Segobang, Licin, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
|||
Baris 25:
== Asal usul ==
Secara etimologis, kata Segobang berasal dari kata ''Se'' dan ''Gobang''. Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] Se berarti Satu, sedangkan Gobang berarti uang tembaga yang bernilai 2,5 sen. Asal usul nama Segobang menurut salah seorang tokoh masyarakat yang bernama Kyai Hasan Mabrur. Ia mengatakan bahwa pada saat pendaratan [[VOC|Belanda]]
== Sejarah dan perkembangan ==
Wilayah Segobang itu sudah lama ada penduduknya, diperkirakan
Kerugian VOC juga seperti yang pernah ditulis oleh Sumono Abdulhamid, sebagai berikut:”Sejak tahun 1700 an , The Great Britain mulai menunjukan kemajuan yang sangat pesat, penaklukan dinasty Manchu di China, dan penemuan benua Australia serta semakin kokoh kekuasaan di India, membuktikan semakin perkasanya kekuasaan The Great Britain dalam perdagangan dunia /Eropa. London secara pasti telah mengambil alih kekuasaan Amsterdam sebagai pusat keuangan di Eropa. Sementara V.O.C, semakin terseok seok , tidak mampu memberantas korupsi para pembesarnya ditanah jajahan terutama di Jawa, sedang hutang Mataram ( Surakarta) kepada VOC semakin membengkah tak pernah dibayar. Pada tahun 1730, di tanah Jawa yang subur dan menjanjikan ini, ternyata VOC malah mengalami kerugian sebesar 7.7 juta gulden.( History of Java).Karena itulah VOC memanfaatkan Mataram (Surakarta) yang terlibat dalam perang saudara tidak terselesaikan. Belanda dengan segala tipu dayanya, politik belah bambu akhirnya dapat memaksakan perjanjian Giyanti 1755, yang membelah Surakarta.Dengan perjanjian itu VOC dapat memaksa Mataram/Surakarta melunasi hutangnya , memberikan kewenangan yang lebih besar dan untukmenguasai Jawa Timur/termasuk Blambangan.”
Juga akibat perang Puputan Bayu tahun 1771 penduduk Belambambangan habis-habisan tinggal 3.000 jiwa, kemudian untuk menambah penduduk Belambangan didatangkanlah penduduk dari luar Belambangan dengan alasan diberikan pekerjaan di bidang pertanian atau perkebunan. Salah satu tempat yang ditawarkan Belanda untuk membuka lahan pertanian baru kearah barata dari Banyuwangi yang sekarang dikenal Segobang Timur karena para pendatangbaru atau imigran baru harus membayar dengan uang sebesar 2,5 sen atau Satu Gobang ke pihak Belanda.Akhirnya penduduk Segobang semakin banyak membentuk kampung baru lagi disebelah barat dengan sebutan Karangan sekarang Segobang Barat atau Krajan. Jadi Segobang Timur yang kali pertama sebagai tempat tujuan pengungsi sebelum dikenal dengan nama Segobang.Sedangkan dusun-dusun yang lain di Desa Segobang sekarang seperti Srampon, Kluncing ( sekarang Desa Keluncing ) terbentuk sekitar tahun 1930 an.
== Letak Geografis ==
Letak geografis Desa Segobang disebelah Tenggara Gunung Ijen dengan ketinggian kurang lebih 350 m diatas permukaan laut dengan batas-batas disebelah :
* Utara
* Timur
* Selatan :Pakel
* Barat
== POTENSI FISIK ==
* Potensi fisik Desa Segobang meliputi potensi :
** Tanah
** Air
** Udara
** Ternak ; Hewan-hewan ternak di Segobang cukup
== POTENSI SOSIAL ==
* 1.
** Penduduk Desa Segobang pada umumnya adalah Suku Osing, sedangkan suku yang lain persentasenya kecil sekali seperti Jawa, Madura,Sunda, Bali,Suroboyo.
* 2.
** Penduduk
* 3.
** Matapencaharian penduduk Desa Segobang adalah bertani ,tetapi sekarang
==TRANSPORTASI DAN PERHUBUNGAN==
Sarana transportasi Segobang pada jaman dahulu sejak masa Kolonial Belanda sampai tahun 1975 adalah kuda, manusia untuk mengangkut barang dengan cara dipikul, karena sarana prasarana seperti jembatan masih dibuat dengan bambu.Sedangkan jalan pada saat itu merupakan jalan macadam. Kemudian pada tahun 1976 mulai dibangun jalan beraspal dan jembatan dari Licin menuju Segobang, Kluncing,Pakel terus ke arah timur menuju Macan Putih sampai Rogojampi. Sejak tahun 1978 Segobang sudah bisa dilalui kendaraan bermotor melalui Licin. Untuk sarana perhubungan antar desa sejak dahulu sampai tahun 1990 an masih menggunakan kurir, karena belum ada teknik komunikasi seperti HP atau Handphone.
== POTENSI BUDAYA ==
* 1. BAHASA
** Bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Osing.
* 2. SEKOLAH
** Sekolah yang ada pada jaman dahulu adalah Sekolah Rakyat ( sekarang Sekolah Dasar ), namun hanya sampai kelas tiga. Kalau ingin sekolah sampai kelas 6 harus sekolah ke Kota Banyuwangi. Sekarang telah ada SD, MI, MTs.
* 3.PONDOK PESANTREN
** Pondok Pesantren yang ada di Segobang pada tahun 1960 an salah satu pondok pesantren yang cukup besar pada saat itu adalah Pondok Pesantren Pesarean ( sekarang menjadi Langgar Al Mabrur ) dibawah asuhan Kyai Hasan Mabrur.
* 4.MASJID
** Masjid yang ada pada tahun 1940 an terdapat di Dusun Karangan ( sekarang Dusun Krajan ), Dusun Segobang Timur ( sekarang Dusun Banyu Cindih ), dan Dusun Srampon.
* 5. SENI
** Lembaga seni yang ada pada tahun 1950 an adalah Seni Janger, Mocoan di Lingkungan Krajan, Angklung Caruk di Dusun Krajan, Barong Banyuwangi di Segobang Timur.
== Pendidikan ==
|