Pandanlor, Klirong, Kebumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 35:
Kedua orang tersebut berdoa memohon kepeda Allah Swt dengan sangat khusu’ yang akhirnya keduanya diberi firasat/ ilham/perlambang yaitu bunga pandan yang berwarna kuning yang berterbangan kesana kemari. Karena keduanya sedang mencari wahyu maka bunga pandan yang berwarna kuning tersebut dianggap sebagai wahyu kepemimpinan. Kemudian keduanya mengejar - ngejar bunga pandan yang berterbangan kesana kemari , yang kemudian bunga pandan yang berwarna kuning tersebut dianggap sebagai wahyu yang kebetulan berterbang menuju kepanembahan Dukuh yang berada di sebelah utara, yang akhirnya sesampainya dipanembahan dukuh bunga pandan yang berwarna kuning menghilang.
 
Kemudian keduanya menunggu di tempat tersebut, yang akhirnya setelah lama menunggu tidak ada apa-apa sehingga keduanya sepakat meriwayatkan bahwa Syeh Abdul Baqi pernah tua mengucapkan  ''Besok rejane zaman Desa Tanggulangin sebelah timur saya beri nama Dukuh Tua Buru'' yang disebabkan karena kepemimpinannya lebih tua dan mengejar-ngejar/mburu mburu wahyu yang pada akhirnya jadi nama  ''Tua Buru''. Sedangkan Syeh Abunawas pernah muda mengucapkan  ''Besok rejane zaman Desa Pandan saya ganti menjadi Desa Pandanlor'' sebab keduanya mengejar-ngejar wahyu yang larinya menuju  kearah utara atau dalam bahasa jawa berarti ''lor''