Kompleks dewa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-link eksternal; +pranala luar) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
||
Baris 4:
Seseorang dengan kompleks dewa dapat menolak untuk mengakui kemungkinan kesalahan atau kegagalan yang dilakukan/dialaminya, bahkan pada saat menghadapi sebuah bukti yang tidak terbantahkan, masalah yang sulit dipecahkan, atau tugas yang mustahil untuk dikerjakan. Orang dengan kompleks dewa juga mempunyai pandangan yang sangat dogmatis, yang berarti ketika orang dengan kompleks dewa tersebut menyampaikan pandangannya mengenai suatu hal, maka pendapat pribadinya tersebut seolah-olah tidak diragukan lagi kebenarannya. Seseorang dengan kompleks dewa dapat menunjukkan sikap tidak peduli terhadap konvensi dan tuntutan masyarakat, dan mereka mungkin meminta hak istimewa atau pertimbangan khusus kepada masyarakat.<ref name="Kaplan (1972)">{{cite book|title=Modern Group Book, volume 4: Sensitivity through encounter and marathon|last=Kaplan|first=Harold I.|author2=Benjamin J. Sadock|publisher=J. Aronson|year=1972}}</ref>
<span>Kompleks dewa</span> bukan merupakan istilah klinis atau gangguan yang dapat didiagnosis, dan tidak muncul dalam manual gangguan mental diagnostik dan statistik (''[[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders|Diagnostic dan Statistic Manual of Mental Disorders]]''
Orang yang pertama kali menggunakan istilah 'kompleks dewa' ialah
== Lihat juga ==
Baris 27:
== Pranala luar ==
* [https://web.archive.org/web/20050214073944/http://mclemee.com/id97.html McLemee.com] - ''The Shrink with a God Complex Ronald Hayman Newsday''
* [http://news.stanford.edu/news/2003/september10/caligula-910.html News-Service.Stanford.edu] - ''Did Caligula have a God complex? Stanford, Oxford archaeologists find evidence that depraved tyrant annexed sacred temple'', John Sanford (September 10, 2003)
|