Mamala, Leihitu, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Tag: Dikembalikan PAWS [1.2]
k Bot: Perubahan kosmetika
Tag: Dikembalikan PAWS [1.2]
Baris 17:
'''Uli Sailesi''' yang merupakan salah satu uli yang bercirikan '''Uli lima''', meliputi : Negeri Latu (Amalatu) / Mamala, Negeri Polut, Negeri Hausihol, Negeri Loing dan Negeri Liang. Jika dikaitkan dengan rekonstruksi Holleman maka ke lima Negeri tersebut memang berasal dari satu keturunan yang tempat tinggal pertamanya di '''puncak gunung Salahutu''' yang disebut “'''Pausela'''” atau “'''Ulu Poko'''l”. Kemudian pindah ke “'''Iyal Uli'''”.
 
Terjadinya negeri Mamala sekarang ini adalah sebagai akibat politik Belanda, dimana Belanda pada waktu itu telah menguasai seluruh Tanah Hitu setelah jatuhnya benteng pertahanan rakyat, yaitu Benteng Kapahaha pada tahun 1646, ke tangan kompeni Belanda yang dipimpin oleh gubernur Gerard Demmer maka untuk memudahkan pengawasan terhadap rakyat Tanah Hitu, semua penduduk yang berdiam di pegunungan diperintahkan oleh Belanda turun kepantai-pantai membuka pemukiman baru
 
Negeri Mamala mempunyai 1 Buah Masjid, Rumah Raja (Lumbato) dan 1 buah baileu serta mmpunyai seorang kepala pemerintahan atau Raja.
Baris 27:
Pada rezim adat, setiap Negeri memiliki struktur organisasi pemerintahan negeri. Susunan pemerintahan negeri adalah warisan dari pemerintahan Belanda dimana sistem hukum adat ini ditetapkan dalam keputusan landraad Amboina No.14 Tahun 1919; disebutkan bahwa Pemerintah Negeri adalah '''regent en de kepala soas’s.''' selanjutnya di dalam keputusan landaard Amboina No. 30 Tahun 1919 disebutkan bahwa '''''negorijbestuur''''' adalah ''r'''egent en de''''' '''Kepala-Kepala Soa,''' yang berarti bahwa pelaksanaan pemerintahan negeri dilaksanakan oleh Raja dan Kepala-Kepala Soa.
 
Negeri Mamala dengan '''Upu Latu''' sebagai Raja atas pemerintahan adat. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya telah menjadi suatu negeri dengan jumlah rumah tau atau Lumatau dari setiap Aman sebagai berikut:
 
Ø '''Soa Latu''' terdiri dari Marga Malawat , marga ini terbagi lagi atas empat bagian sesuai dengan tempat tinggal masing-masing, yaitu:
 
ü Malawat Luma Lete hahai (Malawat Rumah atas / Raja)
 
ü Malawat Luma Heylehu (Malawat Rumah bawah)
 
ü Malawat Luma Wael Ulu (Malawat Rumah hulu air)
 
ü Malawat Luma Lapiya lalei (Malawat Rumah pohon sagu)
 
Selain marga Malawat yang merupakan marga terbanyak di negeri Mamala, ada juga marga-marga yang lain seperti:
 
ü Marga Mony
 
ü Marga Samaniri
 
ü Marga Pelau
 
Ø '''Soa Pati''' terdiri atas tiga marga, antara lain:
 
ü Marga Lating
 
ü Marga Selay
 
ü Marga Hatuala
 
Ø '''Soa Tuhuputa''' terdiri atas tiga marga, antara lain:
 
ü Marga Lilisula
 
ü Marga Latukau
 
ü Marga Kiang
 
Ø '''Soa Loing''' terdiri atas lima marga, antara lain:
 
ü Marga Lulung (Lessy)
 
ü Marga Selakoko
 
ü Marga Sasole
 
ü Marga Tulapessy
 
ü Marga Thenu
 
Ø '''Soa Polut''' terdiri atas empat marga, antara lain:
 
ü Marga Tomu
 
ü Marga Pulhehe
 
ü Marga Ollong
 
ü Marga Wakang
 
Pada dasarnya negeri Mamala sama halnya dengan negeri-negeri yang lain di Jazirah Leihitu, di dalam menjalankan pemerintahannya, mereka menganut pedoman yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Kalau dilihat dari susunan pemerintahan sejak abad ke-XVI dan XVII, merupakan satu kesatuan hukum adat yang disebut “'''Pemerintahan Empat Perdana”.'''
 
Sistem pemerintahan adat negeri Mamala mempunyai beberapa perangkat, perangkat pemerintahan adat ini lazim disebut pemerintah negeri, yang terdiri dari ''': Badan Saniri Raja, Badan Saniri Neger'''i, dan '''Badan Saniri Besar''', ketiga badan ini dikepalai oleh '''Raja.'''
 
'''Kepala Soa Akta'''
 
Kepala Soa Akta bertugas untuk membantu Raja dalam tugas pemerintahan, dalam wilayah kekuasaannya serta bertanggung jawab kepada Raja. Kepala Soa Akta terdiri dari:
* '''Soa Latu''' dengan pimpinan soanya disebut '''Latu Helu''', merupakan soa yang tertua di antara kelima soa, sehinngga apabila Raja (Uka Latu) wafat, berhenti atau tidak dapat melakasanakan tugasnya, maka diganti oleh Kepala Soa Latu sampai adanya pengangkatan Raja baru.
* '''Soa Tuputa''' dengan pimpinan soanya disebut '''Tohuputa El'''a yang bertanggung jawab atas tugas dan wilayah kekuasaannya.
* '''Soa Pati''' dengan pimpinan soanya disebut '''Pati Tiang Bessy''' bertanggung jawab atas tugas dan wilayah kekuasaannya.