Ekologi intertidal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
== Struktur rantai makanan ==
[[Berkas:Barnacles.jpg|ka|jmpl|''Semibalanus balanoides'']]
Selama berada dalam kondisi terendam, pasokan makanan untuk organisme intertidal terdiri dari bahan-bahan yang terbawa oleh aliran air laut, termasuk [[fitoplankton]] yang berfotosinteis dan zooplankton. [[Plankton]] ini dimakan oleh berbagai jenis [[hewan penyaring]]—[[kerang]], [[Kerang|remis]], [[Teritip|kepah]], [[urochordata]], dan cacing [[polychaeta]]. Laut terdekat juga merupakan sumber nutrisi utama untuk [[autotrof]], produsen dengan kemampuan fotosintesis mulai dari ukuran mikroskopis seperti [[alga]] hingga [[Gulma laut|rumput laut]]. Produsen zona intertidal ini dimakan oleh herbivora, seperti [[keong]] yang mengikis batuan bersih dari lapisan diatom dan [[kepiting rumput laut]] yang merayap disepanjang pelepah rumput laut ''Egregia'', memakan dedaunan kecil. Kepiting yang dimakan oleh ikan kerapu goliath, yang kemudian dimakan oleh ikan hiu. Rantai makanan yang lebih tinggi, konsumen predator seperti bintang laut—memakan pemakan rumput lainnya (misalnya [[siput]]) dan hewan penyaring (misalnya [[kerang]]).<ref>Field evidence of trait-mediated indirect interactions in a rocky intertidal food web. </ref> Akhirnya, [[pebangkai]], termasuk kepiting dan [[amphipoda]] (kutu pasir), memakan bahan organik mati, seperti produsen dan konsumen yang sudah mati.
 
== Interaksi spesies ==
Baris 33:
Salah satu dogma di ekologi intertidal yang didukung oleh studi klasik—adalah bahwa spesies di ketinggian pasang yang lebih rendah, batas bawahnya ditetapkan oleh interaksi spesies, sedangkan pada batas atas yang ditetapkan oleh variabel iklim. Studi klasik oleh [[Robert Paine]]<ref name="Paine">Paine, R. T. 1966. </ref><ref>Paine, R. T. 1974. </ref> menemukan bahwa ketika predator bintang laut dihilangkan, batas daerah kerang terbawah akan bergeser semakin dalam, mendekati lingkungan rumput laut. Dengan demikian, batas bawah kerang ditetapkan oleh bintang laut pemangsa. Sebaliknya, dengan kehadiran bintang laut, batas kerang terbawah adalah pada daerah intertidal bagian atas di mana bintang laut tidak dapat menahan efek kondisi iklim.
 
Kompetisi, terutama untuk ruang tinggal merupakan jenis interaksi lain yang dominan dalam struktur komunitas zona intertidal. Persaingan ruang yang sengit di habitat intertidal berbatu, di mana jumlah tempat yang layak huni lebih terbatas dibandingkan dengan habitat dengan sedimen yang lebih lunak yang mana memungkinkan untuk ruang dimensi ketiga. Seperti contoh bintang laut tadi, kerang mendominasi persaingan ketika mereka tidak diburu oleh bintang laut pemangsa. Penelitian [[Joseph Connel]] pada dua jenis [[teritip]] di intertidal yang tinggi, ''[[Balanus balanoides]]'', sekarang disebut ''[[Semibalanus balanoides]]'', dan ''[[Chthamalus stellatus]]'', menunjukkan bahwa pola zonasi juga dapat diatur oleh kompetisi antara organisme yang memiliki hubungan dekat.<ref>Connell, J. H. 1961. </ref> Dalam contoh ini, ''Balanus'' mengalahkan ''Chthamalus'' pada intertidal yang lebih rendah, tetapi tidak dapat bertahan hidup pada intertidal yang lebih tinggi. Dengan demikian, keadaan ''Balanus'' sesuai dengan dogma ekologi intertidal diatas: batas bawah zonasi pada intertidal rendah ditentukan oleh persaingan, namun pada intertidal yang lebih tinggi, ditentukan oleh iklim.
[[Berkas:Hermit_crabs_scavenge_at_Gumboot_chiton_2.jpg|kiri|jmpl|[[Kelomang|Kepiting Hermit]] dan siput ''Tegula'' pada Cryptochiton stelleri yang sudah mati, di kolam intertidal pada saat air surut di [[California]]]]
Meskipun ekologi intertidal secara tradisonal difokuskan pada interaksi negatif (pemangsa dan persaingan), masih terdapat bukti yang menyatakan bahwa interaksi positif juga penting.<ref>Bruno, J. F., J. J. Stachowicz, and M. D. Bertness. 2003. </ref> Penyediaan fasilitas mengacu pada perilaku salah satu organisme membantu yang lain tanpa merugikan dirinya sendiri. Misalnya, spesies tanaman rawa-rawa payau ''Juncus'' dan ''Iva'' tidak dapat mentolerir tanah dengan tingkat salinitas tinggi pada saat terjadi penguapan yang tinggi, sehingga mereka bergantung pada tanaman tetangga untuk menutupi sedimen, memperlambat penguapan, dan membantu menjaga salinitas berada pada taraf yang dapat ditoleransi.<ref>Bertness, M. D., and S. D. Hacker. 1994. </ref> Dalam contoh-contoh yang hampir sama, banyak organisme intertidal memiliki struktur fisik yang dapat digunakan sebagai tempat perlindungan oleh organisme lain. Kerang, meskipun mereka adalah pesaing tangguh untuk spesies tertentu, namun merupakan fasilitator yang baik, contohnya ketika menyediakan liang untuk spesies siput, cacing, dan krustasea.