Sejarah Fujian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
Selanjutnya pada Masa transisi Ming ke Qing pada abad ke-17 yang merupakan salah satu kekacauan terbesar dalam sejarah Tiongkok yang berlangsung setidaknya 100 tahun. Konflik meletus antara penguasa Qing dengan [[Klan Zheng]] yang berbasis di Fujian. Daerah ini menjadi latar dari pertempuran antara Pasukan Qing dan prajurit [[Koxinga]] (Zheng Chenggong).<ref name="chang-fujian-taiwan"/> Pada tahun 1661 Koxinga mengusir Belanda dari Taiwan lalu berlindung di sana. Perpindahannya diikuti pula oleh orang-orang dari Fujian. Hal ini menandai migrasi besar pertama bangsa Tionghoa ke Taiwan.<ref name="chang-fujian-taiwan"/>
 
Klan Koxinga mendominasi daerah pesisir yang akhirnya membuat pemerintah Qing membuat kebijakan ''qianjie'', Pengusiran masyarakat dari pesisir atau [[Depopulasi Pesisir]].<ref name="sealordoffujian"/> Hal ini berlangsung antara tahun 1661-1683. Kebijakan ini diperintahkan oleh Qing untuk mengosongkan daerah-daerah di pesisir sejauh 25 km. Daerah pesisir dianggap menguntungkan bagi pemberontak yang melawan Qing. Daerah-daerah pesisir Fujian dan Guangdong yang menjadi target mengalami kemunduran dan kehancuran paling parah karena dianggap sebagai basis sumber daya Koxinga.<ref name="sealordoffujian"/> Kebijakan mengusir penduduk dari pesisir membuat Qing kehilangan kendali atas perdagangan maritim. Klan Zheng menguasai jalur perdagangan antara Taiwan dengan Jepang dan Asia Tenggara.<ref name="chang-fujian-taiwan"/>
 
==Referensi ==