Raden Alit Prawatasari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 10:
Raden Prawatasari mampu menghimpun kekuatan sampai 3000 orang pasukan (yang merupakan suatu jumlah yang besar mengingat jumlah penduduk waktu itu satu kabupaten hanya sekitar 1000 keluarga) untuk melakukan perlawanan terhadap VOC.
 
Perburuan VOC  atas Raden Prawatasari dilakukan oleh Sersan Pieter Scipio bersama pasukan Letnan Ki Mas Tanu (Wedana Tanuwijaya), seorang letnan VOC keturunan sunda sebagai bagian taktik adu domba, dan juga semua Bupati yang tunduk kepada VOC menyatakannya sebagai Karaman (Penjahat).
 
Kisah perburuan Raden Prawatasari oleh Letnan Ki Mas Tanu tersirat dalam sebuah lagu sunda yang masih dinyanyikan sampai sekarang yaitu lagu '''Ayang Ayang Gung''' yang menceritakan bagaimana Ki Mas Tanu bekerjasama dengan Kompeni untuk menangkap seorang penjahat (Raden Prawatasari) dengan cara menipu supaya bisa naik pangkat menjadi seorang [[Wedana]].
Baris 22:
 
== Kisah Kematian dan Kuburannya ==
  Tahun 1707 ,Dia meninggal setelah mendapat [[hukuman mati]] dibenteng [[Kartasura]].
Dia dikuburkan di daerah [[Dayeuhluhur, Cilacap|Dayeuhluhur]], [[Kabupaten Cilacap]] ditepi [[Sungai Cibeet]].
Masyarakat Dayeuhluhur menyebutnya Kuburan Keramat Turunan Panjalu yang keberadaanya terancam tenggelam oleh pembangunan [[Bendungan Dayeuhluhur]] tahun 2020 nanti.