Aksi Bela Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
Pada awal November 2016, para pengunjuk rasa yang berasal dari luar daerah mulai berduyun-duyun datang menuju DKI Jakarta untuk menghadiri aksi ini.<ref>{{Cite news|url=http://metro.sindonews.com/read/1152260/171/demo-4-november-massa-dari-luar-kota-mulai-berdatangan-ke-jakarta-1478101576|title=Demo 4 November, Massa dari Luar Kota Mulai Berdatangan ke Jakarta|date=2016-11-02|newspaper=SINDOnews.com|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
Pada 4 November 2016, aksi unjuk rasa ini kembali diadakan dengan jumlah massa yang sangat besar sekitar ratusan ribu orang. Aksi ini dimulai usai shalat Jumat dan menjadikan posisi di depan [[Istana Negara]] sebagai pusatnya. Kali ini para pengunjuk rasa berusaha agar tidak melakukan pengrusakan dan menjaga kebersihan agar tidak dikritik sebagaimana demo sebelumnya.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/3336110/koordinator-aksi-4-november-minta-massa-bawa-kantong-untuk-tampung-sampah|title=Koordinator Aksi 4 November Minta Massa Bawa Kantong untuk Tampung Sampah|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22}}</ref> Selain di Jakarta, aksi serupa juga diadakan di beberapa kota lainnya di Indonesia. <ref>{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161104160100-20-170328/selain-jakarta-sejumlah-daerah-juga-gelar-aksi-tolak-ahok/|title=Selain Jakarta, Sejumlah Daerah Juga Gelar Aksi Tolak Ahok|newspaper=CNN Indonesia|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
Di Jakarta, perwakilan dari pengunjuk rasa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Menkopolhukam, [[Wiranto]] dan Wakil Presiden Republik Indonesia, [[Muhammad Jusuf Kalla|Jusuf Kalla]] untuk mendiskusikan jalan keluar terkait kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3337818/wapres-jk-bertemu-perwakilan-massa-demo-4-november|title=Wapres JK Bertemu Perwakilan Massa Demo 4 November|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22}}</ref> Pengunjuk rasa juga menuntut untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, [[Joko Widodo]] dan meminta agar Presiden tidak mengintervensi penyelidikan kasus ini. Pada saat itu, Presiden sendiri sedang tidak berada di istana negara dengan alasan kunjungan untuk meninjau pembangunan stasiun kereta api di bandara Soekarno-Hatta.<ref>{{Cite news|url=http://ekbis.sindonews.com/read/1152698/34/demo-4-november-jokowi-pilih-tinjau-proyek-kereta-bandara-1478238406|title=Demo 4 November, Jokowi Pilih Tinjau Proyek Kereta Bandara|date=2016-11-04|newspaper=SINDOnews.com|access-date=2016-11-22}}</ref>
Baris 37:
 
=== Respon Pemerintah ===
Tepat tengah malam tanggal 5 November 2016 pukul 00.00 WIB, Presiden Joko Widodo mengadakan konferensi pers di istana negara dan menyatakan sikapnya terkait kasus penistaan agama atas Basuki Tjahaja Purnama. Ia bersama kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dalam waktu yang cepat dan juga secara transparan mungkin. Ia juga menambahkan bahwa ada aktor politik yang bermain sehingga menimbulkan kericuhan pada aksi kali ini. <ref>{{Cite news|url=http://www.voaindonesia.com/a/jokowi-ada-aktor-politik-tunggangi-demo-/3581778.html|title=Presiden Jokowi: Ada Aktor Politik Tunggangi Demo 4 November|last=Waluyo|first=Andylala|newspaper=VOA Indonesia|access-date=2016-11-22}}</ref>
 
Penyelidikan mulai intensif dilakukan dengan memanggil saksi dari para pelapor dan pihak terlapor. Pada 15 November 2016, dilakukan gelar perkara secara terbuka terbatas untuk menentukan status hukum bagi Basuki Tjahaja Purnama.
Baris 44:
 
=== Perang Opini di Media ===
Sebagaimana aksi sebelumnya, unjuk rasa kali ini mendapatkan respon beragam di media tidak hanya nasional namun juga internasional. <ref>{{Cite news|url=http://international.sindonews.com/read/1152763/40/demo-4-november-jadi-sorotan-media-asing-1478249721|title=Demo 4 November Jadi Sorotan Media Asing|date=2016-11-04|newspaper=SINDOnews.com|access-date=2016-11-22}}</ref> Beberapa media seperti ABC bahkan mewawancarai Basuki terkait kasus yang menimpa dirinya. Dalam wawancara tersebut Basuki malah menuding para pendemo mendapatkan upah sebesar Rp. 500.000,- untuk hadir dalam aksi tersebut. <ref>{{Cite news|url=http://www.abc.net.au/news/2016-11-16/jakarta-governor-suspect-in-blasphemy-case-indonesian-police/8030406|title=Jakarta Governor suspect in blasphemy case, police say|date=2016-11-16|newspaper=ABC News|language=en-AU|access-date=2016-11-22}}</ref> <ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/17/ogrksr334-ahok-tuding-pendemo-411-kelompok-garis-keras-dan-dibayar-rp-500-ribu|title=Ahok Tuding Pendemo 4/11 Kelompok Garis Keras dan Dibayar Rp 500 Ribu {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref>Hal ini menimbulkan persoalan baru karena banyak kalangan terutama para pendemo tidak terima terhadap tuduhan yang dilontarkan Basuki.
 
Di media sosial sendiri, terjadi adu argumen yang lebih hebat antara mereka yang mendukung aksi dan mereka yang mendukung Ahok.<ref>{{Cite web|url=https://www.kiblat.net/2016/11/09/inilah-peta-media-sosial-pasca-aksi-damai-411/|title=Inilah Peta Media Sosial Pasca Aksi Damai 411|date=2016-11-09|website=Kiblat|access-date=2016-11-22}}</ref>