Kerajaan Amarasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 12:
=== Penguasaan Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_Radja_van_Amarasi_met_krijgers_TMnr_10001759.jpg|jmpl|Raja Amarasi.]]
Pada tahun 1749, tentara Amarasi dipaksa untuk berpartisipasi dalam perang skala besar yang dipimpin oleh Portugal menghadapi Belanda di Kupang. Dalam [[Pertempuran Penfui]], Portugal dipukul mundur oleh pasukan VOC, sementara Amarasi melarikan diri dari lapangan pertempuran dan kemudian diserahkan ke VOC. Dalam waktu yang singkat, pada tahun 1752, Amarasi berusaha untuk menarik diri dari Belanda dan kembali bergabung kembali Portugal. Namun, kerajaan ini dikalahkan oleh negara klien Belanda lainnya, raja Amarasi dipaksa memeluk agama Protestan agar terbebas dari pemenjaraan. Sebagian besar rakyat dibunuh atau diperbudak. Sisa penduduk Amarasi diperbolehkan menetap di tanah mereka setelah beberapa tahun. Dari titik ini, kerajaan ini tetap dalam kekuasaan Belanda sampai tahun 1940-an.<ref>H.G. Schulte Nordholt, ''The Political System of the Atoni of Timor''. </ref> Perlawanan terhadap Belanda oleh raja (uispah) Amarasi Don Alfonzo Koroh berlangsung dalam dua gelombang (1749 dan 1752). Belanda membalas serangan Amarasi pada tahun 1843 dimana Don Alfonzo Koroh kalah dalam Perang Penfui ini. Ia dengan terpaksa memeluk agama Kristen Protestan. Doko mencatat bahwa pada tahun 1847 Belanda menempatkan seorang Posthouder di Baun untuk mengawasi raja dan masyarakatnya yang telah beralih dari Katolik ke Protestan.<ref>Doko I.H, ''Nusa Tenggara Timur dalam Kancah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Balai Pustaka, 1973''. </ref>.
=== Indonesia ===
|