Gereja Protestan Persekutuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
== Sejarah ==
GPP lahir sebagai hasil kesepakatan beberapa orang Kristen Batak yang ingin mengadakan pembaharuan di gereja lama. <span lang="EN-US">Pada awal tahun 1975, beberapa orang Kristen yang berada di sekitar kota Medan membentuk satu kumpulan ibadah yang disebut “Punguan Partangiangan” (artinya: Kumpulan Orang-orang Berdoa) dan memulai ibadah di rumah-rumah yang dilayani oleh Pdt. Jhon TD. Nababan, Pdt. Pahala TP. Sihombing dan Pdt. S. Lumbantoruan yang berasal dari gereja HKBP. Walaupun belum terbentuk sebagai satu lembaga gereja dan belum memiliki gedung gereja, perkumpulan ini tetap bersemangat melakukan ibadah dari rumah ke rumah secara bergantian dengan harapan ke hari berikutnya berdiri menjadi satu gereja. Maka pada tanggal 18 Mei 1975 dengan semangat persatuan dan kesatuan untuk tetap memuji Tuhan terbentuklah satu gereja yang berdiri sendiri dengan nama: “Huria Punguan Partangiangan” (HPP), maka kebaktian Minggu yang
pertama diadakan di HPP Jl. Tangguk Bongkar V Mandala Medan yang dihadiri anggota jemaat sebanyak 1.002 jiwa.</span>
 
<span lang="EN-US">Untuk selanjutnya dalam memerlengkapi gereja ini sebagai gereja yang beraliran Lutheran dan menganut bentuk kepemimpinan Sinodal, maka pada tanggal 18 Agustus 1975 diadakan sidang Sinode pertama yang menghasilkan keputusan, yaitu: nama “Huria Punguan Partangiangan” diganti menjadi “Gereja Punguan Partangiangan”. Yang menjadi pimpinan dalam gereja ini disebut Pimpinan Umum dan Sekretaris
Baris 35:
 
== Statistik ==
<span lang="EN-US">Pada tahun 2015, jumlah gereja GPP sebanyak 77 gereja/ jemaat yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa dan Batam, dengan jumlah anggota jemaat sebanyak 15.000 jiwa dan tenaga pelayan yang melayani dengan penuh waktu, terdiri dari Pendeta, Guru Injil serta Bibelvrouw sebanyak 44 orang. GPP adalah gereja yang sebagian besar berada di daerah pedesaan dan terpencil, yang terbatas dalam dana dan sumber daya manusia. Walaupun demikian GPP tidak pernah patah semangat untuk tetap setia melakukan tiga tugas panggilannya, yaitu: Bersekutu (Koinonia), Bersaksi (Marturia), dan Melayani (Diakonia) sebagai persembahan yang
hidup kepada Allah Bapa, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus.</span>