Yasodharā: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
== Riwayat Hidup ==
[[Berkas:Prince Siddhattha and Princess Yasodhara's marriage.jpg|jmpl|kiri|Perayaan pernikahan Yasodhara dan Siddhatta, dalam lukisan Myanmar.]]
Yasodhara adalah anak perempuan dari Raja [[Suppabuddha]],<ref>{{cite web|url=http://members.tripod.com/~suttanta/khuddhaka/dhammapada/dha105.html |title=IX:12 King Suppabuddha blocks the Lord Buddha's path |publisher=Members.tripod.com |date=2000-08-13 |accessdate=2009-09-23}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.tipitaka.net/tipitaka/dhp/verseload.php?verse=128 |title=Dhammapada Verse 128 Suppabuddhasakya Vatthu |publisher=Tipitaka.net |date= |accessdate=2009-09-23}}</ref> dan [[Pamitā]], adik perempuan ayah Pangeran Siddhatta, Raja [[Suddhodana]]. Ayahnya adalah pemimpin suku [[Koliya]] <ref>{{cite web|url=http://www.palikanon.com/english/pali_names/ku/koliyaa.htm |title=Koliyā |publisher=Palikanon.com |date= |accessdate=2009-09-23}}</ref> dan ibunya berasal dari suku [[Shakya]]. Sakya dan Koliya adalah cabang dari klan Ādicca atau Ikśvāku. Tidak ada klan lain yang dapat menyamai kedua keluarga ini di daerah tersebut sehingga banyak pernikahan yang dilakukan antara kedua keluarga ini. <ref>[http://www.vri.dhamma.org/publications/webversion/english/sakyakol.html Why was the Sakyan Republic Destroyed? by S. N. Goenka] (Translation and adaptation of a Hindi article by [[S. N. Goenka]] published by the Vipassana Research Institute in December 2003.)</ref>
 
Yasodhara dinikahi Pangeran Siddhatta tepat pada usia 16 tahun, usia yang sama pula untuk Pangeran Siddhatta karena mereka lahir pada tanggal yang sama. Pada usia 29 tahun dia melahirkan seorang putra yang diberi nama [[Rahula|Rāhula]]. Pada hari kelahiran anaknya itu Pangeran Siddhatta pergi meninggalkan istana. Yasodhara menjadi sangat sedih. Mendengar kabar bahwa suaminya telah meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa, dia pun memutuskan untuk tidak lagi memakai perhiasan dan hanya mengenakan jubah kuning dan makan sehari sekali.<ref>{{cite web|url=http://www.geocities.com/neovedanta/a70.html |title=The Compassionate Buddha |publisher=Geocities.com |date= |accessdate=2009-09-23|archiveurl=http://web.archive.org/web/20091021202812/http://geocities.com/neovedanta/a70.html|archivedate=2009-10-21}}</ref> Meskipun keluarga aslinya mengirimkan pesan untuk menerimanya kembali, dia tidak menerima tawaran tersebut. Beberapa pangeran pun melamarnya tetapi dia menolaknya. Selama enam tahun pengembaraan Pangeran Siddhatta, demikian pula Putri Yasodhara mengikuti kabar suaminya.