Hendrik Marsman: Perbedaan antara revisi

<ref name="a"> {{id}} Shaadily, Hassan. ''Ensiklopedia Indonesia Jilid 4''. Jakarta: Ichtiar Baru dan Van Hoeve. </ref> Sebelum menjadi penulis sajak dan prosa, Hendrik Marsman pernah berkuliah [[hukum]] di [[Ultrecht]]. <ref name="a"/> Semula ia bekerja sebagai [[pengacara]] di kota itu, tetapi ia segera mengalihkannya dalam bidang [[sastra]]. <ref name="a"/> Pada tahun [[1921]] sampai tahun [[1922]], Marsman mengunjungi [[Jerman]] dan segera terpengaruh pada [[ekspresionisme]] yang sedang menanjak, yang lebih menonjolkan lirik kota besar dengan bayangan tegang pengalaman romantik [[penyair]]. <ref name="a"/> Di antara tokoh [[impresionisme]] Jerman pada saat itu adalah [[Trakl]] dan [[Heym]]. <ref name="a"/> Pengaruh ini sangat jelas pada kumpulan sajak ''Verzen'' yang diterbitkan pada tahun [[1923]]. <ref name="a"/> Dalam perkembangan selanjutnya, Marsman mengakui hanya ada satu hukum kehidupan dan membuat dirinya menjadi penyebar paham [[vitalisme]]. <ref name="a"/> Pada tahun [[1930]], Marsman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai [[redaktur]] majalah ''De Vrije Bladen'' karena menurutnya majalah ini tidak mampu menggelorakan semangat generasi muda. <ref name="a"/> Mundurnya ia dari redaktur ini juga menandakan akhir karierernya dalam bidang [[jurnalistik]]. <ref name="a"/> Akhirnya sejak tahun [[1933]], ia memfokuskan diri dalam bidang literatur di daratan [[Eropa]]. <ref name="b"> {{en}} {{Cite web|url=http://www.poemhunter.com/hendrik-marsman/biography/|title=Biography of Hendrik Marsman}} </ref> Karya-karyanya seringkali memperlihatkan ketakutannya pada kematian. <ref name="a"/> Karyanya ini juga memengaruhi karakteristik karya sastra dunia, termasuk karya sastra [[Angkatan ’45]], era [[Chairil Anwar]]. <ref name="a"/>

Hendrik Marsman kemudian meninggal di tengah lautan ketika kapal yang membawa dirinya melarikan diri ke [[Inggris]] dibom oleh [[Angkatan Laut Jerman]] pada [[21 Juni]] [[1940]]. <ref name="b"/>