Kubilai Khan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Bacaan lanjutan: minor cosmetic change
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 55:
Invasi ke tanah [[Jepang]] dilakukan jauh sebelum invasi ke kerajaan di [[Asia Tenggara]]. Invasi ini berlangsung dua kali. Invasi pertama dilakukan pada tahun 1274 di mana pasukan Mongol bergabung dengan pasukan Korea (pada umumnya budak) mendarat di teluk [[Hakata]]. Ribuan pasukan yang berangkat dari Pusan (Korea) melewati pulau [[Tsushima]] dan [[Iki]] dengan mudah. Namun pada saat mereka hendak mencapai tanah Jepang, mereka diserang oleh badai [[Tsunami]] yang menghancurkan pasukan serta pangan mereka hingga tiga per empatnya. Pasukan yang mendarat di teluk Hakata tidak memiliki pangan dan senjata yang cukup untuk melawan pasukan Jepang. Mereka dihancurkan oleh pasukan [[Samurai]]. Kaisar Jepang memerintahkan pasukan China untuk dibebaskan karena mereka adalah penduduk dari Tang (kerajaan China pada zaman [[dinasti Tang]] mempunyai hubungan baik dengan Jepang). Sedangkan pasukan Mongolia dan Korea semuanya dihukum penggal. Pasukan Mongol yang dikirim ke Jepang itu berupa gabungan dari tentara Mongolia sendiri dan budak-budak dari China dan Korea.
 
[[Berkas:Mōko Shūrai Ekotoba.jpg|thumbjmpl|leftkiri|400px|Pasukan [[Samurai]] Suenaga menghadapi serangan panah dan bom Mongol. Karya Moko Shurai Ekotoba (蒙古襲来絵詞), ca. 1293.]]
 
Pada tahun 1281 ratusan ribu pasukan Mongol mendarat untuk kedua kalinya ditanah Jepang. Pasukan [[Samurai]] Jepang saat itu tidak mengerti dengan taktik perang Mongol. Menurut tradisi [[Jepang]], sebelum perang dimulai, mereka harus mengadakan duel (satu lawan satu) antar panglima diatas kuda untuk mengukur kekuatan dan semangat lawan. Namun pada saat itu, tidak ada orang yang bisa berbicara bahasa Mongol dari jajaran pasukan Jepang. Pasukan Mongol sendiri tidak mengerti bahasa Jepang. Sehingga pada saat tantangan duel diteriakkan, ribuan pasukan Mongol maju menyerang secara membabi buta. Pasukan Samurai juga menderita oleh serangan Mongol yang berupa hujan anak panah. Secara tradisi pasukan Samurai berperang dengan memanah musuh secara akurat tidak seperti Mongol yang memanah musuh secara membabi buta dan dengan jumlah yang besar. Pasukan Mongol juga menggunakan "senjata guntur" (bom) untuk menghancurkan jajaran pasukan Samurai. Senjata guntur itu pertama kali diciptakan oleh kerajaan China. Senjata itu terbuat dari tanah liat dan dengan bentuk bola yang besar. Di dalam tanah liat tersebut diisi penuh dengan bubuk mesiu. Kemudian bola tanah liat itu diikat dengan tali dan diayukan kearah musuh. Ledakan bola tanah liat itu bagaikan guntur dan menakuti jajaran pasukan samurai dan kuda-kuda yang mereka tunggangi.