namun hal tersebut tidak menjadikan Maria sebagai sosok yang memiliki tingkat ketergantungan pada orang lain yang tinggi. Dorongan yang diberikan hanya untuk mendalami tanpa ada intervensi yang lebih dari pihak-pihak luar.
Maria dikenal sebagai sosok perempuan pekerja keras dengan disiplin yang tinggi. Seperti yang dicartat oleh ''Kompas'', kepribadian tersebut telah terbentuk dimulai sejak Maria mulai mengikuti jenjang pendidikan karena Maria mengikuti program asrama di sekolah.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2009/06/25/06032366/Maria.SW.Sumardjono.Selalu.Bertanya|title=Maria SW Soemardjono Selalu Bertanya - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-06-25|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-09-16}}</ref> Namun, hal yang mendasar dari itu semua adalah pendidikan moral yang sudah didapatkan dari rumah, Maria dididik dengan cukup ketat. Sikap tersebut diimplementasikan dalam membangun
Maria yang krirtis dan berpretasi ternyata memiliki kecendrungan untuk membaca bacaan sastra, seperti buku-buku [[Pramoedya Ananta Toer]], [[Karl May]], dan lainnya. Hobi membaca sastra ini dibarengi dengan kebiasaan menonton film di bioskop,<ref name=":0" /> serta hingga sekarang Maria ikut aktif menulis beberapa artikel di media massa.
|