Serikat Xaverian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 3:
== '''Sejarah dan Pendiri''' ==
[[Berkas:Saint Cost Conf1J.jpg|kiri|jmpl|381x381px|'''Guido Maria Conforti''' (1865-1931)]]
Pendiri Serikat Xaverian adalah [[Guido Maria Conforti]]. Conforti lahir di  [[Ravadese]], provinsi  [[Parma]], Italia Utara, tanggal 30 Maret  1865. Saat Guido berumur 14 tahun ia membaca buku mengenai [[Fransiskus Xaverius|St. Fransiskus Xaverius]].  Ia begitu takjub dan terkesan dengan sosok Xaverius dan juga sepak terjang karya pewartaan orang kudus itu di negara-negara [[Asia]]. Dari situlah mulai muncul benih panggilan Guido untuk menjadi seorang misionaris yang kelak bisa menjadi penerus karya besar [[Fransiskus Xaverius]] yang wafat sebelum sempat menjejakkan kaki di tanah impiannya: [[Republik Rakyat Tiongkok]].
 
Demi mengikuit dorongan hatinya untuk menjadi seorang misionaris, Guido Conforti mula-mula menulis sepucuk surat kepada [[Yesuit|Serikat Yesus]], kongregasi dimana Fransiskus Xaverius menjadi anggotanya, dan mengutarakan niatnya untuk pergi ke Tiongkok menjadi pewarta Kabar Gembira. Para pembesar [[Yesuit]] menghargai dan memuji cita-cita luhur Conforti, hanya saja dengan masuk dalam serikat, ia belum tentu pergi ke tanah misi. Conforti diminta pertama-tama untuk taat. Jawaban tersebut bagi Guido muda terkesan kabur dan tidak mampu memberikan jawaban yang diharapkannya. Guido tidak putus asa. Ia kemudian menulis lagi surat, kali ini ditujukan kepada [[Yohannes Bosco|Don Bosco]]. Sangat disayangkan juga, ternyata Don Bosco tidak menerima surat tersebut karena pada waktu itu ia sedang sakit. Untuk kedua kalinya, jalan yang ditempuh Guido untuk menjadi misionaris berujung buntu.
Baris 9:
Tidak hanya itu. Pada masa tersebut, Guido Conforti menderita penyakit aneh. Ia seringkali pingsan disertai dengan kejang-kejang. Hal itu berlangsung selama 4 sampai 5 tahun. Dengan kondisi kesehatannya yang demikian, bukan saja mimpinya menjadi misionaris yang menemui jalan sulit, tetapi juga perjalanannya menuju imamat sempat tertunda. Namun Tuhan rupanya memiliki rencana-Nya sendiri. Setelah berziarah dan berdoa kepada [[Maria|Bunda Maria]] di [[Gereja]] [[Fontanellato]] setelah mendapat saran dari [[Anna Maria Carolina Adorni]] , Guido mengalami kesembuhan dari penyakitnya. Ia kemudian ditahbiskan menjadi [[imam]] pada 22 September 1888 dalam usia 23 tahun.
 
Cita-cita untuk pergi ke tanah misi tampaknya semakin tak mungkin. Apalagi dengan kondisis kesehatannya yang lemah dan seringkali terserang batuk dan bronkitis. Pada saat itu munculah sebuah keingan yang matang untuk mendirikan sendiri sebuah serikat misionaris yang kelak mampu mengutus pemuda-pemuda yang bersedia meneruskan karya misi [[Fransiskus Xaverius]].  Guido Conforti kemudian mendirikan Serikat Xaverian yang diresmikan pada tanggal 3 Desember 1895. Saat itu Guido Conforti berusia 30 tahun.
 
Guido Conforti meninggal dunia pada 5 November 1931. Pada 17 Maret 1996, [[Paus Yohanes Paulus II]] menyatakan Guido Maria Conforti sebagai ‘[[Beato]]’, dan pada 23 Oktober 2011, [[Paus Benediktus XVI]] menyatakan Mgr. Conforti sebagai ‘[[Santo]]’.
Baris 16:
Tahun [[1904]], Serikat Xaverian untuk pertama kalinya mengutus imam misionarisnya ke [[Tiongkok]]. Mereka adalah [[Giuseppe Brambilla]], [[Giovanni Sartori]], [[Luigi Calza]], dan [[Giovanni Bonardi]]. Dalam periode tahun 1914-1924, di daerah misi tempat misionaris Xaverian berkarya, dibangun beberapa [[seminari]] kecil untuk calon imam, beberapa karya sosial untuk membantu anak yatim piatu dan rumah sakit – yang dikelola bersama dengan bantuan para suster Canossian ([[F. D. C. C]]) . Mgr. Conforti sempat mengunjugi karya misi di Tiongkok, pada tanggal 26 Oktober 1928.
 
Pada Januati 1906, [[Prefektur Apostolik]] [[Henan|Honan]] barat beridiri dengan [[Zhengzhou|Cheng-chow]] sebagai pusatnya. Ada 8 juta orang hidup di wilayah tersebut dengan hanya 7 orang misionaris yang berkarya. Tahun 1929, Prefektur Apostolik [[Luoyang]] didirikan. 
 
Karya misi di Tiongkok lama-kelamaan menjadi berat dengan adanya berbagai peristiwa; perang saudara, [[perang Tiongkok-Jepang]] pada 1937, serta [[Perang Dunia II]].  [[Pemberontakan Boxer]] yang terjadi juga mempengaruhi karya para misionaris. Dalam pemerintahan [[Mao Zedong|Mao-tse-tung]], para misionaris ditahan, diadili, dipenjara, dan disiksa. Hingga akhirnya pada tahun 1954, tak satupun misionaris Xaverian yang tersisa untuk berkarya di Tiongkok.
 
== '''Xaverian di Indonesia'''  ==
[[Berkas:SX.jpg|jmpl|258x258px]]
Pada 24 Juli 1951, delapan misionaris Xaverian yang terusir dari Tiongkok tiba di [[Sumatera Tengah]]. Mereka kemudian berpencar dan menuju ke [[Bagansiapiapi (kota)|Bagansiapiapi]], [[Kota Padang|Padang]], dan [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. Karya pertama para misionaris Xaverian awal adalah untuk mengelola dan melayani [[Vikariat Apostolik]] Padang yang baru terbentuk.
 
Pada tahun 1953 karya di [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]] mulai dibuka. Dan tahun berikutnya (1954) di [[Kepulauan Mentawai]], selain juga memperhatikan pelayanan di [[Paroki]] [[Selatpanjang (kota)|Selat Panjang]], [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]], [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], dan [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]]. 
 
== '''Komunitas Xaverian di Indonesia''' ==