Herman Darnel Ibrahim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hapus pranala ke "Newcastle": Tidak melayani kepentingan navigasi (does not serve navigation purposes).. (Twinkle ⛔) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 35:
Sebagai salah satu anggota Dewan Energi Nasional, Herman berpandangan masalah ramah lingkungan, murah dan aman adalah hal yang utama dalam pemanfaatan energi terbarukan. Dalam jangka panjang dia berharap perpaduan energi kelistrikan antara bahan bakar fosil, batu bara, dan energi terbarukan bisa terealisasi. Idealnya, sumber energi kelistrikan adalah 30 persen berasal dari energi terbarukan, 40 persen batu bara dan sisanya dari bahan bakar minyak dan gas. Sementara saat ini energi terbarukan baru menyumbang 15 persen yang berasal dari panas bumi (geothermal) dan air (hidro).
Menurut Herman, ada beberapa strategi agar pembauran energi berjalan optimal, antara lain dengan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan hingga batas kelayakan, yakni US$ 10 sen per kilowatt per jam (Kwh). Bahkan untuk pengganti BBM pemaksimalan ini bisa mencapai US$ 15 sen per Kwh. Dia juga meminta PLN mengurangi penggunaan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak khususnya untuk Jawa dan Sumatera. Adapun strategi lainnya berupa pengembangan pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang skala besar untuk memasok listrik di Jawa dan Sumatera.
Pria yang meraih doktor di ITB ini tidak melihat nuklir saja, ia juga melirik gas sebagai salah satu catu daya nasional. Ia memprediksi peran gas pada 2025 mencapai 22 persen dari persediaan energi nasional atau 3,4 trilions cubic feet (TCF). Menurutnya, konsumsi gas pada tahun 2020 mencapai 2,2 TCF. Sedangkan pada tahun 2030 menjadi 4 TCF.<ref>www.beritasatu.com [http://www.beritasatu.com/ekonomi/94141-gas-akan-penuhi-22-persen-komponen-energi.html Gas Akan Penuhi 22 persen Komponen Energi]</ref>
|