Keretek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 1:
{{kegunaanlain|Kretek}}
{{refimprove}}
[[Berkas:Dji Sam Soe.jpg|
'''Rokok kretek''' adalah [[rokok]] yang menggunakan [[tembakau]] asli yang dikeringkan, dipadukan dengan saus [[cengkeh]] dan saat dihisap terdengar bunyi kretek-kretek. Rokok kretek berbeda dengan rokok yang menggunakan [[tembakau]] buatan. Jenis [[cerutu]] merupakan simbol rokok kretek yang luar biasa, semuanya alami tanpa ada campuran apapun, dan pembuatannya tidak bisa menggunakan mesin. Masih memanfaatkan tangan pengrajin. Ulasan tentang sejarah rokok kretek di Indonesia bermula dari kota [[Kudus]].
Baris 8:
== Sejarah ==
[[Berkas:Cloves.JPG|
Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal usul yang akurat tentang rokok kretek. Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan [[Haji Djamari]] pada kurun waktu sekitar akhir [[abad ke-19]]. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak [[cengkeh]]. Setelah itu, sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan [[tembakau]] untuk dilinting menjadi [[rokok]].<ref name="sl">Gessler, Diana Hollingsworth. ''The Sampoerna Legacy: A Family & Business History''.</ref>
Baris 29:
Sejarah mencatat Nitisemito mampu mengomandani 10.000 pekerja dan memproduksi 10 juta batang rokok per hari [[1938]]. Kemudian untuk mengembangkan usahanya, ia menyewa tenaga pembukuan asal [[Belanda]]. Pasaran produknya cukup luas, mencakup kota-kota di [[Jawa]], [[Sumatera]], [[Sulawesi]], [[Kalimantan]] bahkan ke Negeri Belanda sendiri. Ia kreatif memasarkan produknya, misalnya dengan menyewa pesawat terbang [[Fokker]] seharga 200 [[gulden]] saat itu untuk mempromosikan rokoknya ke [[Bandung]] dan [[Jakarta]]
[[Berkas:Djarum-blacks-kretek.jpg|
== Ambruknya rokok kretek Bal Tiga dan munculnya pesaing ==
|