Operation Brevity: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Memformat ISBN
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 1:
'''Operasi Brevity''' adalah   serangan terbatas pada pertengahan mei 1941, selama   [[Kampanye Gurun Barat]]  dalam   P[[Perang dunia kedua|erang Dunia Kedua]]. Dipimpin  oleh Panglima Komandan Timur Tengah Britania,  Jenderal Archibald Wavell, Operasi Brevity bertujuan memberikan serangan cepat untuk melawan pasukan lini depan dari  [[Blok Poros]]  (Axis)  di  Sollum–[[Fort Capuzzo|Fort  Capuzzo]]–Bardia, area perbatasan antara [[Mesir]]  dan [[Libya]]. Meskipun Operasi Brevety cukup sukses pada awalnya, dan membuat Komandan Tinggi Blok Poros kebingungan, sebagian keuntungan yang diperoleh pada awal pertempuran, hilang saat munculnya serangan balik, dan datangnya bala bantuan dari Jerman sehingga Operasi tersebut langsung dihentikan setelah berlangsung satu hari.
 
Setelah Mesir   diinvasi oleh pasukan Libya - Italia pada  September 1940, pada bulan Februari tahun berikutnya, Pasukan Kontra Ofensif Britania merangsek maju ke Libya, dan menghancurkan pasukan [[Italian Tenth Army]].  Perhatian Inggris kemudian beralih ke Yunani yang saat itu berada dalam ancaman Pasukan Blok Poros (Axis). Ketika perhatian divisi Sekutu beralih dari Afrika Utara, Italia memperkuat posisinya serta memperoleh bantuan dengan kedatangan pasukan Jerman  yang bernama [[Korps Afrika]], dibawah pimpinan Jenderal  [[Erwin Rommel]]. Secara cepat [[Erwin Rommel|Rommel]] memberikan serangan terhadap kekuatan Inggris yang terganggu dan terpecah, pada bulan April 1941 [[Erwin Rommel|Rommel]] berhasil mengusir pasukan Inggris dan Negara Negara Persemakmuran di  [[Cyrenaica]] kembali ke perbatasan Mesir. Meskipun front pertempuran telah beralih ke area perbatasan, kota pelabuhan [[Thubruq]]  menahan masuknya pasukan [[Blok Poros|Blok Poros,]] Rommel memandang bahwa garnisun Australia dan Inggris merupakan ancaman yang signifikan untuk pasokan logistik tentaranya, karena itu Rommel mengerahkan pasukan utamanya untuk mengepung kota [[Thubruq]].
 
Wavell mendefinisikan tujuan utama dari Operasi Brevity's adalah merebut wilayah strategis untuk melancarkan serangan guna membebaskan kota [[Thubruq]], serta menghancurkan pasukan Jerman dan Italia di wilayah tersebut.
Baris 8:
Pada awal 1940, pasukan Italia yang berada di Libya menginvasi Mesir, sehingga tentara Britania dan negara-negara Persemakmuran dari [[Kekuatan Gurun Barat|Pasukan Gurun Barat]] memulai serangan balasan tiga bulan kemudian, yang dinamakan [[Operasi Compass|Operasi Compass.]] Dalam dua bulan Operasi, Pasukan Aliansi berhasil memperluas wilayah sepanjang 500 mil (800 km), dengan menduduki provinsi Italia [[Cyrenaica]] dan menghancurkan Pasukan Kesepuluh Italia (Italian Tenth Army), namun operasi terpaksa dihentikan pada februari 1941 karena adanya prioritas dalam [[Pertempuran Yunani]]. Pasukan ini kemudian berganti Nama menjadi Korps XII dan ditata ulang dibawah Komando HQ Cyrenaica, yang dikemudian hari mantan tentara dari Pasukan Gurun Barat lebih memilih mengambil sikap bertahan. Beberapa bulan kemudian, HQ Cyrenaica kehilangan Komandannya, Letnan Jenderal [[Henry Maitland Wilson, 1st Baron Wilson|Sir Henry Maitland Wilson]], dan pasukan dari divisi infanteri ke-2 Selandia Baru dan divisi infanteri ke-6 Australia ketika mereka terpaksa ditugaskan ke Yunani. Divisi Lapis Baja Ke-7, dengan hampir tidak ada tank yang tertinggal setelah [[Operasi Compass|Operasi Compass,]] juga ditarik dan dikirim ke Delta Nil untuk diistirahatkan dan diperbaiki. Dalam upaya melakukan serangan balasan, Wilson digantikan oleh Letnan Jenderal [[Philip Neame]], dan Divisi Lapis Baja ke-2 Britania, serta Divisi Infanteri ke-9 Australia ditugaskan ke Cyrenaica, namun kedua pasukan tersebut masih belum berpengalaman, minim perlengkapan, dan Divisi Lapis Baja ke-2 belum memilki kekuatan yang mumpuni.
 
