I Gusti Ketut Jelantik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylor 49 (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 14348982 oleh 140.213.11.80 (bicara)
Tag: Pembatalan
CWibisana (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 16:
}}
 
'''I Gusti Ketut Jelantik''' (1846 -w. [[1849]]) adalah [[pahlawan nasional Indonesia]] yang berasal dari [[Karangasem]], [[Bali]]. Ia merupakan patih [[Kerajaan Buleleng]]. Ia berperan dalam [[Perang Jagaraga]] yang terjadi di Bali pada tahun [[1849]].
 
== Pertempuran Jagaraga ==
Perlawanan ini bermula karena pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] ingin menghapuskan [[tawan karang]] yang berlaku di Bali, yaitu hak bagi raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairannya beserta seluruh isinya. Pada Kala Itu,Belanda Berusaha Memanipulasi Rempah Rempah Bali dan Melalui Pelayaran Hongi,Kapal Belanda Karam Di Bali.Kapal Tersebut Langsung Ditawan Oleh Kerajaan Buleleng.Ucapannya yang terkenal ketika itu ialah "Apapun tidak akan terjadi. Selama aku hidup aku tidak akan mengakui kekuasaan [[Belanda]] di negeri ini". Perang ini berakhir sebagai suatu ''[[puputan]]'', seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya bertarung mempertahankan daerahnya sampai titik darah penghabisan. Namun akhirnya ia harus mundur ke [[Gunung Batur]], [[Kintamani, Bangli|Kintamani]]. Pada saat inilah ia gugur.Setelah Dia Wafat,Perjuangan Raja-Raja Bali Mulai Mengalami Kemunduran.Seluruh Bali Dapat Dikuasai Dengan Mudah Hanya Bali Selatan Saja yang masih Melakukan Perlawanan.