Menggunakan ''Suspensi Independen Double Wishbone'' dengan 4 per keong pada bagian depan (''Coil Spring'') dan dilengkapi oleh ''4-link Lateral Rod Rigid Axle'' pada bagian belakangnya, Kijang generasi ini dapat lebih meredam guncangan senyamanlebih sedannyaman. ''Chasis'' masih menggunakan ''Ladder Bar'' namun beban suspensi dapat didistribusikan secara merata keseluruh bagian badan mobil sehingga ''Body Roll'' dan tingkat ''Pitching'' semakin kecil atau sudut [[geometri]] [[suspensi]] lebih handal ketimbang kijang generasi sebelumnya karena titik jatuh suspensi yang lebih akurat berbanding antara panjang dan lebar mobil.
Penyempurnaan lain terdapat dibagian kemudi. dimana pengendaraPengendara dapat lebih akurat mengarahkan kemudi disetiap tikungan. ditambah stabilitasStabilitas arah kemudi yang lebih handal karena menggunakan model ''Rack-and-Pinion'' dengan ''Engine Speed Sensing Power Steering'' sehingga mobil mudah dikendalikan dalam kecepatan 120 km/jam pada tikungan S maupun belokan memutar 270 derajat sekalipun. Kijang generasi ini engusungmengusung dua jenis transmisi, baik yang menggunakan [[transmisi otomatis]] maupun [[transmisi manual]]. Beberapa teknologi pada Kijang Innova yang tidak ditemui pada generasi sebelumnya menurut klaim Toyota Astra Motor adalah:
* Mesin dengan VVT-i
VVT-i atau ''Variable Timing Intelligent'' berupa ''controller'' yang dipasang dibagian ''chamshaft intake'' yang bertugas untuk mengatur ''Timing ChamshatChamshaft Intake'' dan menyesuaikan terhadap perubahan kondisi mesin. Berbagai sensor mesin lainnya (suhu, rem, gas, dan lain-lain) bertugas memberikan informasi kepada ECU (''Engine Control unit'') agar dapat melakukan pengukuran konsumsi jumlah bahan bakar dengan udara yang diperlukan ''Injector'' dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari proses tersebut. Dengan penerepanpenerapan metode ini, dapat menghasilkan proses pembakaran yang relatif lebih efisien. Kondisi tersebut dimungkinkan karena proses konsumsi bahan bakar dikerjakan dengan lebih sempurna, sesuai dengan kebutuhan mesin, dan pada akhirnya menghasilkan sisa emisi gas buang yang lebih rendah.
* Mesin Diesel D4D
D4D atau juga disebut ''Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection'' . Mesin ini menggunakan sistem injeksi ''Commonrail'' dimana bahan bakar solar akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui saringan bahan bakar asli Toyota (''Genuine Toyota Fuel Filter'') agar dapat menghasilkan tingkat kualitas bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan bakar ditekan pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU memerintahkan untuk diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Sistem ''commonrail'' akan mengatur laju tekanan bakan bakar secara elektronik, baik dari sisi banyaknya maupun waktu penyemprotan bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang 6 dengan diameter 0.14 mm. Pada mesin ini terdapat ''ECU 32 bit'' yang berfungsi sebagai sensor utama mesin. Keunggulan mesin ini adalah akselerasi & performa yang optimal, beserta tingkat getaran & suara mesin yang lebih halus yang dapat dihasilkan beserta dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang lebih rendah.