Italia merespon dengan.mengirimkan [[Ariete|Divisi Ariete]] dan Divisi [[Trento]] ke Afrika Utara, mulai dari Februari 1941 dan berlanjut hingga awal Mei, [[Operasi Sonnenblume]] melihat kedatangan pasukan Jerman, Afrika Korps di Tripoli untuk memperkuat Aliansi Italia. Dipimpin oleh Jenderal [[Erwin Rommel]] yang terdiri dari divisi Panzer ke-15 dan Divisi ke-5. Misi dari Korps Afrika adalah menghadang usaha sekutu untuk mengusir Italia dari wilayah tersebut. Namun Rommel berhasil mengetahui kelemahan lawannya, dan segera melakukan penyerangan tanpa menunggu seluruh pasukannya terkumpul. Selama bulan Maret dan April, Divisi Lapis Baja ke-2 berhasil dilumpuhkan saat pasukan [[Blok Poros]] melangkah maju, yang memaksa pasukan [[Britania Raya|Inggris]] dan [[Negara-Negara Persemakmuran]] untuk mundur. Pasukan Sekutu kehilangan arah dengan ditangkapnya [[Neame]] dan Letnan Jenderal [[Richard O'Connor]] (Komandan Perwira Tentara Britania Mesir), yang mengakibatkan struktur komando Inggris dan [[Negara-Negara Persemakmuran]] harus ditata ulang. HQ [[Cyrenaica]] dibubarkan pada tanggal 14 April, dan fungsi komando diambil alih oleh HQ [[Pasukan Gurun Barat]] yang diaktifkan kembali di bawah Letnan Jenderal [[Noel Beresford-Peirse]]. Divisi Infanteri ke-9 Australia kembali mengalami kegagalan di pelabuhan benteng Tobruk, dan sisa pasukan Inggris dan Negara-Negara Persemakmuran menarik diri sejauh 100 mil (160 km) ke arah timur Sollum di perbatasan Libya-Mesir. Dengan pengepungan [[Thubruq]] oleh pasukan Jerman - Italia, kelompok pertempuran kecil (''Kampfgurppe)''   yang dipimpin oleh Kolonel [[Maximilian von Herff]] terus memberikan tekanan ke arah timur, merebut [[Benteng Capuzzo]] dan [[Bardia]], tiba di perbatasan ke Mesir dan pada akhir April telah mengambil alih Sollum dan wilayah taktis [[Celah Halfaya]]. Rommel ditempatkan diposisi ini untuk memperkuat kelompok tersebut dan diperintahkan untuk mempertahankannya.
 
Garnisun [[Thubruq]] -meskipun diisolasi dengan tanah-terus menerima pasokan dan dukungan dari [[Angkatan Laut Kerajaan|Angkatan Laut Britannia]], dan Rommel tidak dapat mengambil alih pelabuhan. Kegagalan ini berakibat signifikan; posisi lini depan di Sollum yang merupakan akhir dari rantai pasokan logistik pasukan yang membentang dari Tripoli mendapat ancaman dari garnisun Thubruq, dan komitmen yang besar untuk mengepung Thubruq mencegahnya membangun pasukan di Sollum, sehingga perluasan ke Mesir tak dapat dijalankan. Dengan mempertahankan kepemilikan Tobruk, sekutu mampu membangun kembali strategi baru.
 
== Hasil Peperangan ==
Sebagian besar tujuan Operasi Brevity gagal tercapai, dengan hanya berhasil merebut Celah Halfaya. Inggris kehilangan lima tank yang hancur, dan 13 tank mengalami kerusakan, namun resimen tank tidak mengalami kerugian personal. Jumlah korban diperkirakan mencapai 206 orang. Infanteri Ringan Durham paling banyak menderita selama operasi, dengan 196 orang yang gugur, terluka atau ditawan. Penjaga Scot kehilangan satu orang yang gugur, dan empat orang lainnya terluka, dan terakhir Penjaga Coldstream dengan 1 orang gugur dan Hussars ke-11 dengan empat orang terluka. Kerugian di antara Brigade Senapan ke-2 tidak diketahui.  Jumlah Korban di pihak Jerman sebanyak tiga tank (sebuah  Panzer II  dan dua Panzer IIIs, meskipun beberapa mengalami kerusakan ringan) dan sebanyak 258 orang gugur, terluka atau ditawan.  Jack Greene dan Alessandro Massignani menaksir total kerugian di pihak Italia sebanyak 395.  Sekutu menghitung jumlah tawanan yang ditangkap sebanyak 347 orang.
 
== Referensi ==