Han Siong Kong meninggal pada tahun 1743 di Rajegwesi (sekarang [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]]) dan dimakamkan di [[Binangun, Cilacap|Binangun]], dekat Lasem. [[Legenda]] setempat mengatakan bahwa selama upacara pemakaman Han, terjadi badai petir. Akhirnya, anak-anak Han menggeletakkan saja peti mati ayah mereka dalam hutan karena mencari perlindungan dari badai. Kemudian peti mati itu dikuburkan oleh kekuatan misterius. Roh Han Siong Kong yang marah membalas dendam dengan mengutuk anak-anaknya dan keturunan mereka yang berani menetap di Lasem,<ref name=":0" /> bagi laki-laki akan bangkrut bila berbisnis, yang perempuan tak akan punya keturunan.<ref name=":oke" /> Akibatnya tidak ada keturunannya yang berani melintasi Lasem.<ref name=":0" />