Istilah "kelompok minoritas" sering diterapkan bersama dengan wacana [[hak asasi manusia]] dan [[hak kolektif]] yang mengemuka pada [[abad ke-20]].
Terminologi "minoritas" juga sering diasosiasikan dengan "yang lain". Istilah itu muncul karena adanya stigmatisasi dan objektivikasi mayoritas terhadap “yang lain”. Budi Hardiman dalam karyanya ''Massa, Terror, dan Trauma'' melihat “yang lain” sebagai kelompok yang termarginalkan secara sosial, seperti kaum minoritas dan homoseksual. Dalam konteks beragama dan berkepercayaan, “yang lain” dikonstruksikan sebagai mereka yang beragama non-mayoritas, seperti umat Kristiani di lingkungan Muslim atau sebaliknya, dan beragama mayoritas tetapi dengan latar belakang yang berbeda, seperti Ahmadiyah, Islam Liberal, dan sebagainya<ref>Hardiman, F Budi. 2011. ''Massa, Teror dan Trauma – Menggeledah Negativitas Masyarakat Kita.'' Yogyakarta: Lamalera.</ref>.