Al-Mu'tashim Billah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: zh:穆塔希姆
Bahalwan2002 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Itu selama masa al-Mu'tasim bahwa kemunduran dalam Khilafah Abbasiyah mulai nyata. al-Mu'tasim harus menanggulangi [[Khurramiyyah]] di daerah [[Tabriz]]. Dipimpin oleh orang bid’ah [[Babak]], Khurramiyyah tak pernah secara penuh ditaklukkan, walau lambat laun hilang selama masa kholifah berikutnya.
 
Walaupun begitu, kekholifahan masih tetap tangguh dalam melindungi penduduknya. Pada tahun [[837]], al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak [[muslimah]] yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang [[Romawi]], kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tshimtashim billah dengan lafadz yang legendaris: waa mu'tashimaah!. MakaSetelah Khalifahmendapat Al-Mu'tshimlaporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota [[Amoria]] dan melibas semua orang kafir yang ada di sana (30.000 prajurit [[Romawi]] terbunuh dan 30.000 yang lain ditawan). Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari istana khalifah hingga kota Amoria, karena besarnya pasukan. Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Dan sang budak wanita inipun dibebaskan oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Matematikawan muslim terbesar [[al-Kindi]] dipekerjakan oleh al-Mu'tasim, dan mengajari putra kholifah. al-Kindi telah bertugas di ''Baitul Hikmah'', atau ''[[Rumah Kebijaksanaan]]''. Ia melanjutkan belajar [[geometri]] dan [[aljabar]] Yunani di bawah naungan kholifah.