Hukuman mati di Filipina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
Banyak beragam pendapat tentang hukuman mati di Filiphina, dengan banyak penentang (Pihak Kontra) yang berpendapat pada agama dan alasan kemanusiaan, sementara pendukung (Pihak Pro) melihatnya sebagai cara untuk menghalangi kejahatan.
 
== Periode Spanyol dan Amerika ==
[[Berkas:Garrote_Execution_-_1901.png|jmpl|Pada tahun 1901 eksekusi di Penjara Bilibid, [[Manila]], [[Filipina]]]]
Selama kekuasaan kolonial Spanyol, yang paling umum adalah metode eksekusi mati oleh regu tembak (terutama untuk pengkhianatan/militer kejahatan, yang biasanya diperuntukkan bagi para pejuang kemerdekaan) dan mencekik (yang penting kasus ini akan menjadi Gomburza). [[Hukuman gantung|Mati dengan menggantung]] adalah metode lain yang populer.
Baris 35:
== Suspensi Kedua ==
 
Pada tanggal 15 April 2006, eksekusi 1,230 hukuman mati narapidana itu diringankan menjadi [[penjara seumur hidup]], seperti apa yang terdapat dalam Amnesti Internasional (Pengampunan) percaya bahwa Filiphina dapat menjadi "Pergantian kebijakan hukuman mati terbesar".<ref>Amnesty International Philippinesl, April 19, 2006 [http://web.amnesty.org/library/Index/ENGASA350032006?open&of=ENG-PHL Philippines: Largest ever commutation of death sentences]</ref>
 
Hukuman mati kembali ditangguhkan melalui Rancangan Undang-undang No. 9346, yang ditandatangani oleh Presiden [[Gloria Macapagal-Arroyo]] pada 24 juni 2006. Penyelenggaraan RUU diikuti banyak suara dalam [[Kongres Filipina|Kongres]] sebelumnya yang menyatakan bahwa itu adalah bulan yang sangat mendukung terhadap penghapusan praktek eksekusi,<ref>Jansen, Jamie. </ref> hukuman [[penjara seumur hidup]], dan ''pertapaan perpetua'' (penahanan panjang tak terbatas, biasanya selama setidaknya 30 tahun) pengganti hukuman mati.<ref>Sun Star Cebu. 25 June 2006. </ref> Kritikus Arroyo secara inisiatif menyebut itu (RUU) adalah langkah politik yang dimaksudkan untuk menenangkan Gereja Katolik Roma, beberapa sektor semakin vokal dalam oposisinya terhadap aturan.