Sensitivitas pengolahan sensorik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 39:
Di dalam diri manusia dan spesies lainnya, dua sub-populasi individu secara terus menerus ada berdampingan dan secara konsisten menunjukkan tingkat responsif yang berbeda terhadap rangsangan lingkungan; masing-masing sub-populasi memiliki strategi untuk "memberikan respon" atau "tidak memberikan respon," berdasarkan pertimbangan harga yang harus dikeluarkannya (''evolutionary cost'') dan keuntungan yang akan diperolehnya.<ref name=":2" /> Pengamatan ini paralel dengan pernyataan tegas Aron bahwa SPS bukan merupakan suatu bentuk gangguan, melainkan ciri kepribadian yang diikuti dengan hadirnya keuntungan dan kerugian.<ref name=":4" />
Dalam 2015, ciri SPS telah didokumentasikan pada berbagai level studi, termasuk watak dan perilaku ([[psikologi kepribadian]]), fungsi otak dan sensitisasi saraf, serta [[genetika]].<ref name=":6" /> Sebagai contoh, studi genetika memberikan bukti bahwa tingkat SPS yang tinggi berhubungan dengan [[serotonin transporter 5-HTTLPR]] yang pendek atau tipe genotipe yang pendek,<ref> ● Licht, C., Mortensen, E. L., & Knudsen, G. M. (2011). "Association between sensory processing sensitivity and the serotonin transporter polymorphism 5-HTTLPR short/short genotype." Center for integrated molecular brain imaging. [https://web.archive.org/web/20120606024730/http://hsperson.com/pdf/Poster_SOBP%20meeting%202011_Licht_030511.pdf Archived]
Pola penilaian dalam skala HSP pada orang dewasa diketahui menyebar dalam [[variabel kategoris]] yang terdikotomi dengan breakpoint antara 10% dan 35%, dan Aron memilih batas/''cut-off'' pada skor 20% pada individu untuk mendefinisikan kategori HSP.<ref name=":1" />
|