Entong Gendut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
Dia dan orang-orangnya pada 5 Juli 1916 menyerang Villa Nova milik [[Tuan Tanah]] Lady Lollison yang dijaga banyak [[Centeng]].
 
Menurut Jakarta Ensiklopedia, pada masa penjajahan Belanda rakyat Condet hidup dalam tekanan pihak Kompeni dan para tuan-tuan tanah yang bermarkas di Kampung Gedang. Seluruh tanah Condet, bahkan sampai di Tanjung Timur dan Tanjung Barat, dikuasai oleh tuan tanah.
 
Rakyat diwajibkan membayar pajak, yang ditagih oleh para mandor dan centeng tuan tanah. Pajak (''blasting'') sebesar 25 sen yang harus dibayarkan setiap minggu dinilai sangat berat oleh rakyat, karena harga beras masa itu hanya 4 sen per kilogram. Apabila ada penduduk belum membayar ''blasting,'' maka merek dihukum kerja paksa mencangkul sawah.
Baris 12:
Entong Gendut bersama 30 pemuda Condet menyerbu. Namun setelah datang bala bantuan dari Batavia pemberontakan tersebut dapat dipadamkan. Entong Gendut meninggal tertembus peluru Kompeni.
 
== Kematian dan keturunan ==
 
Mengenai kematian Entong Gendut terdapat berbagai versi: Pertama, Entong Gendut meninggal bukan di Kampung Gedong namun di Batuampar, saat melewati sungai karena dikejar-kejar Kompeni. Keduam jasad Entong Gendut diangkut oleh Kompeni, kemudian diceburkan ke laut.